🐧 Sekawan Welas 🐧

531 32 3
                                    

"Kak Gavin?". Tiba-tiba terdengar suara panggilan yang membuat Gavin serta Bianca menoleh ke belakang, tepatnya ke sumber suara.

Gavin terkejut bukan main saat melihat siapa yang datang, refleks dia langsung menghampiri Asoka untuk membawanya ke dekat Bianca.

"My fiance? Kok kamu ada disini?". Tanya Gavin seraya tersenyum, sedangkan Bianca setelah mendengar kata 'fiance' dari mulut Gavin, mampu membuatnya bertanya-tanya tentang perempuan yang ada disampingnya ini, bahkan baru saja beberapa hari di London semuanya telah berubah drastis dari sebelumnya, apakah memang benar jika perempuan ini adalah tunangan Gavin? Lalu ada apa dengan dirinya saat ini? Kalau memang iya perempuan ini adalah tunangan Gavin, bukannya dia juga harus ikut senang karena sebentar lagi sahabatnya akan memantaskan diri, namun semua malah terjadi sebaliknya, bukannya senang tetapi hatinya malah seperti ditusuk jarum, apakah dia mencintai Gavin? Tidak! Dia tidak ingin merusak persahabatannya.

"Iya, tadi sehabis makan Kei ngajak Asoka jalan-jalan disini, eh tau-taunya ketemu Kak Gavin, emh- kalian meetingnya disini ya?". Ucap Keiza seraya menatap Bianca penuh keramahan, sehingga membuat Bianca semakin yakin untuk membuang jauh-jauh perasaannya terhadap Gavin, dia tidak tega jika harus melihat perempuan polos seperti Asoka harus tersakiti, biarlah dia yang tersakiti, karena dia sudah terbiasa menghadapi ini semua.

"Oh iya, awalnya Gavin ngajak direstoran, tapi aku nolak, enakan disini pemandangannya indah, lagian bisnis kita juga tentang desain robot untuk anak kecil, jadi sambil melihat pemandangan menara eiffel yang indah, kita juga bisa mempunyai ide untuk membuat desain yang menarik". Terang Bianca seraya menujukkan dokumen yang dia bawa, untung saja tadi dia sudah mempersiapkan dokumen-dokumen tentang pembuatan robot, karena memang Gavinlah yang meminta, untuk jaga-jaga, dan ternyata kejadiannya memang terjadi.

"Oh, Asoka ganggu meeting kalian ya?". Tanya Asoka.

"Eng- enggak kok, kita belum kenalan kan? Bianca". Ucap Bianca seraya mengulurkan tangannya, dan dengan senang hati Asoka pun menjabat tangan Bianca.

"Asoka".

"Asoka sama Kei aja? Reno nya mana?". Tanya Gavin.

"Iya, tadi katanya Reno mau kenalan sama cewek-cewek disini, jadi gak ikut sama kita". Balas Asoka sembari tertawa pelan, dan itu mampu mengundang tawa Bianca juga.

"Kebiasaan emang Reno! Terus Keizanya sekarang mana?". Tanya Gavin lagi.

"Itu lagi antree makanan, awalnya Asoka disana, terus gak sengaja lihat kalian". Seketika semuanya pun mengalihkan pandangan ke arah yang ditunjuk oleh Asoka, dan hal itu membuat Bianca membukatkan matanya lebar-lebar, bagaimana tidak? Saat ini yang tengah ia lihat adalah Keiza Edellyn Dylofa, mahasiswi pintar yang selalu menganggapnya musuh bebuyutan dikampus, dan ternyata dia adalah adik Gavin? Sesempit inikah dunia?

"Emh, Gavin, Asoka, berhubung meeting kita udah selesai, jadi aku pulang duluan ya, selamat menikmati kencan kalian". Ucap Bianca tiba-tiba, dan tanpa menunggu persetujuan dari Gavin, dia langsung beranjak meninggalkan mereka berdua, tidak perduli dengan tatapan heran dari Asoka, yang terpenting baginya adalah jangan sampai dia ketahuan oleh Keiza.

"Itu, Kak Bianca nya kenapa ya?". Tanya Asoka pada Gavin.

"Itu, dia disini itu ngerawat tantenya yang lagi sakit, jadi selesai meeting dia langsung pulang deh". Balas Gavin, Asoka pun mengangguk tanda paham, sebenarnya Gavin juga sudah tahu apa alasan Bianca pergi begitu saja, karena dia tidak ingin ketahuan oleh Keiza, secara kan mereka satu kampus, dan terlebih lagi Keiza sangat membenci Bianca.

"Hai". Tiba-tiba saja Keiza muncul dari belakang membuat Gavin serta Asoka yang semula menatap kepergian Bianca, kini beralih menatap kedatangan Keiza.

GAVIN✔ [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя