23. Veintitres

2.7K 352 117
                                    

Double Up! Karena aing 2 Minggu gak up hehe





Istana belakang cursed rusak, lapangan yang lebar telah dipenuhi dengan bekas serangan juga tebasan. Fergus pergi begitu saja setelah menerima sebuah surat, meninggalkan holy juga cursed tergeletak tak berdaya.

Jun meletakkan tubuh Minghao di sampingnya sedangkan dirinya duduk bersandar dinding mencoba mempercepat penyembuhan punggungnya.

Sepi, setelah kejadian ledakan dan teriakan suasana menjadi hening justru membuat Jun semakin waspada jika ada yang bergerak.

Jun menunduk lalu kembali melihat para saudaranya yang tergeletak seolah mereka telah mati disana. Rasa takut muncul didalam lubuk hatinya, ia takut untuk bertemu lagi dengan Fergus sedangkan dia di lempar saja sudah mengalami cidera parah, dan dia takut jika saudaranya telah mati ditangan orang itu.

"Ukh! Apa hanya segini kekuatanku..." Lirihnya menyalahkan dirinya sendiri yang tak mampu melindungi teman temannya.

"Kalo begitu kenapa kau tak latihan?"

Suara itu membuat Jun tersentak kaget dan langsung menoleh kearah Minghao yang sedang menatapnya dengan mata bulat merahnya.

"Apa kau takut?"

Jun tak menjawab, dia terlalu kaget melihat Minghao yang tiba-tiba terbangun.

"Apa kau semenyedihkan itu...?" Kata kata pelan namun menusuk itu baru saja keluar dari mulut Minghao dengan tanpa dosa.

"Kau tau bahwa kau paling tak berguna dari yang lainnya, kau kalah dengan cepat, pertahananmu itu sangatlah lemah!" Lanjut Minghao.

Udah ngerasain sakit badan, ditambah ucapan pedes Minghao, sakitnya jadi luar dalam.

Minghao terkekeh dengan nada meremehkan,
"Lalu malah kau yang masih selamat?"

"Apa kau tak pernah berpikir untuk mempelajari hal baru? Apa kau sebodoh itu?!"

Ucapan menusuk itu terus berlanjut, tentu saja membuat Jun menjadi kesel mendengarnya.

"Kau tau apa?! Kau pikir mudah melakukannya?! Aku tau kau kuat lalu apa?! Kenapa kau tak bangun saja sejak tadi lalu mengalahkan dia?!" Teriak Jun.

Minghao diam, dia emang baru bisa bangun tadi.

"Bukankah kau terlalu bersandar dengan orang lain? Lalu jika aku tak bisa bagaimana? Kau ingin memperburuk keadaan?" Tanya Minghao dengan nada yang ditekan.

Jun menggelengkan kepalanya.
"Tentu saja tak mau!"

Minghao tersenyum,
"Kalo gitu bertambah kuatlah, kau tak memiliki waktu untuk menyalahkan diri sendiri, kau hanya perlu bertambah kuat." Ujarnya.

Tanpa Jun sadari rasa sakit di tubuhnya hilang, Minghao diam diam menyembuhkan semua lukanya.

"Kau istirahat saja dulu disini." Ucap Minghao berdiri.

Langkahnya tiba-tiba terhenti membuat Jun bingung.

Minghao sedikit melirik Jun,
"Makasih..."

Setelah mengucapkan itu dengan sangat pelan namun bisa didengar Jun, Minghao langsung pergi menemui yang lainnya.

"Apa apaan nih? Apa yang terjadi saat aku tertidur?!" Kaget Minghao setelah melihat naga yang tergeletak tak jauh dari nya.

Dapat Minghao rasakan bahwa mereka semua masih bernafas, jadi mungkin saja Fergus membuat mereka semua tak sadarkan diri.

Minghao berdiri ditengah tengah lapangan, ia menyatukan kedua tangannya sembari membaca mantra.

"¡Oh alma confinada en la oscuridad, un alma enferma y saludable, vuelve! más allá de mi luz! "

Ꮇoonlight [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang