•Twenty-two•

128 9 0
                                    

Semenjak hari kemarin perlakuan Rey kepadaku semakin berbeda.

Dan aku merasa, aku melakukan hal yang salah.

Bagaimana tidak? Dari hari ke hari dia semakin perhatian padaku.

Jangan lupa dimakan bekalnya, ini aku yang masak khusus untukmu.

-Rey.

Aw, lihatlah betapa manisnya tuan yang sangat dingin ini. Tidak seperti biasanya.

Seharusnya jadinya tidak seperti ini.

Harusnya aku membujuk Rey agar dia menyetujui pertunangan nya dan Rey mencoba untuk mencintai wanita yang akan menjadi tunangan nya itu.

Tapi, aku sedikit sebal membicarakan soal itu.

Entahlah, itu membuat dadaku menjadi sesak ketika mengingat hal itu.

"Hey! Tumben kamu bawa bekal." Reese tiba-tiba datang dan mengagetiku.

Aku menoleh ke arahnya yang sedang mengamati bekalku.

"Sandwich dan susu? Bekal ini terlalu manis untukmu." Ledeknya lalu tiba-tiba matanya melihat ke arah samping bekal ku.

"Dan apa ini?" Dia langsung merebut sepucuk surat yang baru aku baca tadi.

"Wow, Rey. Apa kamu punya hubungan dengan pria itu? Maksudku, pria yang lebih tua darimu yang mukanya sangat menyeramkan." Reese langsung menggodaku, aku memutar kedua bola mataku malas.

"Ayolah, ini hanya bekal." Ucapku enggan untuk menjelaskan.

"Bekal itu sangat manis. Pasti kamu senang Tuan Rey yang memberikan nya padamu." Aku menoleh ke arah kanan dan disana ada Fiona.

Sejak kapan dia disini?

"Err... Anu--mmm..." Aku mencoba mencari-cari alasan karena tidak ingin membahas hal itu.

"Kau kenal dengan Rey juga?!" Tanya Reese dengan histeris, seolah-olah hanya dirinya lah yang tidak tahu orang terkenal bernama Rey.

Fiona mengangguk polos.

"Tentu saja, dia terkenal dimana mana. Punya aset yang sangat banyak dan perusahan nya dimana-mana. Katanya si dia orang tersukses di negeri ini di umurnya yang masih 25 tahun." Jelas Fiona yang membuat Reese menganga lebar mendengarkannya.

"Oke, sepertinya aku yang kalah dengan teknologi zaman sekarang. Jarang sekali aku membuka handphone ku untuk sekedar melihat berita seperti itu." Ucapnya mengangguk paham.

"Tapi!" Teriaknya histeris lagi hampir membuat gendang telingaku pecah.

"Kau belum memberi tahuku apa kau sedang dekat dengan nya?" Tunjuknya padaku, aku tersenyum terpaksa ke arahnya.

"Ah, sudahlah lupakan. Ayo kita makan! Reese kau tidak bawa bekal mu? Kau bisa berdua denganku merasakan masakan Rey. Kau juga mau Fiona? Aku jamin suatu kehormatan bagimu merasakan makanan nya." Ucapku mengalihkan pembicaraan menarik mereka agar duduk dan makan bersamaku.

'Aish, wanita bicara tentang manusia tampan sampai segitunya' Ucapku dalam hati merasa risih.

'Lagipula dia tidak tampan hanya sok tampan.' Ungkapku dalam hati sambil tersenyum kecil membayangkan wajah Rey.

Lalu seketika aku menampar wajahku begitu keras.

Kenapa aku jadi memikirkan lelaki menyebalkan itu? Aishh, kendalikan pikiranmu, Shierra.

•••

"Ini untukmu." Ucapnya memberikan bungkusan yang kurasa dari restoran elit dan mahal padaku.

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang