19.Auralaska

215K 19.7K 1.9K
                                    

"Brengsek!!"

Setelah umpatan teresebut keluar dari bibir Maura Aska menghentikan ulahnya dan menatap Maura yang sudah berderai air mata, bibirnya terkatup rapat menahan isakan.

"Jangan ulangi atau aku akan lakukan lebih dari ini Maura!!" ucap Aska menatap Maura, Maura tidak menjawab dia mengalihkan pandangannya dari Aska, Aska bangkit dari tubuh Maura dan pergi begitu saja.

Brak

Suara pintu yang terbanting keras membuat Maura semakin terisak.

tubuhnya meringkuk di atas kasur, apa yang di lakukan Aska barusan sungguh menyakiti hatinya.

.....

Ke esokan harinya.

Maura terbangun dengan kepala yang sedikit pusing karena efek semalam dia menangis terlalu lama.

Maura menoleh ke samping tempat tidurnya di sana tidak ada Aska, dan lagi-lagi tanpa permisi air matanya sudah turun membasahi pipi mulusnya, ingatan tentang kejadian tadi malam berputar jelas di kepalanya.

Drttttt drtttttt.

Hp Maura berdering menandakan ada panggilan masuk, Maura segera menyeka air matanya dan beranjak dari ranjang untuk mengambil hpnya yang ada di dalam tas yang ia gunakan semalam.

"Iya kak ada apa?" tanya Maura berusaha menetralkan suaranya.

"Pemotretan kamu hari ini di majukan jam 10," ucap Rahma di sebrang sana.

"Jam 10 ya kak," gumam Maura.

"Iya, kenapa kamu ada acara? Tanya Rahma.

"Enggak kak entar aku datang," jawab Maura.

"Yaudah aku cuman bilang itu aja," ucap Rahma.

"Oke,"

Tuuuttt

Maura menghela nafasnya panjang tidak lama kemudian ia memutuskan untuk mandi, mungkin dengan mandi air hangat pikiran Maura sedikit tenang.

Maura mengambil beberapa bajunya yang ada di lemari dan membawanya ke dalam kamar mandi.

Tiga puluh menit kemudian Maura keluar kamar mandi sudah siap dengan baju santainya, Maura segera membereskan tempat tidurnya, selesai membereskan tempat tidurnya Maura memilih untuk ke dapur, sebelum ke dapur Maura memilih menuju ruangan kerja Aska, sekarang dengan cemas Maura tengah berdiri di depan pintu ruangan kerja Aska.

Tangannya ragu untuk membuka knop pintu itu, perasaan takut tiba-tiba saja menghampirinya, perlakuan Aska kepadanya tadi malam masih teringat jelas di pikiran Maura.

Maura menghembuskan nafas pelan, tangannya memegang hendel pintu dan memutarnya pelan.

Cklek

Maura segera masuk ke dalam ruangan Aska, tapi yang di lihatnya bukanlah Aska melainkan ruangan kosong yang tidak ada siapapun disana.

Maura keluar dari ruangan kerja Aska niatnya ingin membicarakan problem tadi malam dengan Aska ia urungkan, mungkin Maura sudah tidak ingin membahas lagi karena itu percuma, dan Maura tetap akan melanjutkan karirnya menjadi model.

Maura a memang keras kepala tapi ketahuilah Maura akan mudah luluh jika seseorang memperlakukannya dengan baik bukan malah sebaliknya, Maura pergi ke dapur ia akan memasak untuk Aska ya meskipun moodnya buruk Maura tidak ingin menjadi istri durhaka karena membuat Aska kelaparan, meskipun Maura tidak yakin Aska akan memakan masakannya karena kejadian tadi malam.

Maura dengan telaten memasak-masakannya tiba saat nya ia akan menuangkan minyak tanpa sengaja tangannya menyentuh pinggiran teflon membuatnya memekik kaget dan menjatuhkan minyak di lantai dapur.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang