🐧 Tigang Doso Wolu 🐧

310 17 2
                                    

"Bianca hamil anak gue." Ucap Zayn akhirnya, membuat Gavin segera membulatkan matanya lengkap dengan mulut yang menganga lebar. Berita ini benar-benar sangat mengejutkan baginya.

My Godness!

For God's sake!

Bianca hamil anak Zayn?

Mulut Gavin terasa kelu seketika.

Dirinya tidak menyangka jika hal ini akan terjadi. Dulu Bianca memang mantan seorang wanita malam. Dia melakukan itu karena paksaan dari Shiren. Namun untuk sekarang? Apa yang ada di dalam pikiran Bianca sehingga dia kembali melakukan perbuatan haram itu lagi?

Gavin tidak habis pikir. Dengan susah payah dirinya membantu Bianca untuk membebaskannya dari jeratan Shiren. Dia rela diam-diam masuk ke dalam rumah Shiren demi mencari secuil berkas sebagai pembuktian atas kesalahan yang dilakukan oleh Shiren. Dia selalu melindungi Bianca dari hinaan-hinaan masyarakat.

Lalu apa yang membuat Bianca bisa melakukan hal itu dengan Zayn? Sampai hamil pula?

Hal seperti ini tidak pernah terlintas dalam pikirannya. Sejujurnya dirinya merasa tidak ikhlas jika Bianca mengalami ini semua, dirinya tidak ikhlas jika Bianca mengandung anak orang lain. Hati kecilnya berkata, jika dia masih sangat mencintai perempuan di hadapannya ini. Dia ingin memiliki Bianca seutuhnya, dia ingin membimbing Bianca untuk menuju ke jalan yang benar. Jika saja dulu Bianca mau menerimanya untuk menjadi suaminya, menjalankan hidup bersama selama napas masih berhembus. Mungkin, hal seperti ini tidak akan pernah terjadi.

Mungkin saja sekarang Bianca tidak mengandung anak dari Zayn, melainkan mengandung anak Gavin. Gavin tidak tahu lagi harus berbuat apa saat ini. Tidak mungkin jika dirinya masih memaksa Bianca untuk menjadi istrinya dengan kondisi Bianca yang sedang mengandung anak orang lain.

Papa serta Bundanya pasti tidak akan pernah setuju untuk menerima Bianca masuk ke dalam keluarga Aldevano lagi. Keluarga Aldevano merupakan keluarga yang terpandang. Di dalam keluarganya itu pasti memilih bibit menantu yang berkualitas agar bisa menghasilkan keturunan yang bisa menjunjung tinggi nama besar keluarga Aldevano.

Dulu kedua orang tuanya memang masih percaya dengan ucapannya jika sebenarnya Bianca adalah perempuan yang baik-baik, sebelum Shiren merusak moralnya. Namun untuk saat ini, apakah kedua orang tuanya masih mempercayai hal itu ketika melihat kondisi Bianca yang sedang mengandung anak pria yang bukan mahramnya?

Gavin yakin, saat itu juga Arjuna akan menegaskan jika beliau tidak akan pernah menyetujui sosok Bianca untuk masuk ke dalam keluarga Aldevano menjadi menantu di sini. Karena mengingat kondisi Bianca yang dapat menghancurkan reputasi keluarga.

Gavin menghela napas panjang. Dirinya tidak bisa lagi menawarkan diri untuk menjadi suami Bianca, membantunya untuk merawat anaknya nanti jika sudah lahir ke dunia. Walau pun itu bukanlah darah dagingnya, namun itu tidak akan menjadi masalah untuk Gavin, jika saja kedua orang tuanya tidak mempermasalahkan hal itu.

Satu-satunya jalan agar anak yang dikandung Bianca bisa mendapatkan keluarga yang utuh adalah menyuruh Zayn untuk bertanggung jawab atas perbuatannya pada Bianca. Gavin yakin Zayn akan memiliki banyak alasan untuk menolak, namun kasihan Bianca jika sampai dia tidak mendapatkan keadilan itu. Bertahun-tahun Bianca hidup dalam ketidak adilan, dan sekarang sudah cukup. Gavin tidak mau melihat Bianca yang nantinya mengambil keputusan yang salah. Dia hanya ingin Bianca bisa mendapatkan keadilan. Ya, Zayn harus bertanggung jawab untuk itu.

"Gavin, aku mohon maafkan aku. Aku melakukan itu semua karena terpaksa." Gavin mengalihkan pandangannya ke arah lain. Hatinya terlalu sakit untuk menatap sosok Bianca saat ini.

Bianca yang masih menangis itu, dirinya segera bangkit dari ranjang. Dia paksakan dirinya untuk berdiri walau rasa pusing yang bertubi-tubi masih menyerangnya. Dia melangkah pelan, menghampiri sosok pria yang masih dia cintai itu, digenggamnya tangan itu dengan erat, membuat Gavin dengan terpaksanya menoleh.

GAVIN✔ [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن