Chapter 68

472 77 22
                                    

Hai Readers!

Maafkan aku yang baru muncul kembali, karena dua hari kemarin lagi ada pekerjaan yang harus di selesaikan

Happy Reading! boleh dong komennya 50 biar aku lebih semangat lagi 

-----------

Mila menatap sendu hamparan taman yang ada di depannya, setelah menyelesaikan sarapannya Kevin mengajak Mila untuk jalan – jalan keluar menuju ke sebuah taman yang letaknya tidak jauh dari rumah.

Keduanya memutuskan untuk jalan kaki sambil bergandengan tangan, namun sepanjang perjalanan Mila hanya diam sambil beberapa kali menghembuskan nafasnya, sedangkan Kevin mengusap lembut tangan sang isteri sambil sesekali mengecupnya seraya memberikan ketenangan.

Tiba di taman, keduanya memilih tempat duduk yang langsung menghadap ke sebuah taman bermain anak – anak. Di sana terlihat banyak sekali anak – anak yang sedang asyik bermain bersama, tawa canda mengarungi suasana pagi itu.

" Sayang " panggil Mila dengan suara cukup bergetar

Kevin langsung menarik Mila ke dalam pelukannya sambil mengecup puncak kepalanya.

" kenapa Ule sampai tidak mau aku datang ke pernikahannya? Sebesar itukah rasa bencinya sama aku, sampai di hari pernikahannya aku tidak boleh hadir karena takut sial "

Mila menangis sesengukan, dirinya sangat sedih saat ini karena tidak menyangka bahwa sang adik tidak mau dirinya hadir di acara pentingnya.

" andaikan papa masih hidup, pasti Ule tidak akan membenci aku yang, andaikan waktu itu aku gak maksa papa pasti sekarang papa masih ada disini dan Ule juga pasti tidak akan terjerumus pergaulan yang salah. Semua ini gara – gara aku yang "

" Yang, aku gak suka kamu bicara kayak gini, semua yang terjadi sama papa itu adalah takdir, suka gak suka kita semua harus bisa menerimanya, memang adikmu saja yang hatinya sudah keras, tidak mau membuka pintu maaf buat kamu, sudahlah lagipula kita semua tidak mau hadir di pernikahan Ule kalo dia belum minta maaf sama kamu " tegur Kevin

" tapi kalo gak ada dari pihak keluarga kita yang hadir, nanti Ule pasti akan malu kan kasihan yang " sahut Mila

Kevin langsung melepaskan pelukannya, ia berdiri sambil memijat pelipisnya membuat Milapun menundukkan kepala.

" sikap kamu yang seperti ini, yang membuat Ule jadi makin besar kepala dan egonya makin parah! Ya ini karena sikap kamu yang seperti ini! " omel Kevin.

Dirinya benar – benar sangat kesal dan jengkel, sikap Mila yang seperti inilah yang membuat adiknya semakin lama menjadi semakin berani menginjak – injak harga diri Mila.

Sudah cukup buat Kevin mentolerir sikap Mila yang seperti ini, ia hanya ingin isterinya tidak lagi di injak – injak, diperlakukan semena – mena dan dihina oleh sang adik.

Beruntung saat ia sedang mengomeli Mila, tidak ada satu orang yang memperhatikan mereka, karena sedang sibuk dengan aktivitas masing – masing

" lalu aku harus bagaimana? " cicit Mila pelan, sambil menghapus air matanya, memberanikan dirinya menatap Kevin.

Kevin menarik nafasnya dalam – dalam, seraya mengontrol semua emosinya agar tidak meledak karena ia tidak mau sampai Mila stress dan berpengaruh kepada kehamilannya.

Iapun kembali duduk dan menarik Mila ke dalam pelukannya, sambil menghapus sisa – sisa air mata miliknya dengan mengecup kedua matanya bergantian.

" aku mau kamu tunggu Ule minta maaf sama kamu, kalau sampai hari ini juga dia gak ada say sorry, berarti besok tidak ada satupun dari kita yang akan hadir di pernikahan dia. "

Mila menatap Kevin dengan tatapan sendu, di dalam hati kecilnya ia tidak yakin kalau sang adik mau meminta maaf kepada dirinya.

