10. Sahabat?

1.8K 331 518
                                    

Halo balik lagi dengan ESCOGER bukan ESDOGER tapi kalo kalian mau manggilnya gitu, tersereh deh yeee 🤣🤣

Jangan lupa follow akun @penajourneyku di instagram

Jangan lupa follow akun @penajourneyku di instagram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING~

————

Sasi membawa Arus ke tribun lapangan basket. Mereka berdua duduk bersamaan di tribun ketiga dari bawah.

"Lo ngapain sih narik gue ke sini? Gue bahkan belum kasih pelajaran ke Sagara," ucap Arus kesal.

"Nah justru itu, gue nggak mau ada ribut-ribut. Dikit-dikit udah main tonjok-tonjok aja!" sungut Sasi.

Baru saja Arus ingin menjawab, tiba-tiba Penta datang dan duduk di tribun kedua dari bawah tepat di samping kanan Sasi. Satu level di bawah Sasi sama Arus gitu duduknya.

Sasi dan Arus bersamaan melihat kehadiran Penta dengan menaikkan satu alis mereka.

"Apa?" tanya Penta bingung. "Kenapa tampang kalian kayak nggak terima gitu liat gue disini?" Lanjut Penta.

"Lo ngapain kesini?" tanya Arus.

"Emang nggak boleh? Gue tadi liat kalian pas di kantin terus pergi, jadi gue ngikutin deh kesini," jelas Penta.

"Ganggu!" desis Arus.

"Heh Rus, kita itu harus sportif. Kita sama-sama tau," ucap Penta sambil mengangkat satu kakinya untuk tumpuan tangan.

"Iya sportif, jadi lo ngapain disini? Nanti lo ada waktunya sendiri!" usir Arus.

"Ihh, udah ih! Pada ngomongin apa sih? Gue nggak ngerti," sela Sasi sambil mengibas-ngibaskan tangannya diantara mereka.

Penta hanya memberikan cengiran. "Nggak papa kok Sasi cantik, nggak usah difikirin."

"Aneh, jangan bikin penasaran deh! Lo pada lagi taruhan ya? Kok bahas-bahasa sportif segala." Sasi memicingkan mata menatap keduanya penuh curiga.

Penta mengibas-ngibaskan tangannya untuk mengalihkan kecurigaan Sasi. "Nih justru gue yang penasaran. Lo kenapa sih suka sama Sagara sampai kayak gitu?" tanya Penta.

Ekspresi Sasi seketika berubah menjadi terdiam. Memandang Penta dan Arus secara bergantian. Lalu memilih menggelengkan kepala.

"Sas, suka boleh tapi jangan bucin banget. Maaf nih ya, jadi goblok gitu," saran Penta.

"Sembarangan lo kalau ngomong!" ucap Sasi sambil menempeleng kepala Penta.

"Kan gue udah pakai awalan maaf, kok masih ditempeleng sih," protes Penta sambil mengusap kepalanya.

Arus yang sedari tadi menyimak mereka akhirnya angkat bicara. "Bener yang dibilang Penta, Sas. Lo kenapa suka sama Sagara sampai kayak gini?"

Sasi membenahi duduknya sebelum bercerita. "Rasa suka itu datengnya tiba-tiba. Gue nggak tau, waktu liat Sagara pertama kali, gue langsung tertarik sama dia. Terus lama-lama suka. Pingin gitu jadi pacar dia. Tapi ternyata susah banget."

ESCOGER : Memilih [COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now