1 - ARDHAN

2.2K 626 362
                                    


CERITA GA JELAS, GA SUKA? GA USAH BACA

Baru di revisi tanggal 18, semoga suka yaaa

Love ya <3

------

06.33

"Ra? Kamu udah bangun?" teriak seseorang dari luar pintu kamar Rain.

Rain tidak menjawab, ia masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Entah jam berapa ia semalam tidur, tapi yang jelas Rain baru kembali ke rumah sekitar pukul 3 pagi.

"Ra!" karena tak mendapat jawaban, orang itu tiba-tiba masuk ke dalam kamar Rain tanpa permisi, untung saja pintunya tak di kunci.

"Ya ampun! Ra! Udah siang! Setengah tujuh sekarang!"

Orang yang berstatus sebagai Kakak dari Rain mengguncang tubuh Rain untuk membuat gadis itu bangun. Asal kalian tau, Rain paling susah untuk di bangunkan, orang-orang di rumah bahkan teman-temannya menyebut dia mayat ketika tidur.

"RAIN ANNATASHA, SETENGAH TUJUH! KAMU SEKOLAH, SENIN HARI INI!" cewek yang punya panggilan Azha itu mengguncang kembali tubuh Rain lebih keras.

Rain membuka matanya sedikit melihat siapa orang yang berani mengguncangnya, "Apaan si ah! Ganggu tau nggak!"

"BANGUN NGGAK?! SETENGAH TUJUH SEKARANG!"

"Demi apa setengah tujuh?!" Rain membuka lebar matanya, ia melihat jam yang berada di nakas menunjukkan pukul 6.33. Gawat!

Dengan cepat Rain turun dari atas tempat tidur, tak peduli pada Azha yang memandangnya dengan intens. Gadis itu mengambil seragam yang ia simpan di dalam lemari, lengkap dengan pakaian dalamnya.

"Eh eh eh." tahan Azha ketika Rain hendak membuka pintu kamar mandi.

"Semalem pulang jam berapa?"

"Liat aja CCTV." Rain melanjutkan langkahnya yang tertunda.

Azha hanya bisa menggelengkan kepala. Apa yang ada dalam pikirannya Rain? Dan waktu ibunya hamil, dia mengidam apa? Sampai sampai anaknya seperti ini.

-🦖-

14 menit berlalu, Rain pun keluar dari kamar mandi menggunakan baju seragam berwarna putih serta rok berwarna abu, tidak lupa juga dengan rambut yang masih basah dan acak-acakan.

Rain berjalan mendekati sepatunya yang di simpan di samping meja rias. Dengan cepat Rain memakai sepatu sneaker kesayangan yang berwarna navy. Peraturan di sekolah itu tidak boleh ada siswa yang memakai sepatu berwarna, semua siswa harus memakai sepatu berwarna hitam.

Tapi masalahnya Rain tidak punya sepatu hitam.
Kalau Rain tidak punya, dia bisa apa? Harus meminjam ke tetangga? Memalukan.

Bukan hanya soal sepatu, rambut pun sama. Rambut Rain berwarna ash brown, karena itu ia jadi sering keluar masuk ruang BK. Rain sudah di ingatkan berkali-kali dan di beri kesempatan untuk mengubah warna rambutnya itu, tapi bukan Rain namanya jika ia menuruti perintah dari Osis dan Guru.

Setelah semua selesai Rain berlari turun ke lantai bawah menghampiri keluarganya yang tengah sarapan.

"Pagi." sapa Rain.

"Rain."

Rain menoleh saat Agra, Papanya memanggilnya.

"Ya?" Rain mendekati kursi kosong di dekat Azha, sedangkan Agra masih setia memperhatikan penampilan putrinya dari atas sampai bawah.

NICHOL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang