"Uhm... Maaf, aku tidak bertanya dulu apa kesukaan mu, sebelum membuatkan teh ini untukmu." Ucapku canggung sembari menaruh secangkir teh di hadapan nya.

"Tidak apa apa, taruh saja." Ucapnya kembali tersenyum padaku.

Ku tebak pasti orang ini sangat baik.

Hadeh, kenapa Rey bisa tidak suka dengan orang sebaik dia?

Aku menggelengkan kepalaku heran kemudian berbalik untuk melanjutkan pekerjaanku.

"Tunggu!" Kalimat itu berhasil mengintruksi ku untuk berhenti.

Aku berbalik badan dan memandangnya dengan pandangan bertanya.

"Kenapa kau terlihat aneh? Apa kau baik baik saja?" wajahnya tersirat kekhawatiran melihat ke arahku.

Aku merubah mimik wajahku agar terlihat santai.

"Ah ya, aku baik baik saja." Jawabku tersenyum sopan.

"Mungkin karena baru pertama kali melihatmu, aku pelayan baru disini." jelasku yang membuat dirinya terkekeh.

"Oh, maaf aku kira kamu pelayan lama disini. Karena semua pelayan disini tau dan kenal diriku, jadi agak aneh saja melihat pelayan yang melihatku dengan canggung apalagi gugup." Jelasnya dengan senyuman nya.

Lihat, seluruh pelayan saja kenal dirinya. Memang, mungkin mereka sudah di jodohkan sebelum adanya aku disini.

"Nona Sheriel?! Apakah benar ini anda?!"

"Astaga! Sejak berapa lama kau disini?"

"Nona kami merindukanmu!"

"Kau pergi kesini ingin bertemu dengan tuan Rey? Sayangnya Tuan Rey sudah berangkat ke kantornya sangat pagi tadi."

"Ya! Seperti ada urusan mendadak."

"Astaga! Kau semakin cantik kembali dari paris."

"Andai aku bisa sepertimu, melihat dirimu di tabloid majalah sangat mengagumkan!"

"Ya! Kau benar!"

Aku terdorong ke belakang akibat pelayan pelayan yang berada di depanku, mereka sangat excited saat melihat kepulangan Nona besar nya.

Aku tersenyum kecut, merasa bahwa aku bukan lah apa apa jika di bandingkan dengan dirinya.

Aku seperti upik abu dan dia seperi Tuan Putri dari negeri dongeng. Tentu saja, kami sangat berbeda.

Aku berbalik badan memutuskan pergi dari sana dan kembali ke dapur untuk menaruh Nampan yang aku bawa tadi.

Berdiri disana terlalu lama membuat dadaku terasa sakit dan sesak.

"Sheriel?!" Teriakan menggema dari depan pintu berhasil membuat ku berhenti berjalan menuju dapur.

Aku menolehkan kepalaku dan melihat Rey dengan wajah kagetnya berdiri di ambang pintu melihat Tunangan nya yang sudah berada di ruang Tamu tepat di hadapan nya.

"Rey! Aku sangat merindukan mu! Bagaimana kabarmu?" Sheriel bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Rey, dia langsung memeluk Rey dengan erat sedangkan Rey tidak membalas pelukan dari Sheriel.

Hatiku terasa nyeri melihatnya, aku berusaha menahan air mataku yang ingin jatuh dan tepat pada saat itu Rey melihat kedua manik mataku yang sedang menahan air mata.

Aku segera berbalik, berlari menuju dapur untuk segera menaruh Nampan dan pergi dari dapur sebelum Rey mengejarku sampai dapur.

"Shierra!" Teriaknya sangat kencang saat aku berlari ke arah dapur.

Aku tidak memperdulikan teriakan nya, aku terus berlari dengan kencang. Sampai dapur aku segera menaruh Nampan di atas meja.

"Hey, kau baik baik saja?" Tanya pelayan yang melihatku karena kedua mataku keliatan memerah menahan air mata yang sedikit lagi ingin jatuh.

Aku mengangguk singkat dan berlari ke atas menuju kamarku.

"Kenapa sayang? Kenapa kau berteriak begitu kencang pada Shierra dan siapa Shierra?" Sheriel bertanya kebingungan melihat ke arah Rey dan ke arah tatapan Rey.

"Ah pelayan baru itu, dia tadi yang membuka kan pintu untuk ku." Jelas Sheriel yang membuat Rey menoleh ke arahnya.

"Membuka kan pintu untukmu?" Tanya Rey lagi.

Sheriel mengangguk polos.

"Ya dan dia terlihat sangat gugup." Ucap Sheriel membuat Rey menghela nafas dan memijit pangkal hidungnya merasa pusing.

Rey berusaha melepaskan pegangan tangan Sheriel.

"Aku pusing, banyak kerjaan. Jangan ganggu aku." Ucap Rey dengan dingin nya pergi dari hadapan Sheriel.

"Eh, eh? Ada apa?" Gumam Sheriel merasa sedih Melihat kepergian Rey.

Lalu ia melihat ke arah Pelayan yang hanya menunduk kan kepala mereka dan ikut pergi dari hadapan Sheriel.


"Kenapa ya? Apa karena perempuan itu?" Ucap Sheriel dalam hati membuat dirinya berfikir

•••

Sheriel Linsen Aldebora🍒

Jangan lupa tinggalkan jejak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa tinggalkan jejak. Xixi❤

Between You And Me [END]Where stories live. Discover now