Thank You! ; I Couldn't Have It Without You

280 36 16
                                    

See You In The Next Story

🌺 Happy Reading 🌺
-
-
-

"Ready?"

Luke bertanya, Nichol sudah membuka seatbelt namun masih duduk di kursi penumpang menatap rumahnya yang selama 6 tahun ini tak ia kunjungi.

Semuanya terlihat sama. Ada dua mobil terparkir di halaman, tentunya Nichol tau yang satu adalah mobil milik Bernand, dan yang satu lagi, cukup asing, pasti milik Rayn dan Andra.

Ia menoleh pada Luke di sampingnya kemudian membuka pintu mobil, berjalan beberapa langkah masih sambil terus memperhatikan seluruh bangunan di depannya.

Jantung Nichol berdetak sangat kencang, gugup dan takut semuanya bercampur aduk. Ia berhenti, padahal tinggal beberapa langkah lagi menuju pintu.

Luke berdiri di dekat mobil, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, bersiap melihat adegan bersejarah atas kembalinya Nichol ke rumah.

Dari jendela, mata Nichol menangkap bayangan seseorang dengan rambut panjang hitam berjalan entah akan kemana. Karena itu, tentu membuatnya lebih gugup dan tak sabar ingin melihat siapa dia.

Hendak berjalan, Nichol mengurungkan niat, tak kala ada seseorang yang membuka pintu sembari membawa mangkuk di tangannya entah berisi apa.

Jantung Nichol berdegup dengan darah berdesir hebat, tubuhnya tiba-tiba dingin dan bergetar melihat orang yang keluar dari dalam rumah itu. Di tambah dengan suara yang sangat-sangat ia kenal dalam hidupnya terdengar.

"Rain, hati-hati ya sayang.."

Echa. Ia mengingatkan dengan suara yang cukup kencang dari dalam.

Nichol menatap orang itu, yang keluar dari dalam bangunan tersebut. Istrinya. Rain.

Rain keluar dari dalam rumah dengan baju sepasang berwarna putih, sembari membawa mangkuk, entah apa yang akan ia lakukan dengan mangkuk itu. Namun Rain benar-benar tak menyadari bahwa ada Nichol di depannya.

Hingga akhirnya, ketika Rain hendak melangkah maju setelah mengenakan sandal, ia tersadar.

Sedetik ia terdiam, dan...

Brang...

Mangkuk yang di pegangnya jatuh ke lantai membuat isi di mangkuk itu berserakan ke lantai. Rain menutup mulut menggunakan kedua tangannya, mundur beberapa langkah ke belakang dengan posisi tubuh sedikit membungkuk, namun matanya masih menatap Nichol.

Mendengar suara pecahan tersebut, seluruh penghuni rumah itu keluar untuk memeriksa.

Nichol tak bereaksi apapun, ia masih diam di posisinya dengan napas yang mulai sulit untuk di kontrol, dan air yang mulai menggenang di matanya.

Beralih tatapannya dari Rain, Nichol melihat Andra keluar sambil membawa sendok dan Rayn menggendong anak toddler perempuan yang sudah pasti 100% adalah anaknya.

Sontak, di detik itu juga, Andra berteriak hingga menjatuhkan sendok tersebut.

Echa dan Bernand yang khawatir langsung keluar berlari, untuk melihat apa yang terjadi pada anak-anaknya.

Ekspresi yang ada di wajah Echa dan Bernand, bisa kamu bayangkan seperti apa. Yang lain masih mencerna, tapi Rain langsung berlari memeluk Nichol diiringi tangisan kencang.

Nichol membalas pelukan tersebut lebih erat. Luke, entah sejak kapan ia mengambil video dari adegan mereka, baguslah. Akan menjadi kenangan nanti.

Echa mengangkat kedua tangannya ke udara sembari mendekat, "Nichol... anak Mama..."

NICHOL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang