39. Jauh

1.1K 214 89
                                    

Haii yo, apa kabar? Baik, aku juga 🤭

Udah ready baca part ini, siapkan hati siapa tahu kesel 🤣🤣

Buat kalian yang baca ESCOGER dan suka sama ceritanya, jangan lupa rekomendasikan cerita ini ketemen-temen kalian. Rekomendasi di Facebook, story WA, story Instagram dah mana-mana lah 💛💛💛💛

Jangan lupa follow akun @penajourneyku di Instagram

Happy Reading~

———————————

"Kamu pulang aja, Sas, aku butuh waktu sendiri," ucap Sagara tanpa memandang Sasi.

Sasi termenung mendengar ucapan Sagara. Cowok itu memintanya pulang. Sasi meyakinkan diri bahwa Sagara memang butuh waktu, bukan tidak membutuhkannya. Ini saatnya Sasi berjiwa besar dalam mengerti seorang Sagara.

Sasi menganggukkan kepalanya perlahan. "Aku pulang, Ga, take care," ucap Sasi lirih. Dengan ragu, gadis itu mengusap bahu Sagara.

Sasi bangkit dari duduknya, mendekati Paris, Arus, Penta, dan Dewa yang sejak tadi memperhatikan keduanya.

"Pulang?" tanya Arus.

Sasi mengangguk. "Aku pamitan dulu sama Tante Katrin dan Kak Aubrey," ucap Sasi.

Sasi berjalan mendekati Katrin dan Aubrey yang duduk di sebrang Sagara.

"Tante, Sasi pulang ya, Sasi benar-benar ikut berduka cita, Tante harus kuat," ucap Sasi pada Katrin.

Katrin mengangguk dengan sisa-sisa isakan. Perlahan Sasi memeluk Katrin, membuat tangis Katrin kembali pecah.

"Sssttsss, udah Tante, kasihan Om Sabrata kalau Tantenya nangis terus. Tante harus kuat, Om Sabrata juga tahu kalau Tante kuat," bisik Sasi sambil mengusap-usap punggung Katrin.

Tanpa Sasi sadari, Sagara memperhatikannya dalam diam.

"Terima kasih, Sasi, tante berharap om udah bahagia di sana," ucap Katrin sesegukan.

"Pasti, Tante!" ucap Sasi yakin sambil mengurai pelukan dengan Katrin. Ibu jari Sasi mengusap air mata Katrin.

Katrin mengembangkan senyumnya perlahan. "Hati-hati pulangnya," ucap Katrin sambil menggenggam tangan Sasi.

Sasi mengangguk, lalu berpindah ke Aubrey. "Aku pulang ya, Kak. Kakak harus kuat demi tante," ucap Sasi memberi kekuatan pada Aubrey.

Aubrey mengangguk. "Thanks, hati-hati pulangnya, Sas," ucap Aubrey sambil mengembangkan sedikit senyum meski air mata terus mengalir di kedua matanya.

Sasi ikut tersenyum, lalu memeluk Aubrey sebentar dan kembali mendekati Paris, Penta, Arus, dan Dewa.

Arus langsung merangkul pundak Sasi, Arus tahu meski gadis itu berusaha memberi kekuatan, tetapi gadis itu juga terpukul. Sasi adalah orang yang mudah ditebak hanya melihat dari mimik wajah saja.

Paris memberi kode ke arah Sagara bahwa mereka pamit pulang, Sagara hanya mengangguk sambil matanya terus menatap Sasi yang berada di tengah-tengah para sahabat cowoknya. Sasi berada di antara Penta dan Arus. Arus yang merangkul pundak Sasi dan Penta yang sesekali mengusap puncak kepala Sasi seperti berusaha menghibur.

Sagara menunduk dalam diam, hatinya berdenyut sakit. Dia merasa sangat payah menjadi anak Sabrata Mahaprana dan menjadi seorang pacar Sasi Kirana.

————————————

Tiga hari berlalu sejak berpulangnya Sabrata Mahaprana. Sasi merasa hubungan dia dan Sagara merenggang. Selama tiga hari mereka sudah tidak pernah pulang bersama, berkumpul pun tidak. Sagara lebih sering menyendiri di belakang sekolah, membaca buku seperti dulu. Menjadi Sagara yang kembali tertutup.

ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now