🌺 • 19

675 52 4
                                    

Eyo guys I'm back in this story
Met malam minggu tentunya bagi readersku tersayang yg aku yakin sebagian besar masih jomblo termasuk aku sendiri hehe
So, ini next part yg kalian inginkan sepertinya
Enjoy💕

🌺🌺🌺

Iqbaal melihat itu Salsha dengan ekspresi yang sepertinya terkejut karena ternyata Aldi masih di sana dan Iqbaal membohonginya tapi sepertinya Aldi belum mengetahui keberadaannya mengingat kini Aldi tengah membelakangi Salsha.

Dengan jantung berdetak kencang Salsha semakin mendekat ke arah meja pojok sambil berdoa agar dia dilenyapkan saja dari sini. Sungguh ia sangat takut hal ini akan terjadi.

Langkahnya kini mulai memelan seiring dengan dekatnya jarak dirinya dengan meja Iqbaal. Aldi mulai penasaran dengan langkah kaki di belakangnya dan perlahan menolehkan kepalanya ke belakang.

"Loh"

***

Indrian Cafe pukul 19.11

"Jadi ini alasan sibuk Lo itu? Kenapa Lo gak jujur aja ke semua orang?" Pertanyaan beruntun Aldi membuat Salsha pusing dan mulai menundukkan kepala dan tangan yang saling meremas.

Aldi yang melihat Salsha yang seperti itu langsung bungkam. Aldi kini melirik Iqbaal dan tak disangka ekspresi Iqbaal malah biasa saja seolah sudah tau segalanya.

"Gue," saat Salsha mulai angkat bicara, fokus Aldi mulai teralihkan.

"Gue cuma gak mau hal menyakitkan itu terulang lagi di SMA. Udah cukup gue menderita dibully habis-habisan di SMP dan gue gak mau lagi. Gue merasa udah kehilangan segalanya waktu itu," air mata kini perlahan mulai meluncur dari kelopak mata Salsha.

What? Ada apa ini? Bisa-bisanya Salsha menangis dihadapan dua orang teman laki-lakinya. Sungguh ia malu membuka semuanya dan dia sangat tak siap mengungkap semua ini sekarang tapi inilah jalan yang Tuhan berikan.

"Sorry sal sumpah gue gak tau soal itu."

"Sekarang Lo udah tau sebagian hidup gue, selamat. Dan sekarang gue jamin seratus persen Lo pasti bakal memanfaatkan kondisi ini buat ngejatuhin gue," ucap Salsha sesenggukan.

"Nething mulu Lo monyet. Gue gak sejahat itu kalik."

"Ya kan hati orang gaada yang tau."

Salsha bungkam selama beberapa menit dia hanya menyimak apa yang sedang Aldi dan Iqbaal bicarakan.

"Eh Lo tau kan Breva? Kakak kelas yang nawarin Lo buat masuk ekstranya?"

"Iya napa?"

"Kemarin gue liat dia ngobrol serius sama Rajawali si kapten futsal noh pacarnya Salsha," Salsha yang merasa namanya disebut langsung mengangkat kepala.

"Ngapain bawa-bawa nama gue sama Raja?"

"Ye orang gue liat sendiri. Lama gue liat mereka ngobrol bisik-bisik dan jelas gue gabisa denger. Terus setelah lama dan capek gue nunggu, akhirnya Raja pergi sambil bilang 'kali ini pasti berhasil Va'." Ucapan Iqbaal sungguh sangat menarik perhatian Salsha.

"Benar yang Lo liat itu Raja? Tar salah orang lagi."

"Benar elah Sal, masak gue bohong."

ANYELIR (SELESAI)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang