3. Dihukum

2.6K 445 461
                                    

PENGUMUMAN: ESCOGER YA GENGS BUKAN ESDOGER WKWK 🤣🤣

HAPPY READING 💛

————

Sebelumnya di Escoger ....

"Sasi?" seseorang berhenti tepat di depannya.

"Lo ngapain nangis disini?"

Sasi mendongak, melihat cowok sedang berdiri menjulang di depan Sasi yang terduduk di trotoar.

————

"Paris?" Sasi menatap Paris Prambudi yang berjongkok di depannya dengan jaket parasut hitam dan seragam SMA Brawijaya di dalamnya.

"Lo kenapa nangis?" tanyanya sambil menyentuh pipi Sasi yang basah.

Sasi mengerjap kaget menyadari perlakuan Paris.

"Ah nggak kok, nggak kenapa-kenapa." Sasi mengelap air matanya sambil sesekali menyedot ingusnya dalam dalam.

Paris segera merogoh kantong celananya. Dan memberikan sapu tangan di depan Sasi.

"Tenang, bersih kok." ucap Paris sambil tersenyum.

Alahmak ganteng banget. Kali aja Sasi nggak suka Sagara, sekarang pasti Sasi sudah memeleh di hadapan Paris dengan perilakunya yang sangat mengesankan.

"Makasih, Paris." ucap Sasi malu malu sambil mengambil sapu tangan Paris, "Kok lo bisa di sini, Ris?" tanya Sasi.

"Gue baru pulang rapat OSIS eh pas lewat sini, kok ada cewek sesegukan pakai seragam Brawijaya. Ternyata lo." cerita Paris sambil terkekeh.

Sasi jadi malu, baru sadar ternyata dia masih pakai seragam sekolah ditambah duduk di pinggir trotoar seperti anak hilang.

"Gue anter pulang?" tawar Paris.

Sasi terdiam sejenak. Rasanya dia belum mau pulang.

"Kok diem? Yuk, gue anter pulang?"

"Nggak ah, Ris." jawab Sasi dengan wajah sendu.

"Loh kenapa? Nanti orang tua lo nyariin."

"Gue males pulang."

"Jadi gimana, lo sedih? Mau jalan-jalan dulu aja?" tanya Paris.

Baik banget sihhhh!!

"Jalan-jalan kemana?" tanya Sasi.

"Emm, keliling cari angin sampai perasaan lo membaik." jawab Paris sambil tersenyum lebar.

Fix ganteng!

Sasi pun mengangguk, mencari angin malam-malam gini sambil keliling naik motor ditemenin cogan. Kapan lagi!

"Yaudah sini naik." ujar Paris sembari membantu Sasi menaiki motor besarnya.

Setelahnya, Paris menjalankan motornya. Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya dengan lembut.

—————

Setelah 2 jam muter-muter naik motor, Paris menghentikan motornya di tenda Nasi Goreng Bakmi Goreng Cak Maman yang sekelilingnya terdapat orang-orang bermain alat musik dengan lampu kuning jalanan yang menyorot.

"Makan dulu, Sas. Laper gue." ajak Paris.

Sasi mengangguk. Dia sudah jauh lebih membaik setelah keliling dengan Paris.

"Lo mau makan apa, Sas?" tanya Paris sambil memberikan menu yang ada di atas meja.

Mereka berdua sekarang sedang lesehan di pinggir jalan.

ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now