🌺 • 5

988 64 11
                                    

Hai aku balik
Gak lama kan hehe
Plis kalok ada typo benerin ya

🌺🌺🌺

Angin siang yang panas menemani dua insan yang sedang duduk di meja luar restaurant. Salsha kini panik setengah mati mengingat jari-jarinya kini tak bisa diam untuk saling beradu. Di bawah kakinya juga tak bisa diam.

"Lo kerja di sini?" Tanya Iqbaal hati-hati melihat ekspresi Salsha yang sudah ketakutan setengah mati.

Salsha masih bungkam dengan jemari yang terus menerus beradu membuat Iqbaal semakin yakin bahwa jawabannya "iya".

"Berarti iya?" Tanyanya sekali lagi yang akhirnya sukses membuat kepala Salsha mengangguk.

"Kenapa?" Jujur itu adalah pertanyaan yang paling Salsha benci ketika ada orang bertanya tentang pekerjaannya. Memang apa salahnya anak SMA bekerja sebagai waiters?

"Pengen aja," ujar Salsha sedikit ketus dan itu membuat Iqbaal tertawa

"Oh ayolah sal gue kenal Lo udah 3 tahun. Gamungkin Lo ngelakuin ini tanpa sebab," ucapan Iqbaal benar-benar membuat kepala Salsha pusing.

"Sal bantuin gue dong," panggilan Syifa berhasil menyelamatkan hidup Salsha dari kekepoan seorang Iqbaal.

"Bal gue ke dalem dulu," ujarnya sembari berlari secepat mungkin ke dalam bahkan sampai hampir menabrak meja kasir.

Salsha kini mulai menyibukkan diri untuk melupakan kejadian tadi dan berharap Iqbaal tidak menceritakannya pada siapapun.

16.55

Aldi tengah jalan-jalan sore dengan motor matic kesayangannya mengitari kompleks. Sampai ia melewati gedung olahraga yang sekarang tengah ramai. Mungkin sedang ada pertandingan apa mungkin.

Karena Aldi sedang santai jadi ia putuskan untuk mampir sebentar dan melihat pertandingan apa itu. Setelah membeli tiket, ia kini masuk ke dalam gedung yang ramai dengan sorakan pada penonton. Rupanya pertandingan futsal mungkin antar SMA dan mungkin saja SMA SkySun salah satunya.

Aldi duduk diantara pada penonton yang riuh karena baru saja salah satu tim mencetak gol. Aldi memperhatikan sekitar dan matanya tertuju pada gadis yang duduk di kursi depan dengan botol minum dan handuk di tangannya. Aldi tau pasti itu siapa, Salsha.

Aldi bisa menebak bahwa Rajawalilah yang sedang ia tonton. Aldi mengamati betapa antusiasnya gadis itu melihat kekasihnya sedang memperebutkan juara. Sesekali ia berdecak melihat bola tidak berhasil masuk gawang lawan.

Ia baru ingat belum mengajukan syaratnya pada Salsha. Bahkan mungkin karet gelang Salsha masih ada di dalam saku celananya. Pilihannya kini sudah mutlak bahwa ia yakin Salsha bisa membantunya dari masalah ini.

1 jam Aldi habiskan hanya untuk duduk dan sesekali mengamati Salsha yang bersorak untuk kekasihnya yang menurut Aldi sangat alay dan jika saja ia yang diteriaki seperti itu mungkin dia akan menyuruh Salsha untuk pulang.

Aldi kini kembali mengendarai motornya dan kini hendak menuju rumahnya. Ia sangat lapar dan ingin cepat-cepat menghabiskan seluruh sup yang ada di meja makan.

Sampai di rumah, Aldi langsung mencomot pisang goreng yang sudah diolesi coklat leleh yang ada di meja dapur dan dia beruntung itu masih hangat. Dan hal itu sukses membuat mama Aldi berdecak, "Aldi tangan kamu kotor. Itukan untuk Tante Nindia. Dia sama keluarganya bakal kesini buat makan malem bersama," ujar sang mama membuat Aldi mendengus. Jujur ia tidak terlalu suka dengan keluarga teman mamanya itu.

ANYELIR (SELESAI)✓Where stories live. Discover now