•Ten•

337 26 0
                                    

"Ya, aku punya banyak pelayan manusia dan robot itu dipadu padankan. Kau tau? Manusia bisa cepat lelah sedangkan robot tidak. jadi aku memutuskan membeli Robot agar pekerjaan manusia lebih ringan dan tidak berat juga. Yah... Intinya mereka saling membantu." Ucapnya menjelaskan, aku mengangguk paham.

"Tapi... Jika, robotmu melanggar sesuatu atau ada keributan dengan manusia pelayanmu dengan robot. Bagaimana?" Tanyaku khawatir serta takut.

"Aku akan menggantinya dengan yang baru atau menelpon kantor pusatnya agar mereka mengganti dengan yang baru. Tapi jika itu adalah kesalahan pelayanku, aku akan langsung memecatnya. Itu tindakan yang adil bukan?" Ucap Rey menjelaskan aku hanya mengangguk dan ikut setuju.

"Kau benar." Ucapku mengangguk.

"Apa ini harganya mahal?" Lanjutku bertanya.

Rey tertawa dan melihat Shierra yang masih dengan wajah bingungnya.

"Kenapa kau menanyakan harganya heh? Kau ingin membelinya juga?" Tanya Rey masih dengan tawanya.

"Ya, bisa jadi. Sepertinya menyenangkan punya robot yang mirip sekali seperti manusia ini. Bisa di jadikan teman juga." Ucapku tersenyum polos membayangkan Manusia tampan lebih tampan dari Rey dan dia itu robot bisa 24 jam menjagaku.

"Tidak mahal kok, Hanya 11 Juta 300 Dollar itu untuk Tipe perempuan, kalo Lelaki bisa 15 juta dollar." Ucap Rey Enteng, aku hanya membulatkan mataku.

"Apa?! 11 Juta Dollar?!" Umpatku tertahan merasa sangat sangat kaget.

"Ya, Setara 155 Triliun untuk harga 1 Robot jika di rupiahkan." Ucap Rey dengan tenang.

"Excuse me! Apa kau sangat kaya sekali tuan?" Tanyaku dengan wajah heran ke arahnya.

"Aku saja punya Jet Pribadi dan Pesawat Pribadi bahkan Helikopter Pribadi. Apa wajahku terlihat seperti orang miskin?" Tanya Rey mengangkat sebelah alisnya.

Aku hampir mengacak rambutku tapi tidak jadi, aku menundukan kepalaku ke meja makan.

"Ada apa Shierra?" Tanya Hanna melihat Shierra menaruh kepalanya di atas meja.

Shierra langsung mengangkat kepala nya dan mengeluarkan cengiran Canggung.

"Um... Tidak apa apa, Tante." Ucapku dengan cepat, Hanna mengangguk dan melanjutkan makannya.

Aku memutuskan memakan Spagettiku dengan Garpu yang sudah di atas piring, sambil tetap memikirkan 1 harga Sebuah Robot.

'Aku tidak mengerti Cara berpikir orang orang kaya, apa karena terlalu kaya jadi mereka malas menghitung uang dan bisa digunakan sesukanya? 1 juta dollar saja terasa indah jika aku memilikinya, bahkan gaji paruh waktuku untuk makan tidak sampai 1 Juta dollar.' Batinku di dalam hatiku masih merasa Heran.

"Shierra." Panggil Hanna membuyarkan lamunanku.

"Um... Ya, ada apa tante?" Ucapku masih sambil memakan Spagettiku.

"Bagaimana kabar keluargamu?" Ucapnya bertanya.

Aku menelan kunyahanku dan meminum air putihku, menaruh Garpu di atas piring.

Aku jadi tidak selera makan.

"Mereka baik baik saja." Jawabku singkat.

Oh, yeah terlebih lagi ayahku. Ia baik baik saja tanpaku.

"Kenapa ibumu tidak ikut bersamamu? Dia sudah berjanji pada kami jika ia akan kembali bekerja disini." Tanya Hanna Heran.

Aku menunduk merasa enggan untuk menjawab, tapi aku harus menjawab.

Between You And Me [END]Where stories live. Discover now