38. SAKIT🏥

408 43 203
                                    

38. Sakit

⭐⭐⭐

Dia masih belum sadar atau gimana? Dini sudah bersama cowok lain, dan dia masih melindungi cewek itu.

~ Fendi

Michael tidak melihat ada tanda-tanda Alaksa, ia tidak tau kemana Alaksa sekarang. Padahal dia sudah menyiapkan mental kalau menjauh dari Alaksa.

"Kasihan di buang Alaksa."

"Cuma benalu dia itu,"

"Sok marahin George, gak ditemenin lagi sukurin."

"Mampus ditinggal Alaksa."

Sejak menuju ke kantin banyak omongan yang menyinggung Michael, tentu saja Michael tidak menggubrisnya. Ia terlalu malas untuk membalas netizen itu.

Michael menenteng makanan yang ia bawa itu, dan duduk di kursi yang berisi cewek-cewek haus berita.

"Aldino Rasen Albarov kena skandal ya?"

"Bener anjir, dia 'kan orang yang sangat berpengaruh di Indonesia. Ceweknya kayaknya model deh,"

"Sia*an padahal gue mau daftar jadi istri!"

"Bego, dia emang udah punya istri sama anak. Istrinya lagi sakit kalau gak salah, dan anaknya entah siapa."

Michael mendengar itu semua, seluruh badan Michael menegang. Ayahnya selingkuh? Oh tidak pasti itu berita yang dibuat agar menurunkan harga diri ayahnya. Walau ayahnya jarang atau bahkan tidak pernah pulang, Michael tau Aldino gak bakal bisa meninggalkan bunda Airi.

Dada Michael mendadak sesak, saat ini kepalanya pusing ia berpikir terlalu banyak masalah. Ia membutuhkan Alaksa, sangat butuh mereka.

Kalian kemana? batin Michael.

⭐⭐⭐

Derap langkah kaki semakin cepat, sosok itu tertidur pulas di atas ranjang. Sebelum di periksa ia membuat seseorang khawatir.

"Lo harus sembuh!" ucapnya gelisah.

Sudah berada di depan pintu UGD, Dini tidak bisa masuk ke sana dan melakukan pembayaran di kasir untuk penyembuhan Michael.

Michael pingsan dengan nafas terengah-engah, Dini melihat itu dan tentunya hal itu sukses membuat diri Dini panas dingin. Michael tidak biasanya merasakan sakit seperti ini, bahkan Michael kalau sakit akan selalu tenang dan bisa mengendalikan kesakitan itu. Tapi ini? Sudah di luar kepala.

Dini ingin menangis tapi tidak bisa, sekarang dia hanya perlu menghubungi Alaksa karena ia tau Alaksa pasti tau penyebab Michael begini.

"Anjir, kenapa gak lo angkat Dam!?" Dini saat ini ingin sekali mengumpati Alaksa, kemana mereka? Apakah mereka yang menjauhi Michael hanya gara-gara dirinya?

Dini berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri, di saat genting begini dia tidak boleh was-was. Apalagi hanya dirinya yang berada sama Michael.

"Gue mohon Chel, lo harus sembuh." gumam Dini.

Sebelum ke RS, Dini langsung menyuruh kedua sahabatnya untuk membuat surat izin keluar. Agar Michael mendapatkan perawatan yang lebih bagus, daripada di ruang UKS.

Guru-guru juga saat melihat keadaan Michael terlihat mereka syok, sepertinya mereka baru pertama kali melihat sosok Michael yang biasanya humble itu tumbang.

"Gue mending telepon Karin sama Jinny." ujar Dini. Ia ingin mengabari bahwa Michael butuh sahabatnya, tentu saja itu pasti Alaksa.

"Gimana keadaannya Din?"

ALAKSA {END}Where stories live. Discover now