•Thirty-four•

100 10 0
                                    

"Bisakah kau menjaga mulutmu?!" Ocehku di dalam mobil bersama dengan nya.

Dia hanya melirik ku lalu berkata "Apa." Sungguh menyebalkan.

"Mengaku ngaku kau adalah pacarku, apa apaan itu. Kau pikir kau siapa bisa mengklaim diriku seenaknya." Ocehku sambil fokus menatap ke arah jalanan.

"Ya sudah mulai sekarang kau adalah milik ku." Ucapnya santai.

Aku menengok ke arahnya dengan cepat, mukanya terlihat tenang saat mengatakan hal itu. Sungguh, aku tidak mengerti apa yang berada di otaknya saat ini.

"Aku bukan pacarmu." Jawabku kembali menoleh ke arah jendela mobil.

"Mulai sekarang kau adalah pacarku." Ucapnya tenang.

"Apaan itu?" Jawabku, Dia menoleh ke arahku dengan pandangan bertanya.

"Menembak dengan sangat tenang, tidak ada unsur romantis." Gumamku melihat ke arah jendela lagi.

"Ah, apa aku harus menyiapkan hal romantis untuk mengatakan hal itu padamu?" Tanya nya dengan nada menggoda.

"Tidak." Ucapku cepat. Enggan menoleh ke arahnya, aku masih merasa sedikit kesal dengan sikapnya.

•••


"Kenapa kita berhenti di depan rumahmu? Kenapa tidak langsung masuk ke Garasi rumahmu?" Tanyaku saat telah sampai di depan rumahnya.

Dia tersenyum hangat padaku.

"Aku masih memiliki beberapa pekerjaan, kau dirumah saja dan jangan lupa untuk membereskan semuanya. Oyya, nanti sore teman temanku akan kesini. Ajak mereka untuk masuk dan menungguku nanti." Aku menghela nafas lelah dan mengangguk.

"Kau selalu saja sibuk." Ucapku sambil membuka pintu mobil, sebelum keluar ada beberapa patah kata yang membuat diriku sedikit tercenung.

"Besok malam kita akan pergi keluar berdua."

Kata kata itulah yang membuatku tercenung.

Padahal maksud kata sibuk di diriku tidak seperti yang dia pikirkan.

Habislah aku.

•••


"Ah! Enaknya!" Aku mendudukan diriku di atas Sofa empuk yang besar.

Sehabis beres beres dapur dan mencuci piring, serta mencuci baju dan menjemur pakaian. Itu sangat lelah di lakukan sendiri, trust me.

Aku bersyukur masih punya waktu untuk istirahat, aku mengambil posisi duduk sambil bersender di atas Sofa dan mengambil remot di atas meja serta Chips yang ada di atas meja.

Aku tersenyum sambil menyalakan Tv besar di hadapanku, mengganti Channel kartun yang bagus dan pilihanku berhenti di Channel yang menayangkan film Spongebob. Film kesukaanku sejak kecil.

Aku tersenyum dan menikmati acara film kartun tersebut sebelum pikiran gusar menghantui diriku.

Aku menengok ke arah belakang sofa, disana masih ada Baju yang telah ku cuci tapi belum ku setrika. Aku menghela nafas dan mendongakkan kepalaku ke atas.

Between You And Me [END]Där berättelser lever. Upptäck nu