3 - ARDHAN

1.6K 557 278
                                    

YAKIN MASIH MAU LANJUT BACA?
MAKIN BAWAH MAKIN GA JELAS ALURNYA
-
revisi 19 okt
-
(REV 2 [12/9/24])
-
Jangan lupa votmen, tysm <3

Happy Reading 🥂

"Assalamualaikum. " Rain, gadis itu membuka pintu ruangan Patty perlahan.

Patty yang tengah merapikan beberapa buku di meja langsung berhenti untuk menoleh, wanita itu kemudian menyuruh Rain masuk dan duduk di depannya.

Suasana di dalam sini lumayan mencekam, lampu ruangan yang biasanya hidup kini mati hanya mengandalkan cahaya dari sela-sela jendela.

Sedikit informasi, guru-guru di sekolah ini mempunyai ruangan sendiri. Jadi setiap ada orang tua atau siswa yang di panggil, mereka akan langsung di bawa ke ruangan pribadinya, kecuali yang bertengkar atau merusak fasilitas sekolah mereka akan langsung di bawa ke ruang BK.

"Kamu tau kesalahan kamu apa?" Patty melipat kedua tangannya.

"Tau." Rain menjawab segera.

"Kalau kamu tau harusnya kamu perbaiki, bukan malah makin parah kayak gini. Mau jadi apa kamu Rain?"

Rain berpikir sejenak, "Kalau bisa, saya mau jadi Ironman. Kayaknya bukan Ironman deh, Irongirl." jawabnya asal.

Patty tersenyum jemu. Dari sorot matanya terlihat bahwa wanita itu sudah sangat geram. Sulit berbicara dengan Rain, berkali-kali di nasihati agar bisa menjadi contoh yang baik, ia tak pernah mau mendengar atau patuh.

Jika bukan karena Eyang nya yang donatur terbesar, mungkin Rain sudah dikeluarkan atau dipindahkan.

Banyak kesalahan fatal yang ia lakukan selama hampir 3 tahun, misalnya saja berkelahi dengan adik kelas hingga masuk ke rumah sakit karena kesalahpahaman saat bermain futsal.

"Tapi kalau gak jadi Ironman, saya mau jadi Idol aja bu, ikut audisi di Korea, gini-gini juga saya bisa nyanyi sambil dance." Rain tersenyum bangga dengan jawaban yang ia beri.

"Rain! Harus berapa kali Ibu bilang ubah penampilan kamu! Terserah nanti kamu mau jadi apa, tapi disiplin, rapi dan tertib itu penting Rain!" Patty membalas dengan nada tegas.

"Rambut coklat kamu, baju ketat kamu, sepatu kamu. Ibu gak keberatan kalau kamu mau pakai itu semua, tapi jangan di sekolah. Kamu itu kakak kelas, harus jadi contoh yang baik buat adik-adiknya!" Patty sebenarnya juga tahu, seluruh kalimat-kalimat yang ia keluarkan itu tak akan membuat Rain mengerti.

"Bu, maaf ya. Tapi ibu gak tau kan anak zaman sekarang rambutnya pasti berwarna? Ibu tuh kurang gaul, makanya harus sering keluar kalau malam minggu." entah apa yang ada di pikiran anak itu. Jawaban tersebut ia akhiri dengan tawa kecil.

"Menjawab kamu?!" Patty sudah tak bisa santai, wanita itu menggebrak meja dengan marah.

"Sebentar lagi juga saya lulus, tenang aja Bu."

"Ingat ya Rain, Ibu kasih waktu kamu satu minggu, kalau penampilan kamu masih sama-sama aja kayak gini, Ibu akan panggil orang tua kamu atau perlu Ibu panggil Eyang kamu!"

Rain menghela napas. Membawa nama Eyang di dalam pembicaraan, membuat mood nya menurun. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban final.

NICHOL [END]Where stories live. Discover now