🌺 • 35

609 62 8
                                    

Heya para kesayangannya Tiwi
Gimana kabar kalian?
Nungguin cerita ini gak?
Udah update lagi nih uhuy
Semoga suka

Biar makin kerasa bapernya, jangan lupa setel lagu kesukaan kalian🤗

Enjoy💕

🌺🌺🌺

"Aku mau kita putus," bisik Raja.

Seketika kedua tangan Salsha yang berada di pipi Raja terlepas dan jatuh ke tanah begitu saja. Pupil cewek itu melebar sambil terus menatap mata Raja yang sudah berkaca-kaca seolah Salsha sedang menunggu apa yang akan keluar dari mulut Raja selanjutnya.

"Bagiku Breva lebih penting karena sebelum kenal sama kamu, Breva lebih dulu kenal sama aku. Maafin aku Sal." Raja menunduk dan saat itu juga air matanya menetes.

Mata Salsha memerah dan mulai terasa sangat perih. Cewek itu masih terus menatap raga seseorang yang ada di sebelahnya itu. Raga itu sedang menangis dan bahunya tampak bergetar hebat. Dan saat itu juga, air mata Salsha luruh dan isak tangis pun muncul membuat Raja mendongak menatap Salsha yang terisak.

Tangan Raja terulur untuk menghapus air mata Salsha yang mengalir deras di sana namun tangannya ditepis halus oleh Salsha membuat tangan Raja terhempas ke tanah namun matanya tak sedikitpun lepas dari gadis cantik itu.

"Jangan gini Sal, aku gak pengen jauh dari kamu. Nama kamu masih ada di hati aku."

"Kenapa?" Sebuah kata akhirnya terlontar dari mulut Salsha dengan tangan yang kini sedang menyeka air mata.

"Kenapa putus? Bukannya kemarin kita udah baikan?"

Raja pasrah dan memutuskan untuk menceritakan semuanya pada Salsha tanpa ada yang terlewat.

Hati Salsha serasa dirobek dan tentu itu sangat sakit namun ia juga tidak bisa menyalahkan Raja atas keputusan yang dia ambil. Salsha memaklumi itu karena sebelum menjadi kekasihnya, Raja adalah sahabat dari Breva dan Salsha mengerti bahwa sahabat lebih berharga dari apapun.

Perlahan, tangan Salsha meraih tangan Raja yang sempat ia tepis dengan tidak manusiawi lalu menggenggamnya erat. Mata Salsha yang basah oleh air mata kini menatap lekat mata Raja yang sejak tadi menatapnya. Senyum tulus hadir di wajah gadis itu.

"Aku iklas kok Ja kalau kamu pada akhirnya harus memilih kak Breva. Kamu benar, sahabat itu lebih berharga dari apapun. Jadi aku berpesan, jangan pernah menyakiti hati sahabat kamu karena cuma mereka yang mau nemenin kamu saat suka maupun duka." Salsha tersenyum sangat manis dengan air mata yang terus menetes.

Hatinya menjerit keras dan air matanya tak mau berhenti mengalir padahal sudah diseka beberapa kali oleh sang empu.

Lo harus bisa maklum Sal, lo gak boleh egois untuk tetep sama Raja. Kalau Raja jodoh lo, dia pasti akan balik ke elo, batin Salsha berusaha menghibur dirinya sendiri.

Namun tentu ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri. Sedih, kecewa, marah, hancur adalah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi hati Salsha saat ini. Baru saja rasanya Salsha berjanji untuk tidak membuat Raja kecewa lagi namun kenapa justru sekarang dirinya yang dikecewakan?

Raja memeluk erat raga Salsha dan akhirnya pecah sudah tangis Salsha dalam pelukan Raja yang kini berstatus sebagai mantan kekasihnya.

"Ihhh masih aja sempet mesra-mesraan tu orang. Tapi gapapa deh karena sebentar lagi Raja juga bakal mesra-mesraan sama gue." Bella berlalu setelah melihat adegan Raja dan Salsha.

***

Kaki Aldi bergerak gelisah di bawah bangku menimbulkan suara yang cukup mengganggu pendengaran Rizky yang sedang asik tiduran.

ANYELIR (SELESAI)✓Onde histórias criam vida. Descubra agora