°Twenty-three°

104 10 0
                                    

Hari ini aku tidak ada jadwal kuliah dan sedang membereskan meja makan. Piring-piringnya sudah di bawa oleh Amel, Pelayan disini juga. Umurnya lebih tua dariku dan dia sangat baik.

Pagi ini Rumah terasa sangat sepi, kedua orang tua Rey sedang ada urusan di luar dan Rey juga mendadak ada Meeting sangat pagi hari ini.

Jadi di jam 7 ini Rumah sangat terasa sepi.

Aku memutuskan untuk membersihkan ruang Tamu dengan Penyedot debu setelah membereskan meja makan.

Aku tidak memikirkan suasana Rumah yang sangat sepi ini, Mungkin tidak memikirkan mereka sehari ini membuat otak ku sedikit ringan.

Aku sibuk membersihkan sofa dengan penyedot debu sembari bernyanyi kecil.

Lalu tiba-tiba aku mendengar Pintu Utama berbunyi yang menandakan disana ada tamu.

Aku melihat sekeliling tidak ada pelayan disana selain aku sendiri di ruang tamu.

Bel terus berbunyi semakin kencang. Seperti seseorang di balik pintu ini tidak sabar menunggu pintunya dibuka.

Kuputuskan menaruh penyedot debu itu dan berjalan menuju Pintu Utama Cepat-Cepat.

Lalu kubuka pintu itu dan betapa kagetnya melihat Gadis Cantik berparas Glamour.

Dia seperti habis datang dari luar negeri. Ralat! Sudah ada seminggu disini dan baru mengunjungi tempat ini.

Melihat mantel Coklatnya yang sangat tebal di tambah Tas tangan yang ia pegang sekarang.

Aku terus melihat tas tangan yang ia pegang seperti kenal produk itu.

Ah ya! Itu adalah tas tangan mewah buatan Paris.

Paris? Tunggu! Paris? Berarti dia...

"Sudah lama tidak mengunjungi tempat ini. Aku Sheriel dan aku ingin mengunjungi Rey, Seminggu yang lalu dia tidak menjemputku di Airport jadi kuputuskan untuk datang kesini. Apa Rey sedang ada dirumah?" Tanya nya tersenyum manis.

Aku mengerjapkan kedua mataku merasakan betapa sakitnya dadaku. Karena yang sedang berada di hadapanku dan bicara di depanku adalah...

Tunangan nya Rey.

•••

"A-Ah iya. Maksudku tidak! Rey tidak ada dirumah." Ucapku gugup ke arahnya.

Dia memandang diriku aneh.

"Baiklah, aku akan menunggu nya saja di dalam." Ucapnya kembali tersenyum namun aku tidak kunjung membuka kan pintu lebih lebar.

Lalu aku tersadar, dengan kikuk aku membuka pintu rumahnya lebih besar.

"Ah ya, silahkan masuk." Ucapku mempersilahkan nya dia masuk dengan anggun nya duduk menuju sofa ruang tamu yang sedang kubersihkan.

"Uhm... Maaf apa bisa berdiri sebentar? Saya belum selesai membersihkan sofa itu." Ucapku sopan dan mengambil kembali Penyedot debu yang ada di lantai.

"Oh, tentu saja." Ucapnya tersenyum kembali berdiri tidak jadi duduk dan dengan sabar menungguku menyelesaikan pekerjaanku.

Setelah pekerjaan ku selesai aku berjalan menuju dapur membuatkan teh untuknya.

Lalu aku kembali lagi keruang tamu dengan secangkir teh di tanganku.

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang