Chapter 13

3.2K 229 6
                                    

" sayang waaah ini kamu yang nyiapin semua?" tanya mila saat melihat ada banyak bunga mawar putih yang di susun cantik di sekitar meja makan

" iya suka kan?" tanya kevin sambil memeluk mila dari belakang

" sukaaa, kamu romantis banget sih " ucap mila mengecup pipi kevin singkat

" cieee udah berani cium - cium aku duluan " goda kevin dan membuat mila tersipu

" ihhh kamu emang gak boleh yaa?" tanya mila

Kevin terkekeh," boleh atuh sayangku, ayo silahkan duduk tuan puteriku " ucapnya menarik bangku dan mempersilahkan mila duduk

" makasih sayang, tapi kamu tumben banget nyiapin kayak gini?" tanya mila sambil menatap kevin yang sudah duduk di sampingnya

" yaaa gapapa aku mau bikin isteri aku yang cantik ini makin cinta sama aku hehehe " ucap kevin

" modusnya pinter banget deh, cuaminya ciapa cihh?" ucap mila sambil mencubit kedua pipi kevin

" cuaminya aerilyn mila agnesia julio dong " ucap kevin sambil mencium bibir mila lembut

Keduanya kini menikmati sarapan pagi yang sudah di siapkan oleh kevin, pagi itu kevin memasak pancake dan segelas cokelat hangat, tak lupa ia menyiapkan buah - buahan sebagai makanan penutup. Keduanya kadang terlihat sedang saling menyuapi satu sama lain, atau bahkan tampak saling bercanda bahkan terkadang keduanya terlibat obrolan ringan. Bi sum hanya bisa tersenyum melihat keduanya yang semakin hari semakin bertambah mesra.

" sayang makasih ya sarapannya enak banget, aku baru tau kamu bisa masak " ucap mila saat keduanya sudah selesai sarapan

" iya dong kan dulu pas kuliah aku ngekost jadinya aku udah biasa hidup mandiri termasuk nyiapin makanan sendiri " ucap kevin

" ehmm okay yaudah sekarang aku mau cuci piring dulu yaa, kamu istirahat aja dulu " ucap mila

" emang kamu bisa nyuci piring? " tanya kevin

" kamu ngeledek banget sih, ya bisalah kan cuci piring gampang dan tenang aja aku cuci piring cepet kok " ucap mila

" ah masa? emang kamu bisa selesain dalam waktu berapa jam?" tanya kevin

" setengah jam dong, udah sana hussshhh husshhh " usir mila dan kevin lalu meninggalkan mila di dapur

Kevin sengaja diam - diam kembali memantau mila yang sedang mencuci piring sambil melihat jam tangannya.


" den kevin ngapain ngumpet disini?" tanya bi sum heran

" eh bibi, shsstt diem bi ini aku lagi pantau mila bener gak dia bisa selesai cuci piring dalam waktu setengah jam " ucap kevin pelan

Bi sum tertawa kecil," oalah dasar si aden hahaha, den bibi kasih tau ya setengah jamnya non mila artinya satu setengah jam den "

" whaaaattt??!! yang bener bi? gile lama amat " ucap kevin kaget

" yeee si aden, noh lihat dengan jelas itu non mila aja nyabunin piringnya aja kayak pake hati banget gitu menurut aden kelarnya jam berape?" tanya bi sum

Kevin menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan meringis pelan," yaa... yaaa itu mah alamat dua jam kali ya bi?"

" makanya udah sana bantuin non mila gih, aden kan hari ini mau pergi ke rumah nyonyah ntar keburu macet lho " ucap bi sum

Kevin menepuk jidatnya," oh iya astaga, oke deh bi aku bantuin mila deh hampir aja aku lupa, makasih ya bi udah ingetin "

" iya sama - sama den " ucap bi sum kemudian kevin segera jalan menuju ke arah mila

" sayang, aku bantuin ya " ucap kevin yang kini mengambil alih piring yang sedang mila cuci

" ehhh gak usah sayang... aku bisa kok... lagian kan sebentar lagi selesai..." ucap mila menahan tangan kevin

" udah gapapa sayang, ehm mendingan sekarang kamu siap - siap yaa, sebentar lagi kita kan mau berangkat ke rumah mama " ucap kevin

Mila menghela nafas," oh iya ehm.. yaudah aku siap - siap yaa.." ucapnya murung sambil melangkah gontai menuju ke arah kamar

" maaf ya sayang, ini semua demi kebaikan kamu, aku mau hubungan kamu dengan keluarga kamu kembali membaik, maaf ya sayang " ucap kevin dalam hati sambil menatap punggung mila

*****

Kevin dan Mila kini sudah dalam perjalanan menuju ke rumah mama jane. Sepanjang perjalanan terlihat mila sangat gelisah, ia sangat takut jika bertemu dengan kedua adiknya lagi.

" sayang, are you okay?" tanya kevin sambal mengelus pipi mila

Mila menggeleng pelan, ia hanya diam dan menunduk. Kevin menepikan mobilnya, kini ia duduk menghadap ke arah mila dan membawa mila ke dalam pelukannya.

" terus kamu kenapa? " tanya kevin sambil mengelus pipi mila

" ehm vin... sejujurnya aku takut... " ucap mila dengan suara bergetar

" takut? Memangnya kamu takut kenapa? " tanya kevin lagi

" aku takut... ketemu sama adik – adikku.. aku takut banget vin... " ucap mila yang kini sudah mulai terisak

Kevin hanya diam dan membiarkan mila menangis di pelukannya, setelah merasa mila tenang kevin mulai berbicara

" ehm memangnya kenapa kamu takut sama adik – adik kamu? Seingatku kalian sangat akrab " tanya kevin pura – pura

" kita memang terlihat akrab jika hanya di depan banyak orang vin... tapi... tapi.. kenyataanya enggak " ucap mila sedih

" shsss udah jangan nangis yaa... aku tau kok " ucap kevin keceplosan, seketika ia tersadar dan langsung merutuki dirinya

" haduh mampus keceplosan, semoga mila kagak sadar " batin kevin khawatir

Mila hanya mengangguk menatap kevin," iyaa.. tapi janji ya kamu harus temenin aku " ucapnya

Kevin menghela nafas lega karena sepertinya mila tidak sadar dengan ucapan terakhirnya," okey tenang aja aku akan selalu di samping kamu kok "




I Love You LeletOnde as histórias ganham vida. Descobre agora