•Fourty-two•

77 10 1
                                    

"DING...DONG...DING...DONG"

Bell berbunyi, Rey berdiri tegap mencari sosok rambut coklat bermata biru.

Tapi yang di dapatinya adalah Seseorang berambut Coklat, bermata coklat yang dari jauh kelihatan kesusahan berjalan.

Dia tiba-tiba jatuh di hadapan Rey dan mengaduh kesakitan.

Rey yang tidak tega berjongkok mencoba menolong Gadis itu.

"Hey, kau tidak apa-apa?" Rey bertanya dengan wajah khawatir.

"Uhm... Aku habis jatuh dari tangga, tidak ada satupun orang yang menolongku dan aku merasa kakiku terkilir sepertinya." Gadis itu mengaduh kesakitan.

"Aw!" Dia pura-pura berteriak kesakitan saat Rey menyentuh ujung kakinya.

"Aku tidak bisa berjalan jika seperti ini." Ucap Gadis itu sambil menatap Rey dengan pandangan memelas.

Rey yang orangnya tidak tegaan itu, akhirnya mengangkat lengan gadis itu sebelah untuk di taruh di pundaknya dan mengangkat Gadis itu dengan pelan menuju belakang mobilnya.

Sedangkan di sisi lain...

Shierra melihat dari belakang mobil orang lain, melihat Rey yang sedang memapah seorang wanita yang terlihat tidak bisa jalan dan memasukkan wanita itu ke dalam mobilnya.

Shierra menyipit dan penasaran siapa wanita itu, karena yang di lihat Shierra hanya lah punggung wanita itu.

"Shit! Apakah itu Fiona?!" Reese dari belakang yang ikut mengintip langsung memaki sambil berbisik terdengar jelas di kuping Shierra.

"Fiona? Apa dia terlihat seperti Fiona?" Shierra memandang heran ke arah Reese.

"Look Shierra! Rambut coklat bergelombang dan wajah manis. Bukan kah itu Fiona?"

"Aku tidak percaya, kenapa Fiona bisa berbuat seperti ini terhadapmu." Ucap Reese melanjutkan kalimatnya.

Fiona yang sudah berada di dalam mobil Rey tersenyum senang. Rencana gadis itu berhasil.

Sebelum mobil melaju meninggalkan pekarangan sekolah dengan cepat Reese berlari dan memanggil Fiona dengan cepat.

"Fiona!" Teriaknya dengan keras.

Yang di panggil lantas langsung menengok dan mobil itu benar benar sudah pergi dari pekarangan sekolah.

"Lihat? Apa kau sekarang percaya denganku?" Reese kembali berlari ke arah Shierra.

Shierra yang melihat wajah Fiona karena panggilan dari Reese tadi, hanya diam tak bergeming.

Dadanya langsung terasa sakit, hal kemarin tentang Sheriel yang seharusnya tak di ingat. kembali teringat olehnya.

•••

Reese mendengarkan dengan seksama semua curhatan hati sahabatnya ini. Dia merasa banyak sekali kesalah pahaman di antara hubungan mereka ini.

Lantas Reese langsung memberi tahu, hal yang sangat Rahasia di balik kesalah pahaman di hubungan mereka. Rey dengan Shierra.

"Sebelumnya, aku minta maaf karena baru memberi tahumu hal ini. Sejujurnya aku sudah tau hal ini dari lama."

"Apa maksudmu?" Shierra mengernyit bingung.

"Aku melihat banyak kesalah pahaman di antara kalian berdua, aku tau siapa yang mencoba merenggangkan hubungan kalian."

"Apa maksudmu Reese? Apa kau berpikir ini semua ulah dari satu orang?"

Resee mengangguk dengan pandangan datar.

"Ya. Dia ingin hubungan mu dengan Rey hancur."

"Siapa dia?"

"Sheriel."

Shierra langsung bungkam, dirinya sangat terkejut.

Jadi, ini ulah Sheriel. Dia ingin memisahkan Rey dan aku.

"Bagaimana kau tau?" Shierra bertanya kembali mencoba memastikan.

"Well, dia meneleponku, bertanya apakah aku teman kau dan aku menjawab ya. Kemudian dia mengajak ku untuk bekerja sama memisahkan hubungan mu dengan Rey. Tapi aku tidak sebodoh itu, lagipula kau teman baik ku, aku tidak akan berbuat hal yang membuat temanku sedih. Ralat bukan teman kau sahabatku." Ucap Reese sambil tersenyum tulus di hadapanku.

"Lalu kau menolaknya?" Reese mengangguk.

Shierra hanya bisa terdiam, terharu dengan perkataan Reese. Setidaknya dia masih punya teman yang bisa dia percaya.

Shierra menghapus air matanya yang hampir jatuh karena saking terharunya. Dia bangkit dari duduknya dan menekan Diall telepon.

"Hallo?"

"Jadi, ini semua ulahmu?"

Wanita di sebrang sana tertawa dengan sangat kencang.

"Kau baru menyadarinya huh?"

"Omong-omong kau tau rencana ini dari mana? Cepat sekali kau tau rencanaku." Lanjutnya.

"Bukan urusanmu. Kalau ini masalahku denganmu. Maka kita selesaikan sekarang."

"Oh ya? Bahkan, kau tidak bisa menyelesaikan nya dengan benar."

"Apa maksudmu?"

"Kau ingin ini semua selesai kan?"

Shierra diam tak bergeming menunggu perkataan Sheriel selanjutnya.

"Maka, tinggalkan Rey dan semua ini akan berakhir. Aku akan berhenti untuk mengusikmu, apapun itu."

Sheriel tersenyum kemenangan di sebrang sana sedangkan Shierra hanya diam tak bergeming.

Menit demi menit berlalu, Shierra hanya diam tak bergeming.

Dia sedari tadi memikirkan, bagaimana jadinya saat dirinya meninggalkan Rey nanti? Dan memberikan Rey pada Sheriel.

Dia juga tidak ingin suatu saat nanti Rey menderita dan tidak bahagia.

Demi tuhan, dia akan meninggalkan Rey dengan wanita manapun asal jangan Sheriel.

Shierra menutup matanya dengan rapat lalu menghela nafas bahwa keputusan nya sudah final, keputusan yang berada di dalam dirinya.

"Baiklah. Akan ku lepaskan."

Dan Sheriel di sebrang sana tersenyum senang.

Between You And Me [END]Where stories live. Discover now