Mengingat kebencian yang ada di dalam dirinya sudah sangat mendarah daging.

Jadi kecil kemungkinanannya, hal tersebut bisa terwujud.

" tapi, kalau Ule tidak minta maaf, kalian semua benar – benar tidak akan hadir di pernikahannya? "

Pertanyaan Mila langsung dibalas anggukan cepat oleh Kevin, membuatnya langsung menghela nafas kasar.

" janji adalah janji, mau tidak mau, suka tidak suka janji itu harus ditepatin. Sudah lebih baik pembicaraan soal Ule kita hentikan sampai disini, gimana kalo sekarang kita jalan – jalan lagi? " usul Kevin

Mila menggelengkan kepalanya dan iapun kembali memeluk Kevin erat, sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang suami.

" gak mau, mata aku jelek sekarang " cicitnya kesal

Kevin mengerutkan keningnya sambil mencoba mengangkat wajah Mila, namun segera di tepis olehnya.

" isshh jangan diangkat wajah aku malu " sahutnya kesal

" ya emang mata kamu jelek kenapa sih yang? " tanyanya heran

" pokoknya jelek ihhh kamu mah, udah pokoknya mau kayak gini aja " rengeknya, manja.

Kevin tertawa terbahak – bahak sambil menggemas sang isteri di pelukannya, ia bersyukur sang isteri sudah ceria kembali.

" emang jelek banget yang matanya kayak panda? " goda Kevin dengan mimik muka serius

Membuat Mila langsung mengangkat wajahnya dan mencubit habis pipi Kevin tanpa ampun.

" bilang apa barusan kamu? bilang apa?! Huh! Dasar suami jahat! Isterinya di katain matanya kayak panda!, ayo bilang lagi sini aku cubit lebih keras lagii ya! "

Kevin mengaduh kesakitan, namun tidak sekalipun membuat Mila menghentikan kegiatannya. Membuat setiap orang yang melintas di depan mereka melemparkan senyum sambil tertawa geli.

" yang ampun yang ampun " ujar Kevin sambil menutupi pipinya yang sudah habis di cubit oleh Mila

" tulus gak nih " sahut Mila

Pipinya ia gembungkan, matanya menyipit tajam ke arah Kevin sambil tangannya tetap di posisi ancang – ancang untuk kembali mencubit pipi suaminya.

" iya tuluslah! Sakit tau! Pipi aku perih sekarang " ujar Kevin meringis pelan, sambil menurunkan tangannya dari pipinya.

" uuuu kasiaan aduh kasiaaan banget cuami aku pipinya melah – melah " ledek Mila puas

Sedangkan Kevin hanya bisa menghela nafas, sambil mengelus dadanya melihat tingkah sang isteri yang luar biasa ajaib.

" tanggung jawab! " ujarnya sambil menunjuk pipinya

Mila memasang wajah polosnya sambil mengedipkan kedua matanya," aku harus tanggung jawab gimana? Operasi pipi kamu? yah yang kan kita di Singapore bukan di Korea, lagian kan jauh yang, terus kita naik apa ke sananya, ihhh kamu mah ada – ada aja deh "

Jawaban Mila sukses membuat Kevin menatap datar dan melemparkan tatapan dinginnya.

" astaga cobaan apa pagi – pagi kayak gini, kuatkan iman aim ya Tuhan biar kuat menghadapi isteri aim yang pinter tapi polos tapi minta banget dikurung seharian dikamar ya Tuhan " ujarnya sambil berdoa

" YANG! ISHHHHH " teriak Mila, membuat Kevin langsung menutup telinganya rapat – rapat.

Ternyata teriakan ibu hamil bisa lebih kencang daripada teriakan singa betina, yang lagi kelaparan.

Benar – benar kali ini pipi kevin habis sudah menjadi korban kekesalan Mila, lagian Kevin iseng banget sih, haduh ampun deh.

TO BE CONTINUED

I Love You LeletOnde as histórias ganham vida. Descobre agora