16. Dieciséis

3.3K 425 129
                                    

Pagi ini Jeonghan sang Raja Cursed di sibukkan dengan berkas keinginan rakyatnya untuk segera pindah dari tempat, karena takut dengan teror terjadinya manusia Cursed yang menghilang setiap malam.

"Jisoo..." Panggil Jeonghan.

"Ya?" Jisoo yang sebagai asisten sementara itu menoleh kearah raja.

"Bagaimana menurutmu dengan hal ini?" Tanya Jeonghan menyerahkan sebuah kertas.

Jisoo berjalan mendekat untuk mengambil kertas tersebut lalu membacanya.

"Apa mungkin ini datang dari negara Caratland?" Pikir Jisoo.

"Caratland? Tapi untuk apa menculik manusia terkutuk?" Tanya Jeonghan.

Jisoo mengambil salah satu buku yang berada di dalam rak ruangan tersebut lalu membuka bagian halaman dan memperlihatkannya pada Jeonghan.

Jisoo mengambil salah satu buku yang berada di dalam rak ruangan tersebut lalu membuka bagian halaman dan memperlihatkannya pada Jeonghan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I-ini...?" Jeonghan menunjuk sambil memiringkan kepalanya tanda bahwa dia tak mengerti.

Jisoo menghela nafas, ia meletakkan buku itu diatas meja Jeonghan.

"Ini adalah ritual, ritual yang menggunakan manusia sebagai tumbal... Biasanya ini di lakukan untuk menumbuhkan pohon kedamaian atau kehidupan... Tapi metode seperti ini sudah tidak dilakukan lagi karena kebanyakan keluarga kerajaan memiliki kekuatan yang mampu melindungi dan memberikan kedamaian pada rakyat." Jelas Jisoo serius.

Jeonghan hanya mengangguk angguk mengerti, ia tak pernah belajar hal begituan karena dirinya sendiri malas melihat buku.

"Tapi yang mereka ambil adalah rakyat kita yang memiliki kutukan... Bisa saja mereka ingin menghidupkan kembali..... Árbol de desastres." Lanjutnya.

Jeonghan mengernyit jari telunjuknya ia letakkan di dagu seolah ia sedang berpikir.
"Tapi pohon itu sudah kuhancurkan kemarin... Yah tapi gak hancur banget sih..." Ucapnya.

Jisoo menghela nafasnya lagi.
"Ritual ini bisa menumbuhkan pohon hingga menjadi sempurna... Jadi walaupun kau sudah menghancurkan nya, tetap saja akan tumbuh, kecuali... Jika kita menghentikan ritual ini." Ucap Jisoo.

Jeonghan terdiam dengan tatapan yang serius menyiratkan agar tidak diganggu untuk sementara. Sedangkan Jisoo mengambil beberapa buku lainnya yang menyangkut ritual penumbuhan pohon itu.

"Panggil Jihoon dan Seungkwan." Pinta Jeonghan.

Tanpa mengatakan apapun Jisoo langsung menghilang dengan kecepatan tinggi ia mencari adik adiknya. Dan kembali dengan kedua adik yang sibuk dengan kegiatannya.

"Yaampun Hyung! Lagi enak enak makan kue main nyulik aja, kalo bukan Jisoo Hyung mungkin aku bakal teriak!" Gerutu Seungkwan dengan mulut yang penuh makanan juga pipinya yang belepotan krim.

"Diriku terculik..." Ucap Jihoon yang tadinya mau tidur setelah selesai latihan tapi malah ditarik Jisoo keluar.

Keduanya masih mengoceh tak terima, namun langsung terhenti ketika mereka berhadapan dengan sang raja Cursed.

Ꮇoonlight [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang