🐧 Sekawan Doso Setunggal 🐧

358 21 2
                                    

Gavin melangkahkan kakinya pelan, memasuki tempat pemakaman umum Dahlia Cempaka. Matanya mulai menyisir seluruh penjuru makam, dan berhenti ketika mata itu berhasil menangkap sosok perempuan yang mengenakan gaun pengantin berwarna putih terduduk lemas di antara dua makam.

Gavin yakin, Bianca sangat terpukul karena hal ini, begitu pula dengan dirinya, yang rasanya masih tidak ikhlas jika Bianca akan menikah dengan pria lain. Namun saat ini dirinya tidak boleh terpuruk dan sedih, karena jika dia juga melarut dalam kesedihan, siapa yang akan menguatkan dan meyakinkan Bianca nantinya?

Dia harus tetap kuat, agar Bianca juga bisa kuat.

Gavin membuang napas pelan. Dirinya kembali melangkah mendekat ke arah Bianca terduduk. Bianca belum menyadari hal itu, hingga Gavin semakin dekat dan semakin dekat, lalu perlahan dirinya berjongkok di hadapan Bianca, menatap sang gadis yang pandangannya dapat diartikan kosong.

Tangan Gavin terangkat, menyentuh lembut pundak Bianca, hal itu membuat Bianca mendongakkan kepalanya, dan segera menghapus air matanya yang masih tersisa  di pipi.

"Bi, kamu harus kuat, kamu nggak boleh lemah, ini jalan yang diberikan Tuhan, kamu harus siap menghadapinya." Ucap Gavin, dan Bianca kembali menunduk sedih.

"Semua orang menunggu kamu, pesawat akan terbang beberapa jam lagi, dan kalian harus segera berangkat ke bandara sekarang, ayo Bi,"

Bianca mengangguk pelan, lalu perlahan dirinya bangkit dibantu oleh Gavin, Gavin merasa tidak tega melihat kondisi Bianca saat ini, mengapa hidupnya harus dipenuhi oleh kesedihan, mengapa hidupnya tidak pernah dihampiri oleh kebahagiaan.

Kasihan Bianca, setelah bertahun-tahun terjebak oleh perbuatan Aunty nya. Sekarang dirinya harus kembali terjebak oleh perbuatan Zayn, yang sampai membuat dirinya hamil, dan harus menikah secara paksa seperti ini.

Gavin hanya bisa berdoa, semoga setelah pernikahan ini berlangsung, perlahan kebahagiaan akan datang menyelimuti kehidupan Bianca, semoga saja pernikahan ini nantinya bisa mendatangkan kebahagiaan untuk Bianca serta keluarga kecilnya nanti.

Saat Gavin hendak menggandeng lengan Bianca dan melangkah, tiba-tiba saja Bianca berhambur ke pelukan Gavin, dan menangis di dada bidang Gavin, menumpahkan seluruh air matanya yang tertahan.

Gavin hanya diam terpaku, tangisan Bianca membuatnya semakin merasa tidak ikhlas menerima kenyataan ini. Bagaimana jika nanti Zayn tidak bertanggung jawab? Bagaimana jika dia nantinya kabur meninggalkan Bianca? Melakukan KDRT dengan gadis yang malang ini?

Tidak. Gavin harus membuang jauh-jauh pikiran yang buruk, bagaimana dia bisa melepaskan Bianca ketika dia terus memikirkan hal buruk yang akan terjadi nanti?

Dia harus bisa yakin dengan Zayn, dia harus yakin jika Zayn akan menjaga Bianca dan menjadikannya seperti ratu.

Gavin menghela napas panjang. Tangannya terangkat untuk mengusap lembut punggung Bianca. Dan melepaskan pelukannya.

"Bianca, percaya sama aku. Semuanya akan berjalan baik-baik saja, kamu pasti akan menemukan kebahagiaan setelah ini, sakit hati yang kamu rasakan saat ini, pasti akan berganti menjadi rasa bahagia, kamu pasti bisa Bi,"

"Apakah ini merupakan hukuman untukku Gavin? Karena dulu telah memperjualkan mahkotaku demi uang? Apakah ini hukuman dari Tuhan atas itu semua?" Gavin menggeleng, jari-jemarinya mengusap air mata Bianca yang masih menetes.

"Jangan pernah katakan hal itu Bi, kamu melakukan pekerjaan haram seperti itu bukan atas kemauan kamu, itu paksaan Auntymu, kamu tidak salah,"

"Aku merasa bersalah sama kamu, kamu adalah laki-laki yang sangat baik, kamu selalu berjuang untuk keadilan ku, tapi apa balasan ku? Aku malah membuatmu kecewa, aku malah menyetujui paksaan Zayn, seharusnya hari itu aku minta tolong sama kamu, aku memang tidak bisa berpikir panjang. Dan saat ini? Perjuangan kamu untuk keadilan ku sia-sia, aku mengkhianati perjuanganmu, aku minta maaf Gavin." Bianca kembali meneteskan air matanya untuk yang kesekian kalinya, lalu menggenggam erat tangan Gavin, membuat Gavin menjadi tidak tega melihatnya, dan segera membawa gadis itu ke dalam dekapannya.

GAVIN✔ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang