•Thirty-two•

110 9 0
                                    

"Sheriel, Maafkan ibu nak. Tidak bisa mendidik Rey agar sikapnya baik ke padamu." Sheriel tersenyum lembut sambil menepuk pundak Hanna yang masih berlinang Air mata.

Terlihat Aktingnya sangat bagus sekarang.

"Tidak apa apa, saya menerima nya dengan tulus. Lagipula sehabis ini saya akan kembali ke Paris untuk mengadakan Sesi Pemotretan." Ucapnya tersenyum Tulus, padahal itu adalah senyum yang di buat buat namun sayangnya Hanna tidak melihatnya.

"Saya pergi sekarang, kalau ada waktu luang lagi saya akan menyempatkan untuk kembali." Sheriel mundur beberapa langkah, tersenyum pada Hanna sambil melambaikan tangan.

Lalu dia berbalik berjalan menuju mobilnya, dengan tersenyum miring dia berucap dalam hati.

"Lihat saja apa yang akan ku perbuat. Aku tidak akan semudah ini untuk menyerah."

•••

P

aris, 17 Oktober 2016.

"Ikuti mereka terus, pantau dan kalian bisa berikan hasil dan perkembangan nya ke saya." Gadis itu tersenyum licik sembari menutup telepon nya.

Dia meyuruh bodyguard dan orang suruhan nya untuk memantau Shierra dan Rey. Entah apa tujuan nya, gadis itu masih saja ingin mengusik kehidupan mereka berdua.

Gadis itu tersenyum picik dari meja kerja nya.

"Rey, kau tak akan bisa lari dari manapun." Ucapnya dalam hati.

•••

London.
Morning, 7:35Am.

"Hmm..." Shierra menggeliat dalam tidurnya, masih di balut selimut putih terlihat sangat nyaman.

Rey berusaha menahan tawa, melihat wajah Shierra dari dekat. Terlihat sangat lucu.

Wajahnya yang seperti bayi saat tertidur, ingin sekali Rey menyentuh Pipi nya itu.

Akhirnya tangan Rey secara tidak sadar bergerak menyentuh pipi Shierra, menusuk nusuk pipi itu sampai si empu menggeram dan mengerjapkan kedua matanya.

Kedua bola matanya langsung melotot kaget melihat Rey berada di sampingnya.

Dia langsung duduk dari tidurnya dan mengecek tubuhnya dalam balutan selimut, memastikan bahwa pakaian nya masih ada disana.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriaknya sembari menjauh dari tempat Rey berada.

Untuk kalian yang berfikir mereka berdua tidur bersama, itu sangat salah.

Rey yang pergi ke kamar Shierra. Tadinya dia berniat ingin membangunkan Shierra. Tapi niatnya di urungkan karena melihat Shierra yang masih tidur terlelap, langsung niatnya berubah jadi menjahili Shierra.

Dia tidak duduk di atas tempat tidur melainkan berjongkok di sebelah tempat tidur Shierra.

Rey berusaha menahan tawanya, dia berusaha merubah mimik wajahnya menjadi seperti biasanya.

"Membangunkan mu." Ucap Rey Cuek sambil melirik Shierra.

"Kenapa deket deket?!" Tuduh Shierra lagi sambil menatap tajam ke arah Rey.

"Tidak bisakah sehari saja otakmu berfikir positif tentangku? Dan lagi tidak masuk akal jika aku membangunkan mu dari jauh. Apa kau suka di teriaki sampai kau bangun?" Ucap Rey sambil melirik Shierra.

Between You And Me [END]Where stories live. Discover now