45. End : ESCOGER 4

2K 214 67
                                    

Halo-halo, up cepat sebelum hilang feel 😁

Buat kalian yang baca ESCOGER dan suka sama ceritanya, jangan lupa rekomendasikan cerita ini ketemen-temen kalian. Rekomendasi di Facebook, story WA, story Instagram dah mana-mana lah 💛💛💛💛

Jangan lupa follow akun @penajourneyku di Instagram

Semoga nggak ada typo 😇

Ready for part ending? Ramaikan setiap paragraf oke? 😁

Happy Reading~

——————————

"Sasi, sebenernya mama pingin kamu ikut mama lagi."

Sasi membelalakan matanya karena terkejut. Pandangan Sasi berubah sendu, dia membalas genggaman mamanya sambil tersenyum lembut.

"Mah—" Sasi menggantungkan kalimatnya sembari mengusap-usap punggung tangan mamahnya dengan ibu jari. "Maaf, bukannya Sasi nggak mau ikut Mama, tapi ... Sasi memilih untuk tetap tinggal di sini," ucap Sasi sambil menatap mamanya.

Mimik wajah Sinta berubah kecewa. "Sasi pasti marah banget sama mama, makanya Sasi nggak mau ikut mama lagi kan?"

"Sssstthhh, nggak, Mah, bukan begitu. Sasi sekarang udah kelas sebelas, sebentar lagi kenaikan kelas. Tanggung buat pindah sekolah, Mah. Mungkin, nanti setelah lulus atau Sasi bisa juga tengokin Mama ke Singapore atau di mana pun Mama stay. Maaf ya, Mah, bukan maksud Sasi buat Mama kecewa." Sasi memberi penjelasan kepada Sinta, persis seperti yang pernah Sarah katakan dulu.

Sinta terdiam beberapa saat, kemudian mengangguk setuju. Kedua tangan Sinta menakup pipi Sasi. "Kapan pun kamu butuh mama, jangan sungkan buat menghubungi mama ya, Sas. Kamu ... anak mama satu-satunya. Kamu harus tahu, kalau mama sangat sayang sama kamu, Sas," ucap Sinta dengan mata berkaca-kaca.

Sasi terharu mendengarnya. Ada rasa lega ketika mendengar mamanya berubah lebih baik dan mengatakan bahwa dia menyayangi Sasi.

"Sasi juga sayang sama Mama," ucap Sasi sambil mengembangkan senyum, kali ini senyum bahagia. Sasi beranjak dari duduknya dan mendekati Sinta. Kemudian, dia masuk ke dalam pelukan Sinta.

Hangat.

Itulah yang Sasi rasakan. Rasanya senang sekali bisa berada di dalam pelukan mamanya. Sasi sampai lupa, kapan terakhir mereka sehangat ini.

——————————

Satu bulan berlalu, tahun baru 2021 yang Sasi lewati pun terasa biasa saja. Yap, dia tidak ke mana-mana waktu itu. Dia hanya tinggal di rumah ditemani dengan series barat dan korea. Semalam suntuk marathon film karena Nayara merayakan malam tahun baru bersama Penta.

Bagaimana hubungan keduanya? Sasi tidak tahu, yang Sasi dapat lihat mereka semakin dekat. Seandainya saja dia masih bersama Sagara pun, rasanya tidak sempat untuk malam tahun baru karena Sagara sibuk menyiapkan fisik dan stamina untuk pertandingan basket Nasional yang akan diadakan esok hari.

Hari ini adalah hari pertama Sasi berangkat sekolah setelah liburan tahun baru. Hari pertama sekolah, guru-guru sibuk dengan rapat, sehingga Sasi dan berkumpul bersama sahabat-sahabatnya di kantin.

Satu meja panjang kali ini berisi Sasi, Sagara, Dewa, Melodi, Arus dan Paris. Penta? Belum terlihat sejak tadi.

"Jadi hari ini kalian nggak latihan?" tanya Paris menatap Arus dan Sagara.

"Nggak, hari ini libur mempersiapkan stamina kata Pak Andrew," jawab Arus yang dibalas anggukan dari Paris.

"Emang besok lawan kalian siapa?" tanya Sasi dengan wajah penasaran.

ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang