45. Despair

1.6K 227 23
                                    

"Jeonghan... Hyung?"

Wajahnya menegang melihat pemandangan didepannya. Seseorang yang dia kenal terkapar ditanah tidak berdaya.

Jihoon salah satu pangeran dari cursed Noble datang karena suara dan getaran tanah yang tidak mengenakkan datang dari tempat itu. Seseorang berdiri didepan tubuh tak berdaya Jeonghan, tangannya mengepal giginya menggertak niat membunuh muncul disekitarnya.

Benang tipis keluar dari jari jari tangannya mengelilingi tubuhnya, tanah yang berada disekitarnya bergerak tidak karuan. Benang itu langsung menyerang kearah Neva sebagai pengalihan sedangkan dia melompat keatas mengeluarkan kedua pedang pendeknya untuk menyerang.

Saat ini mental Jihoon begitu terganggu, dia tidak bisa mengendalikan amarahnya yang berlebihan. Ledakan terjadi disekitar tubuh Jeonghan, dengan segera Jihoon turun untuk memeriksa keadaan. Beruntung denyut nadinya masih normal meskipun luka masih terbilang sangat parah.

Jihoon berbalik dengan tatapan sinis,
"Ada apa ini..."

Sebelum dia mengeluarkan serangan keduanya sesuatu jatuh dari atas bersamaan dengan air.

Bruak!

"Kahk!!"

Mata Jihoon melebar melihat Soonyoung datang seolah seperti seorang pahlawan didepannya. Tapi sesuatu aneh didalam tubuhnya, dia terlihat baru saja diserang oleh seseorang.

Reflek Jihoon mendongak menemukan Chan berada di udara matanya yang gelap menatap lurus kearah Jihoon.

Aura hitam mengelilingi Chan, tanpa di sadari dia sudah berada didepan Jihoon dengan kecepatan tinggi. Jihoon langsung mengangkat kedua tangannya menyilang berharap serangan Chan bisa dia tahan.

Beberapa detik kemudian tubuh kecil Jihoon terbang sangat jauh mengenai dinding istana Moonlight.

Kerusakan dalam tubuhnya begitu besar, sebagian organnya berantakan dan tulang rusuknya yang patah sedikit menyakiti paru parunya.

Pada saat itu Jihoon berpikir, akan lebih mudah jika ada Minghao disini

Soonyoung terbangun perlahan merasakan tulang punggungnya yang kemungkinan retak, kaki Chan bisa terlihat membuatnya mendongak. Lagi, Chan menyerang tanpa ampun menendang kepala Soonyoung seolah itu bukan apa apa.

Selalu, Chan memiliki strategi untuk menyerang musuh sebelum musuh tersebut mengeluarkan kekuatan mereka. Kejam.

"Ch- uhuk!"

Soonyoung tampak tidak kuat lagi untuk menyerang, apakah kekuatannya selemah itu? Apakah dia begitu tidak berdaya? Itulah yang berada dipikirannya.

Sesaat Soonyoung menyesali dirinya yang terlalu tenang berpikir dia akan bisa menyelesaikan hal ini tanpa menggunakan kekuatan penuhnya.

Selama ini dia sama sekali tidak pernah belajar tentang kekuatannya sendiri, karena dirinya berpikir sudah cukup untuk mengalahkan musuh apapun. Dia selalu mengabaikan kata kata Seungcheol Hyung untuk mengambil kelas sihir.

Apa yang dia lakukan? Apa yang telah dia habiskan selama hidupnya ini?

Tangannya mengepal, tanah telah mengotori tangannya dia sujud menghadap tanah sambil menyesali perbuatannya dulu.

"Hic..."

Kening Chan mengerut mendengar isakan datang dari Soonyoung.

Tangan kanannya terangkat mengangkat tubuh Soonyoung menggunakan telekinesis milik Jeonghan. Chan melihat wajah Soonyoung yang menyedihkan, lalu tersenyum menyeringai.

Ꮇoonlight [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang