🐧 Tigo 🐧

965 56 2
                                    

AUTHOR POV

Waktu menunjukan pukul 23.00, terdengar suara pintu yang terbuka disambut dengan seorang perempuan yang masuk ke dalan rumah mewah tersebut dengan berhati hati karena dia takut jika sampai tantenya tau jam segini sudah pulang maka habislah nyawanya, Perempuan itu bernama Bianca Delania Carolyn, yang awalnya adalah perempuan baik baik hingga akhirnya di paksa menjadi perempuan murahan oleh tantenya sendiri demi sebuah balas dendam, sedangkan Bianca yang tidak tau menau hanya bisa pasrah dan terus memikirkan sebuah rencana untuk keluar dari lingkaran paksa tantenya yang terus menyiksa batinnya, ya perlu Bianca akui jika tantenya ini sangat cerdik dan mempunyai sejuta cara untuk menahan Bianca agar tidak melarikan diri, bahkan sekalipun Bianca melarikan diri dia pasti akan ditemukan dan langsung di siksa habis habisan, sungguh kejam bukan?

"Berhenti kamu!". Suara dingin nan ketus itu mampu menghentikan langkah Bianca yang hampir lolos masuk kamar, namun Bianca hanya bisa pasrah karena dirinya telah ketauan sudah pulang di jam 11 malam, karena selama 3 tahun berturut turut ini Bianca hanya bisa masuk kedalam rumah ketika jam 2 pagi keatas, karena target Bianca setiap harinya harus mencapai 20 sampai 30 juta yang berarti dia harus melayani 2 atau 3 orang terlebih dahulu, walau kerap kali Bianca bandel untuk tidak menuruti kemauan tantenya tetap saja tantenya selalu memaksa dengan ancaman akan membunuh Bianca, sebenarnya Bianca siap siap saja untuk dibunuh, tapi setelah ia memikir ulang, jika dia terbunuh, maka dia akan mati sia sia, karena masalah tentang kematian orang tuanya tidak akan pernah terungkap sama sekali, oleh karena itu Bianca memilih untuk diam, dan terus berusaha untuk mengungkap tentang kematian orang tuanya.

"Aunty, Bianca capek". Ucap Bianca setelah berbalik arah dan menatap mata Auntynya.

"Gak ada kata capek! Ini masih jam berapa Bi?!".

"Maaf Aunty, hari ini Bianca cuma dapat 15 juta". Dengan cepat Bianca berbalik arah untuk masuk kedalam kamarnya, karena kalau dia tidak cepat cepat untuk masuk kedalam, nasibnya malam ini akan tidur diluar rumah.

Namun terlambat, tangan Aunty Shiren terlebih dahulu mencekal lengan Bianca sebelum dia berhasil masuk kedalam kamar.

"Hari ini kamu ada masalah apa sama Customer kamu?". Tanya Aunty Shiren setelahnya, sedangkan Bianca hanya bisa diam.

"Bianca jawab!".

Plakkkk!!!

Dengan sangat keras Aunty Shiren menampar keponakannya sendiri sampai ia tersungkur menatap dinding.

"Kamu udah ngecewain pelanggan kamu Bianca! Dan Madam Rena marah ke Aunty!". Bentak Aunty Shiren sembari menarik keras rambut panjang Bianca.

"Kenapa Aunty selalu jahat sama Bianca?". Tanya Bianca samar karena berusaha keras untuk menahan rasa sakit saat Shiren menarik rambutnya secara brutal.

"Aunty cuma mau kamu menghasilkan uang Bianca!".

"Tapi dulu Aunty gak kayak gini!".

"Masih ngejawab kamu! Malam ini kamu tidur diluar!". Tegas Shiren lalu menyeret rambut Bianca ke ambang pintu, ingat! Yang diseret adalah rambut bukan tangan.

Bulir demi bulir air mata terus mengalir melewati kelopak indah Bianca, kulit kepala yang terasa hampir lepas ini mampu membuat gadis itu menangis, betapa teganya seorang Aunty menyiksa keponakannya sendiri, memperlakukannya seperti sebuah boneka, benar benar seorang wanita yang berhati setan.

"Ingat Bianca! Besok target kamu Aunty naikan menjadi 40 juta! Kamu tidak boleh pulang sebelum mendapatkan uang itu!". Brakk!! Pintu utama tertutup rapat dan meninggalkan Bianca yang tersungkur lemah diteras rumah dengan air mata yang yang tidak berhenti, lalu tak lama kemudian, hujan deras datang, menemani dan mengiringi isakan tangis Bianca yang sudah lelah dengan ini semua, perlahan ia bangkit, duduk sambil menumpu wajahnya di tekukan lutut, dingin yang menusuk tulangnya begitu terasa malam ini, dengan hati yang penuh kesabaran, ia pun tidur bersandar dinding teras ditemani suara hujan yang jatuh ke bumi bersamaan dengan air matanya yang jatuh membasahi pipi.

GAVIN✔ [END]Where stories live. Discover now