Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sore harinya saat Mila dan Kevin sedang asik di dapur, sambil mengumpulkan keberanian Ule melangkah sambil menghampiri keduanya.
Sejujurnya ia sangat gugup, jantungnya berdegup sangat kencang, dahinyapun mulai mengeluarkan tetesan keringat membuatnya harus mengusap terus menerus keringat yang mulai bercucuran tersebut.
Setibanya di dapur, Ule menghirup nafas panjang seraya menutupi kegugupannya dan meredakan debaran jantungnya agar kembali normal.
" Kak " panggil Ule pelan.
Kevin dan Mila langsung menoleh ke arahnya, seperti biasa Kevin langsung memberikan tatapan tajamnya sementara Mila hanya menatapnya dengan tatapan bingung.
" Uhm, kalo kakak gak keberatan boleh kita bicara sebentar? " tanyanya sambil menatap ke arah Mila.
Kaget?
Tentu saja, pasalnya baru kali ini Ule berkata sopan dan lembut kepada dirinya.
Maklum selama ini, Ule selalu berkata kasar kepada dirinya jadi tentu saja hal ini membuat Mila kaget sekaligus senang dalam waktu yang bersamaan.
Sementara Kevin langsung memasang posisi siaga, ia pun berdiri tepat di hadapan Mila.
" Kamu mau bicara apa? Disini saja, kakak gak mau kamu nantinya malah menyakiti kakakmu lagi dengan- " belum sempat Kevin menyelesaikan perkataanya, Mila langsung menarik tangan Ule meninggalkan sang suami.
Kevin seketika tersenyum, " Semoga ini menjadi awal yang baik " batinnya.
Ia memutuskan untuk melanjutkan kegiatannya, dan memilih untuk membiarkan kedua kakak – beradik menyelesaikan permasalahan mereka.
-----
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mila mengajak Ule duduk di gazebo taman belakang rumah mereka, suasana berubah menjadi canggung.
Baik Mila maupun Ule, keduanya sama – sama diam karena ini pertama kalinya mereka duduk berdampingan setelah sekian lama.
