°Fourty-five°

99 8 0
                                    

12:09 PM

"Kenapa kau belum tidur?" Shierra masih asyik memandang ke luar pesawat. Melihat pemandangan di tengah malam dari ketinggian benar-benar sangat indah.

"Aku tidak sabar, untuk cepat-cepat sampai."

Rey tersenyum kecil

"Tidurlah jarak itali dengan inggris lumayan jauh."

Rey mulai merangkul Shierra lagi, berusaha menaruh kepala Shierra di bahunya agar Shierra tertidur dan untungnya Shierra menurut.

"Kenapa kau berpikir buruk tentangku?"

"Apa?"

"Berpikir kalau aku besekongkol dengan Sheriel untuk mencelakaimu."

"Aku tidak tau Rey, saat ini yang hanya ku bisa lakukan adalah menebak dan menjauh dari semua ini."

"Aku sudah tidak kuat, kau tau itu?" Ucap Shierra di akhiri hembusan nafas.

"Apa kau merasa sangat kacau sehingga berpikiran aku lah penjahatnya? Aku tidak akan mungkin sehina itu bodoh, merencanakan rencana jahat hanya demi menyiksamu."

Rey mengacak rambut Shierra gemas.

"Aduh duh." Shierra mengaduh dengan tatapan sebal ke arah Rey.

Lalu dengan Sensual Rey mendekati telingan Shierra.

"Kalau aku tidak suka dengan orang itu, aku bisa saja langsung menyingkirkan nya tanpa membuat Rencana seperti Sheriel."

Dan sekarang Shierra bisa merasakan wajahnya memerah.

Rey hanya tersenyum melihat wajah Shierra yang menahan malu.

"Sudah-sudah, ayo tidur. Malam masih panjang." Ucap Rey menepuk nepuk puncak kepala Shierra, mematikan lampu pesawat menggantikan nya dengan lampu Neon kecil warna ungu.

Rey menyandarkan kepalanya ke atas kepala Shierra dan keduanya mulai tidur pelan-pelan.

•••

"Milaann!!"

Teriak Shierra dengan senang, dia tersenyum lebar terlihat sangat senang.

Tapi tiba-tiba dia merasakan cairan bening keluar dari matanya. Ternyata dia senang sampai terharu.

Dia berbalik badan dan memeluk Rey dengan erat.

"Terima kasih telah membawaku kesini, aku sangat merindukan tempat ini dan aku juga merindukan ibuku." Ucapnya dengan suara pelan.

Rey yang memahami hal itu, hanya tersenyum dengan tulus dan mengusap-usap punggung Shierra.

"Apapun itu untuk membuat gadisku senang." bisiknya di sebelah telinga Shierra.

Shierra yang mendengarnya lantas langsung melepas pelukan nya. Dia cepat-cepat membersihkan air mata yang turun, terlihat wajahnya menahan malu.

"Aku bukan wanitamu!" Ucapnya ketus dan berbalik badan meninggalkan Rey sendirian.

Rey hanya terkekeh geli melihat tingkah laku Shierra.

"Bawa kopernya ke mobil sekarang." Titah Rey kepada pengawalnya dan dia langsung berjalan mengikuti Shierra dari belakang.

•••

"Kita akan kemana?" Tanya Shierra di dalam mobil.

"Bagaimana kalau kerumahmu?"

"Aku tidak yakin dengan reaksi Ayah saat aku membawamu."

"Bukan kah dia bukan ayahmu lagi? Kau pernah berkata seperti itu padaku."

"Memang benar, tapi dia selalu punya cara untuk mengawasi gerak gerikku. Terlebih lagi pelayanku yang ember."

"Jadi kita menyewa apartement saja?"

"Ya."

"Baiklah."

Tidak berapa lama mereka sampai di Apartement, mereka menyewa 1 Apartement dengan kamar 2.

"Ini kamarku dan ini kamarmu." Rey menunjuk di pojok ruangan.

Shierra hanya mengangguk dan menurut dia masuk kedalam kamarnya dan merapihkan baju-bajunya.

Setelah itu dia keluar dan melihat Rey sedang duduk di sofa.

"Kenapa kau tidak ganti baju?"

"Aku tidak membawa pakaian, temani aku belanja."

"Wait, what? Belanja?"

"Ya, belanja. Apa kau tega melihat diriku menggunakan baju ini terus?"

Shierra menghela nafas dan mengangguk. Dia sudah pasrah tangan nya di tarik kesana kemari oleh Rey.

"Apa senikmat itu menghambur-hamburkan uang?" Batin Shierra heran dengan dirinya sendiri. Karena sedari awal Rey sepertinya selalu mengeluarkan uang untuknya.

Atau hanya perasaan Shierra saja.

Between You And Me [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