•Four•

409 32 1
                                    

"Kau Gila?! Aku ini masih Sakit Aldritch! Kau tega melepaskanku begitu saja? Setelah semua yang telah aku korbankan padamu?" Ucap Sarah merendahkan suaranya menjadi sangat rendah, masih melihat ke arah Aldritch dengan tatapan tidak percaya.

Aldritch tersenyum miring sambil menundukkan kepalanya dan masih berdiri tegap di depan Sarah.

"Gila katamu? Bukankah ini semua adalah pilihanmu?" Ucap Aldritch menatap sinis ke arah Sarah.

"Semua ini adalah Pilihanmu!" Teriak Aldritch di depan Sarah dengan tampang yang sangat Frustasi.

"Kau Memilih untuk Mati Sarah! Kau memilih untuk Mati!" Teriak Aldritch lagi dengan kencang dadanya terasa menggebu-gebu.

Sarah hanya menunduk, setetes dua tetes air mata mengalir membasahi pipinya lalu cepat-cepat ia menghapusnya sambil tersenyum miris.

"Tapi Setidaknya Ada Usaha untuk membujuk ku kembali! Tapi apa? Kau mudah menyerah Aldritch! Kemudian kau memperlakukanku bukan selayaknya istri lagi!" Teriak Sarah penuh intonasi yang sangat menyedihkan keluar dari mulutnya, Dada nya terasa sangat sesak, seperti tidak ada oksigen yang ingin masuk kedalam paru-parunya.

"Cepat tanda tangan! Aku tidak punya waktu untuk berdrama seperti ini padamu. Ingat, ini yang kau mau dan telah kuberikan." Ucap Aldritch cepat diselingi nada ancaman di akhirnya.

Dengan tangan bergetar, Sarah memegang Pena di atas dokumen terduduk di sebelah kasur yang di atasnya ada dokumen.
Sebelum menandatangi surat itu Sarah kembali berucap.

"Tolong berjanjilah padaku, setelah ini jaga Shierra dengan baik walaupun suatu saat nanti aku sudah tidak ada." Ucap Sarah menatap manik mata Aldritch.

"Aku tidak bisa berjanji sepenuhnya padamu, karena setelah kau pergi prioritasku akan sangat banyak sekali. Seperti keluarga baruku, Kantorku, Anak lelaki ku. Mungkin Shierra akan jadi prioritas nomor 4 setelah yang kusebutkan tadi." Ucap Aldritch dengan Santainya.

"Sungguh Biadap! Mengapa kau tega seperti ini Aldritch?! Dia itu Putrimu!" Teriak Sarah sambil meneteskan air mata, mendengar Suaminya berucap seperti itu sangat sesak di dadanya.

"Kau bahkan tidak bisa memberikanku Dua Putra! bagaimana bisa aku menjaga satu putri hanya karena dia kesayanganmu?" Ucap Aldritch masih dengan nada santainya.

Sarah menunduk dengan bahunya yang masih bergetar dia menangis terisak isak.

Ketakutan yang selama ini ia pikirkan terjadi. Ia takut Aldritch malah membuang Shierra, tidak memperdulikan Shierra lagi dan ia tidak bisa memikirkan bagaimana nasib putrinya nanti saat dirinya sudah tidak ada.

Dia mencari cara berfikir dan terus berfikir.

Tiba tiba terlintas di otaknya. Keluarga Adam.

Lalu ia teringat janjinya pada keluarga Adam.

Sarah menghapus air matanya dan berusaha untuk menghentikan isakannya.

"Mendengarmu menangis hanya membuang waktuku, Cepatlah tanda Tangan surat itu!" Ucap Aldritch merasa muak dengan keadaan seperti ini.

Sarah tanpa Ragu langsung menandatangani Surat itu. Setelah itu ia berkata..

"Jika suatu saat nanti hal yang kau bilang benar terjadi. Kau akan membayar Semua itu." Ucap Sarah dengan nada mengancam nya dan memberikan surat itu.

Aldritch tertawa meremehkan.

"Masih sempat-sempatnya kau mengancamku. Kau ini punya apa?" Ucap Aldritch membalas nada menantang dari Sarah

Between You And Me [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon