44 - NICHOL (ERIC 2)

536 106 8
                                    

Rev 16 mei

🦋🦋

100% alur di ubah

VOTE KOMEN YA, TERIMA KASIH

Happy Reading


Bel pulang berbunyi 8 menit lalu. Rain masih ingat jelas, tadi saat berpapasan dengan Nichol, Nichol menyuruhnya untuk menunggu di parkiran. Namun, ketika ia susah berada disana, mobilnya malah tak ada.

Ketika ia dan ketiga temannya akan menjenguk Nichol di UKS, Nichol juga tidak ada disana. Hanya ada Rayn, Efline dan Daffa sedang bermain game Online sambil tiduran di atas ranjang tempat orang sakit.

Rayn berkomentar, tadi Nichol pamit entah akan kemana setelah tidur beberapa saat, Rayn juga sempat menawarkan diri untuk menemani, namun Nichol menolak, beralasan bahwa ia akan kembali dengan cepat.

Dan disini lah sebenarnya Nichol.

Cafe Senja.

Dimana ia duduk berhadapan dengan Amy. Sesuai chat yang Amy kirim, Nichol memutuskan untuk mengetahui apa yang ingin gadis satu ini ucapkan.

Nichol juga ingin mencari tau lebih dalam soal masalah yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya.

"Happy birthday, kado dari aku." Amy, gadis itu menyodorkan sebuah kotak persegi berwarna putih, lengkap dengan pita di atasnya pada Nichol di atas meja.

Mata Nichol melirik benda itu sekilas. Tanpa penasaran apa isinya, Nichol lantas kembali menatap Amy.

"Gue bilang to the point, My."

"Hubungan kamu sama Rain udah lebih dari sebatas pacaran kan?"

Pertanyaan yang sama sekali bukan Nichol harapkan. Bukan untuk menjawab pertanyaan ini tujuan dia datang menemui Amy.

"Gue kesini mau bahas Eric, bukan Rain."

"Kalian nikah?" Amy tak menghiraukan ucapan Nichol.

Karena Nichol tau bagaimana Amy, ia lantas menjawab, "Kalau iya kenapa? Tau dari mana?"

Amy tersenyum kecil. Tas selempang berwarna hitam putih yang awalnya berada di pangkuan gadis itu, ia simpan di sofa sebelahnya.

"Vigura foto sebesar TV yang di pajang di ruang tamu, siapa sih yang gak sadar?"

Nichol mengingat ketika malam itu Amy datang ke rumahnya. Betul juga, tak mungkin Amy tak melihat pajangan foto pernikahan yang Echa simpan di ruang tamu.

"Jadi gimana Eric?" Nichol berusaha membawa Amy untuk kembali ke topik pertama.

"Oke. Soal Eric, percaya sekarang? Tapi kamu gak tau, berita di Kanada udah lebih dari itu."

Sebenarnya, setiap kali Nichol mendengar kata 'Eric' kepalanya selalu berputar tak karuan. Kejadian-kejadian yang sempat di lupakan, selalu bermunculan tak beraturan membuat Nichol sulit untuk mencerna menyusun semua itu.

"Kabar baiknya, semua masih aman. Terutama kamu. Tapi Nichol, reaksi Papa sama Mama kamu gimana ya kalau denger berita ini? Apalagi Rain."

NICHOL [END]Where stories live. Discover now