🌺 • 58

524 58 13
                                    

Hay Hay Hay Hay
Para kesayangan Tiwi sekalian
Gimana kabar kalian pada malam Jumat ini?
Serem ya update malam Jumat
Tapi gapapa lah ya hihi

Semoga aja anyelir end di part 60 ya
Hayu semua berdoa

Kalian siap dengan part 58?
Jangan lupa tekan bintang ya

Enjoy❤️

🌺🌺🌺

Aldi, Iqbaal, Salsha dan Steffi tengah duduk melingkar di halaman belakang dengan para makanan dan minuman berada di tengah. Keempatnya kini nampak seperti orang piknik namun tanpa menggelar tikar.

"Sebelum makan kita berdoa dulu ya kawan-kawan. Berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing ya. Berdoa di mulai." Iqbaal memimpin doa dan serentak keempatnya memejamkan mata untuk mengucap doa dalam hati.

"Berdoa selesai. Selamat makan."

Keempatnya lalu mengambil kotak bekal masing-masing. Memang mereka sudah merencanakan ini sejak kemarin tanpa mengajak Rizky karena laki-laki itu pasti akan mencak-mencak sementara Ela dan Bastian tidak tau kemana.

"Suapin dong yang," ucap Iqbaal dengan manjanya membuat Steffi yang hendak menyuap nasi mendengus.

Lalu dengan sedikit kasar ia masukkan suapan nasi yang seharusnya masuk ke mulutnya namun harus berakhir ke mulut Iqbaal.

"Makan tuh nasi."

"Yah yang, kok kamu gitu sih sama aku?" Iqbaal semakin alay membuat Aldi, Salsha dan Steffi kompak melemparinya dengan kacang pilus.

"Alay banget sih lo," sarkas Salsha sambil menyedot air mineral gelasnya.

"Kalok gue jadi Steffi, udah gue putusin cowok alay kayak lo," tambah Aldi membuat Iqbaal semakin cemberut.

Iqbaal yang kesal kemudian menyedot air mineral kemudian menyemprotkannya tepat ke wajah Aldi membuat yang disemprot kaget setengah mati.

"Lo mau berantem sama gue Bal?!" sentak Aldi dengan tatapan nyalang.

Tidak terima wajah tampannya disirami air bekas mulut Iqbaal yang belum tentu bersih.

"Jorok banget sih," ujar Steffi sembari menabok kecil dahi Iqbaal.

"Maaf." Iqbaal menyengir lucu sambil menoel-noel pipi Steffi yang pada akhirnya membuat sang kekasih luluh dan tersipu lagi.

Namun kedamaian keempatnya terpaksa harus diganggu oleh Bastian yang tengah berlari dengan wajah pucat dan memilih untuk bersembunyi di punggung Aldi yang sedang meminum air.

"Kesedak gue Bas! Ngapain sih lo? Udah kayak dikejar setan aja." Aldi yang kesal langsung mendorong tubuh Bastian yang berlindung di tubuhnya.

"Tolongin gue guys, gue dikejar-kejar sama Ibu negara yang lagi PMS," ucap Bastian dengan nada ketakutan.

Dan benar saja, tak lama Ela datang dengan tampang garang dan langsung menatap tajam ke arah Bastian. Segera gadis itu menarik kerah seragam Bastian dan menjewer telinganya membuat sang kekasih mengaduh kencang.

"Tau kan sekarang akibatnya kalok lupa lagi?!" sentak Ela dengan wajah merah karena marah.

Dan jujur itu membuat yang lain sedikit takut untuk membantu Bastian. Jadi mereka memutuskan untuk diam saja dan menonton.

"Ampun beb, gak lagi deh." Bastian merengek namun tak membuat Ela melepas jewerannya.

"Janji gampang diucapin. Aku itu perlu bukti!"

"Iya aku bakal buktiin sama kamu. Tapi tolong lepasin telinga aku, nanti copot kan aku gak ganteng lagi."

"Ela udah napa sih. Kasian telinga Bastian sampe merah begitu." Akhirnya Salsha menengahi sebelum telinga kanan Bastian tercabut.

ANYELIR (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang