3. TATAPAN SESEORANG🔎

1.2K 117 65
                                    

3. Tatapan Seseorang

⭐⭐⭐

"Gue menatap punggung itu dari sini.
Gue nggak tau apa perasaan yang mengganjal ini?"

~ Michael R.A

Kantin yang tadi sudah ramai kembali lebih ramai dari awalnya, dikarenakan muncul ketujuh cowok yang tak lain adalah Alaksa.

Geng anak motor yang cukup terkenal di Indonesia. Tapi sampai sekarang, belum ada yang mengetahui siapa pemimpin mereka yang terkenal bengis dan jahat itu.

Di antara ketujuh orang di sana, sosok yang paling menarik perhatian tentu Michael. Pesonanya memang mematikan.


"MICHAEL LOPEYOU..."

"SATYA GUE HAMIL SAT!"

"DAAAAMMMIIIEENNN...."

"GEORGE IKUT PULANG GUE YOK."

"AEGEUS SETAN KAU... HATIKU ILAANG."

"ALFIO... JANGAN BUAT GUE SAKIT JANTUNG NAPA."

"ARIES.... JAN COOL NAPA, DADAKU SESEK."

Teriakan-teriakan berdosa terus berlanjut, apakah mereka tidak tau kalau ucapan mereka ada yang melecehkan bagi kaum laki-laki? Sungguh tak bisa dipungkiri kebodohan di sini.

"Rin mereka bertujuh siapa?" tanya Dini penasaran, sambil memperhatikan salah satu laki-laki yang sedang menyengir gila.

"Itu anggota inti Alaksa," ujar Karin dengan suara kesal.

Bubar sudah acara curhatnya, karena pemeran asli sudah datang dengan sambutan meriah. Karin selalu jengkel hanya masalah sepele, itulah mengapa Damien diberkahi kesabaran yang super extra.

"Siapa saja mereka?" Dini tidak ingin bertele-tele lagi, Alaksa ini memang masih abu-abu keadaannya.

"Pojok kiri Aegeus terus Satya, Aries, George, Alfio, Damien dan terakhir Michael," jelas Karin sambil menatap ke arah salah satu geng.

"Ketuanya siapa?" tanya Dini. Sejak berada di Jogja, internet disekitarnya cukup terbatas. Itulah mengapa dia heran bahwa ada geng bernama Alaksa di sekolahnya.

"Sampai sekarang belum ada yang bisa mecahin teka-teki itu, kita pernah mikir kalau ketuanya Michael tapi kita kurang percaya karena sifatnya yang sangat supel dan ramah plus gila. Tapi gue heran kenapa tuh orang dekat ama anggota inti Alaksa. Lebih heran lagi di sekolah ini tidak ada yang tau orang tua Michael," ujar Karin sok serius.

Dini peka mengapa tadi bu Tini lebih menyudutkan Michael dibanding anak-anak lainnya, ternyata sekolah di sini juga memandang status.

Ke-iri-an serta latar belakang yang tak terlihat, membuat Michael dianggap parasit terutama selalu disamping Alaksa yang merupakan geng besar dengan latar belakang luar biasa di Indonesia.

"Marganya apa?" heran Dini, masih belum percaya kalau Michael merupakan anak biasa.

"Gak ada yang tau, nama marganya si Michael," sahut Jinny dengan nampan
yang berada di tangannya.

"Pernah sih dulu ada yang tau. Tapi orang itu tiba-tiba ngilang gitu aja! Aneh 'kan." Dini mengerenyit mendengar penuturan Karin yang sudah disuapi dengan nasi goreng.

Terlalu terbuka, apa pelaku yang membunuh itu Michael sendiri? Mencurigakan, batin Dini.

Kalau ada yang mengetahui nama marga Michael dan langsung menghilang, insting Dini mengatakan kalau nyawa stalker itu sudah tiada di dunia ini lagi.

ALAKSA {END}Où les histoires vivent. Découvrez maintenant