6 - NICHOL

1.1K 486 170
                                    

Revisi 31 okt

Semoga suka versi barunya yaa

Happy reading


22:17

Hujan begitu deras malam ini, dan semua orang sudah masuk ke alam mimpinya masing-masing. Sedangkan Rain masih asyik memainkan laptopnya hanya untuk melihat kumpulan video saat ia menonton konser bersama Cassie dan Stefy minggu lalu.

Sebelumnya, Rain sempat membuka aplikasi chat di laptop itu, ia mengirim pesan kepada orang-orang yang mengirimnya bunga, boneka dan coklat tadi. Rain bilang ia memutuskan mereka sebagai pacarnya, alasannya karena Rain akan menikah dalam waktu dekat.

Sedikit dari mereka percaya dan beberapa dari mereka tidak. Salah satu yang tidak percaya adalah Bima. Ia terus meminta bukti pada Rain dan memaksa ingin melihat calon suami gadis itu.

Tapi karena Rain yang juga kekeh tak ingin memperlihatkannya Bima jadi memblokir kontak gadis itu. Entahlah. 

-🌻-

"Rain?" panggil Agra pelan.

06.18, Rain, Azha, Agra dan Rissa kini tengah sarapan di meja makan. Hari ini Rain tak telat bangun karena alarm alami yang membangunkannya. Agra. Pria paruh baya itu menyempatkan diri untuk membangunkan putrinya ketika jam menunjukkan pukul 4 pagi, sekalin menyuruh gadis itu untuk melakukan kewajibannya kepada Tuhan.

Tapi jika bukan Agra yang membangunkan pasti Rain masih belum bangun sampai sekarang. Kalian tau kan bagaimana Rain tidur.

"Hmm?" sahut Rain tanpa menoleh, gadis itu tengah fokus mengoleskan selai berwarna merah pada rotinya.

"Kemarin Papa ketemu orang di jalan. Laki-laki, namanya Raga. Katanya dia pacar kamu ya?" tanya Agra berhasil membuat kegiatan Rain yang tengah memakan roti terhenti.

Ia menoleh pada Agra, tatapannya menyipit, "Raga siapa? Emang dia bilang apa sama Papa?"

"Dia bilang pernah liat kamu jalan sama Papa di Mall. Katanya dalam waktu dekat dia bakal dateng lamar kamu kesini." jawab Agra lalu mengambil gelas berisi susu yang ada di sebelah kanannya.

Rain yang mendengar itu sontak kaget membulatkan matanya hingga tersedak, "Uhukk... Uhukk..."

"Eh, minum dulu." Azha mengambil gelas berisi air putih untuk Rain.

"Tapi Papa bilang, kamu nggak akan mau sama dia. Papa juga gak akan setuju, Papa udah ada calon buat kamu." lanjut Agra berhasil membuat Rain menjadi diam mematung.

Calon?

"Kemarin Papa juga sempet ketemu beberapa orang. Namanya Bima, Reyhan, Rasya, Galang, Reno.. mm.. Tian, Alex, Bara itu siapanya kamu? Kok pada ngaku pacar?" tanya Agra lagi, kali ini yang kaget bukan hanya Rain, Rissa dan Azha pun bereaksi sama.

Saat mendengar nama Bima, jantung Rain menjadi berdetak 2 kali lipat. Bagaimana bisa mereka bertemu dengan Agra, jika di bilang Agra adalah salah satu orang yang sulit untuk di temui, bahkan oleh Rissa selaku istrinya.

Sehari-hari Agra berada di kantor untuk mengurus semua pekerjaan, dia juga jarang pulang jika tidak di suruh oleh Rissa dan Azha. Rain? Ia malah lebih senang Agra tak ada di rumah, jadi dia bisa melakukan apapun yang dia mau.

"Kamu punya pacar sebanyak itu?" tanya Azha tak percaya.

Wajah Rain tak bisa membohongi, ia tampak gugup dan sedikit panik ketika Agra menyebutkan satu persatu nama mereka.

NICHOL [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora