•Twenty•

153 15 0
                                    

Aku sedang berada di meja makan. Makan bersama dengan kedua orang tua Rey. Mungkin jika di hitung ini sudah kali ke 3 nya aku makan bersama secara formal seperti ini.

"Rey, kau sudah menetap disini begitu lama. Apa kau tidak ingin kembali kerumah mu?" Rey menaikkan sebelah alisnya mendengar penuturan Ayahnya.

"Kau mengusirku?" Nadanya seperti bertanya bukan bermaksud untuk menyinggung.

Aku hanya menyimak obrolan yang mereka buat sambil memakan daging sapiku.

"Bukan seperti itu. Maksudku, rumah mu kan sudah lama tidak kau tempati mungkin sekarang seperti rumah hantu." Ucap Ayahnya sambil mengiris daging steaknya.

"Oh, Ayolah Ayah. Kamu pasti mengenal aku, aku tidak akan mungkin meninggalkan rumahku begitu saja. Aku sudah menyuruh Cleaning Service untuk kerumahku terus setiap hari. Bahkan malam nya, aku bisa saja menyuruh temanku untuk menginap jika mereka mau." Jelasnya. Aku mengangkat kedua alisku mendengarkan penuturan nya tadi.

Aku cukup terkejut, ternyata dia punya rumah sendiri. Ini Rumah Orang tua nya dan dia menetap disini untuk sementara waktu.

Ayahnya terkekeh mendengar penuturan anak laki lakinya itu.

"Kau terlalu baik." Komentarnya.

"Of, course." Jawab Rey yang ikut terkekeh juga.

"Tapi Ayah bertanya serius kali ini. Kau tidak akan pulang?" Ucap Ayahnya lagi.

Rey berhenti mengunyah dan juga tangan nya berhenti memotong daging.

Diam nya seperti memikirkan sesuatu.

"Aku akan menetap disini lebih lama mungkin." Jawab nya dan kembali melanjutkan makan nya.

"Shierra, dagingmu hampir habis apa kau masih ingin makan sesuatu? Di depan mu masih ada Spagetti makan lah." Ucap Hanna tiba tiba.

Aku yang mendengar penuturan nya langsung melihat ke arah piringku dan ke arah Spagetti.

Yang benar saja aku makan satu daging tidak cukup dan dagingku yang ku iris ini hampir saja habis, tapi aku tidak kunjung merasa kenyang.

"Boleh, jika kau memaksa." Ucapku tersenyum tidak enak.

Hanna tersenyum mengerti.

"Aku tidak memaksamu, memang kau saja yang belum kenyang. Tidak apa apa, aku akan menyuruh pelayan membawakan Saus nya untukmu dan juga beberapa daging kecil untuk Spagetti nya." Ucapnya lembut dan aku mengangguk mengerti.

Aku menoleh ke arah mereka yang berhenti mengobrol karena ucapan Hanna tadi. Rey melihat ke arahku dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Yang benar saja" Gumam nya pelan setelah menolehkan lagi kepalanya tidak menghadap ke arahku lagi.

Aku mengerucutkan bibirku, apa ini disebut meledek diam diam?

"Ah, Ayah sangat senang kau menetap disini lebih lama. Omong-Omong kenapa kau ingin menetap disini lebih lama? Tidak seperti biasanya." Ucap Ayahnya kembali melanjutkan obrolan.

Rey tiba tiba melihat ke arahku, aku menoleh ka arahnya.

"Apa?" Ucapku, karena dia memandangku begitu lama.

Lalu ia mengerjapkan kedua matanya.

"Tidak, aku hanya ingin." Ucapnya sambil tersenyum ke Ayahnya.

Dan Saus Spagettiku datang, Pelayan dengan cepat menuangkan Saus yang sudah ada daging kecil disana.

Aku melihat Spagetti itu dengan mataku berbinar binar. Terlihat sangat lezat sepertinya Spagetti itu di banding aku memakan daging saja tadi.

Rey menoleh ke arahku yang sedang menatap Spagetti dengan laparnya kemudian ia terkekeh kecil.

Between You And Me [END]Where stories live. Discover now