Chapter 11

3.5K 240 31
                                    

Sore harinya, kevin bangun ia menatap mila yang masih tertidur pulas di pelukannya. Kevin mengecup kedua mata mila dengan lembut

" sayang " panggil mila sambil membuka matanya

" hemm?" sahut kevin sambil mengelus pipi mila

" maaf yaa aku tadi marah - marah sama bentak - bentak kamu.. " ucap mila pelan

Kevin mengangkat dagu mila dan mencium bibirnya lembut," it's okay sayang, tapi apa kamu mau menceritakan kepadaku kenapa kamu sangat enggan untuk menginap di rumah mama jane?"

" a..aku ehm nanti ya aku belum siap " ucap mila sambil memainkan jarinya di dada kevin

" yaudah gapapa, sekarang kamu mandi gih kita jalan - jalan sore yaa " ucap kevin

Mila mengangguk kemudian turun dari ranjang dan bergegas menuju ke kamar mandi. Setelah memastikan mila sudah masuk ke dalam kamar mandi, kevin dengan cepat turun ke bawah untuk menemui bi sum.

" bi " panggil kevin, saat itu bi sum sedang bersih - bersih di halaman belakang

" ya den ada apa?" tanya bi sum

" ehm aku boleh nanya gak?" tanya kevin

" boleh den, emang den kevin mau nanya apa?" tanya bi sum

Kevin duduk agak sedikit dengan bi sum," ehm bi sebenernya, aku penasaran sama keluarga mila, aku bingung aja bi, aku ngerasa kayaknya mila tertekan banget dengan keluarganya "

Bi sum menghela nafas sejenak, ia terdiam beberapa detik lalu mulai berbicara," den kevin, tapi harus janji satu hal sama bibi "

" janji apa bi?" tanya kevin

" setelah den kevin tau, den kevin harus bersikap seperti seolah - olah den kevin tidak tau apa - apa, okay? " ucap bi sum

" iya bi aku janji, aku akan tutup mulut " ucap kevin serius

Flashback on

" paaa... ayo kita ke mall, mila mau beli kado buat michelle nih " ucap mila

" hemmm.. mau banget ya dianterin? " ledek papa john

" ihh papa ayoo anterin yayaya... papa ganteng deh... " rengek mila manja

" dasar ada maunya aja baru deh muji papanya hahhaa, yaudah iya deh demi princess kesayangan papa " ucap papa john

" asikkkkk yessss " ucap mila senang

" ehhh kalian mau kemana hayo?" tanya mama jane yang baru keluar dari dapur bersama dengan prilly dan ule

" ihhh pasti kalian mau pergi yaa?" tanya prilly manyun

" curang banget sih gak ngajak - ngajak, eh tapi papa udah sehat? papa kan baru baik sakit " ucap ule

" udah kok papa udah sehat sayang, kalian mau ikut kita ke mall gak? papa mau temenin kakak soalnya " ucap papa john

" enggak deh kita di rumah aja hehehe " ucap prilly dan ule

" paaaaaa ayo cepetaannn!!! nanti barangnya udah keburu habiss!! " teriak mila

" iya sayang, giliran kayak gini penyakit leletnya ilang hahaha " ledek papa john dan sukses membuat mila manyun

" ihh papa mah ngeledek aja deh, ayoo cepetaan " ucap mila semangat

Saat itu kondisi papa john sedang kurang baik, namun ia tetap menuruti keinginan sang puteri tercinta.

" pa, kalo udah ngerasa gak enak papa pulang ya, mil kamu jangan forsir papa ya " pesan mama jane

" siap mama hehehe " ucap mila

****
" pap mila yang nyetir yaaa " ucap mila

" ehh kamu kan belum terlalu lancar nyetirnya, udah biar papa aja ya nak " ucap papa john

" noo, papa udah tiduran aja mila bisa kok " ucap mila yakin

" bener yaa? awas aja nabrak " canda papa john

" tenang aja gak bakalan nabrak hahaha " ucap mila

Di tengah perjalanan, tiba - tiba ada sebuah mobil dari arah berlawanan melaju dalam kecepatan tinggi.

" milaaaa injak rem! banting stir! " teriak sang ayah

Namun karena gerakan mila yang lambat, akhirnya tabrakan terjadi. Posisi saat itu papa john hendak memegang stir dan tubuhnya berada di depan mila. Kaca mobil depan pecah dan membuat tubuh sang ayah terbanting keluar, karena saat itu sang ayah sudah melepaskan sabuk pengamannya.

Untungnya mila baik - baik saja, ia hanya mengalami luka - luka kecil. Melihat sang ayah yang terbanting keluar, mila dengan cepat turun dari mobil

" paaa...paaaa bangun paaaa.." ucap mila menangis, darah mengalir dari kepala dan mulut sang ayah

" sayang... jangan menangis... papa titip mama dan kedua adik kamu yaa... kalian jangan selalu bertengkar yaa... papa... papa... sayang kalian... " seketika mata papa john tertutup rapat

" PAPAAAAA!!!!!!!!!!!! " teriak mila

Beberapa menit kemudian ambulance datang, dan membawa mereka ke rumah sakit. Namun, sayang nyawa papa john tidak bisa terselamatkan, ia meninggal di tengah perjalanan saat menuju ke rumah sakit.

" INI SEMUA GARA - GARA KAKAK!!! " teriak prilly marah saat tiba di rumah sakit

" PUAS LO KAK UDAH BIKIN PAPA MATI?! PUASSSS??!! " teriak ule

" ma..maaff kakak gak tau kalo kejadiannya akan kayak gini " ucap mila lirih

" DASAR KAKAK PEMBAWA SIAL!!! AKU BENCI SAMA KAKAKK!!! " teriak prilly dan ule marah, mama jane hanya terdiam, ia hanya memeluk mila erat.

Sejak saat itu hubungan kakak beradik ini renggang, setiap hari mila selalu di tekan oleh kedua adiknya, mama jane hanya bisa menghela nafas, semua teguran mulai dari yang lembut hingga kasar sudah ia coba namun kedua adik mila sudah benar - benar benci dan kecewa kepada mila dan oleh sebab itulah hingga saat ini, mila tidak pernah mau berada lama - lama di rumahnya sendiri

Flashback off

" jadi begitu ceritanya den " ucap bi sum sedih

Kevin terdiam, ia benar - benar tidak habis pikir dengan kedua adik mila, padahal sebenarnya ini bukan 100% kesalahan mila yang menyebabkan papa mila meninggal

" kevviinnn!!! sayangg!! kamu dimana?" teriak mila yang baru selesai mandi

" i'm here baby!! taman belakang! " teriak kevin

" den inget ya yang bibi bilang " ucap bi sum

Kevin mengangguk," siap bi tenang aja, terimakasih bi sudah memberitahuku " ucapnya pelan

" hayoo bibi sama kevin ngapain bisik - bisik? ngomongin aku yaaa " ucap mila sambil melingkarkan tangannya di leher kevin dari belakang

" idihh pede banget, kepo deh kamu, ehh astaga kamu mandi apa semedi? udah nyaris satu setengah jam " ucap kevin sambil melihat jam tangannya

" hehehe maaf yaa habis keasikan ayo jalan - jalan sore " ucap mila

" bu tolong liat jam, ini udah jam berapa?" sindir kevin

" eh jam setengah 6 hehehe, kesorean yaa " ucap mila polos

Kevin mendengus kesal menatap mila, sementara mila nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

I Love You LeletDonde viven las historias. Descúbrelo ahora