1. Awal Dari Segalanya

17.5K 1.2K 140
                                    

Johnny Ali Wijayanto, lelaki itu terus mondar-mandir didepan ruang persalinan. Didalam sana, istrinya tengah berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan anak mereka. Sampai dia mendengar tangisan bayi, membuat hatinya sedikit tenang.

Ceklek!

"Dokter, gimana keadaan anak dan istri saya?"

"Anak bapak lahir dengan selamat. Dia laki-laki dan sehat,"

Senyum Johnny merekah, "Terus gimana keadaan istri saya, dok?"

Raut wajah dokter itu berubah menjadi sendu. "Istri bapak tidak bisa kami selamatkan, pak."

"A-apa? Dokter bercanda kan? Istri saya baik-baik aja kan?"

"Maafkan kami, pak. Istri bapak mengalami pendarahan hebat dan kami tidak bisa menolongnya, pak. Maafkan kami,"

Seketika pertahanan Johnny runtuh. Dia ambruk dilantai dengan perasaan campur aduk. Bahagia karena anaknya telah lahir dan terpukul atas kepergian sang istri.

"Pak? Bapak baik-baik saja?"

"Dok, saya mau melihat istri saya."

Dokter itu mengangguk, "Mari pak,"

Johnny memasuki ruang persalinan itu dengan gemetar. Sang dokter mencoba menguatkan dengan memberikan tepukan dibahunya. Dan ketika tubuh kaku istrinya berada didepannya, dia tidak bisa lagi menahan air matanya.

"Seulgi, kamu tau kan ini bukan bulan April? Kenapa kamu bikin lelucon yang gak lucu?"

Johnny mengenggam tangan dingin istrinya itu dengan erat. Terputar didalam otaknya kepingan memori bersama istrinya.

"Seulgi, kamu gak mau ngeliat anak kita? Anak kita udah lahir. Anak yang selalu kamu tunggu lahir dengan selamat dan sehat. Dia juga laki-laki sesuai prediksi kamu,"

"Seulgi, bangun Seulgi. Seulgi ini gak lucu, lelucon ini gak lucu. Seulgi, bangun hiks.. Please, wake up dear. Don't leave me and our son, Seulgi hiks..."

Dia memeluk tubuh kaku itu. Menumpahkan segala kesedihan yang dirasakannya atas kepergian orang yang paling dicintainya. Namun tak lama setelah itu, terdengar suara tangisan bayi. Ternyata anaknya telah selesai dibersihkan dan kini tengah menangis digendongan seorang suster.

"Pak, ini anak bapak. Dari tadi dia tidak berhenti menangis, mungkin ingin digendong oleh ayahnya."

Johnny menerima bayi itu dengan hati-hati. Dia masih seorang ayah amatir dan masih takut jika dia salah saat menggendong anaknya.

"Terima kasih, suster."

"Sama-sama, pak."

Suster itu pergi. Kini diruangan itu tinggal Johnny, istrinya yang telah tiada, dan anak mereka yang masih merah.

"Seulgi, anak kita kok gak putih kayak kita ya? Apa jangan-jangan ketuker?"

Duh, masih bisa ngelawak ternyata ditengah suasana sedih seperti ini. Jika istrinya mendengarnya, sudah dipastikan Johnny akan tidur diluar selama 3 bulan karena mengatai anaknya.

"Tapi aku bakalan ngerawat dia dengan baik kok, makasih udah ngelahirin seseorang buat nemenin aku saat kamu pergi. Susah buat relain kamu diambil sama Tuhan, tapi aku yakin kalo Tuhan itu sayang banget sama kamu makannya dia ngambil kamu. Kamu yang tenang ya disana, aku selalu cinta sama kamu."

Dan setelahnya Johnny memberikan ciuman terakhir dibibir pucat sang istri. Anaknya juga berhenti menangis dan sepertinya nyaman digendongan ayahnya walaupun barusan dia dikatai oleh sang ayah.

















tbc!

muehehehe, vomment dong!

Seo Johnny as Johnny Ali Wijayanto

Lee Haechan as Haechandra Wijayanto

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Lee Haechan as Haechandra Wijayanto

Lee Haechan as Haechandra Wijayanto

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
single daddy ft. johnny haechan [✓] Onde histórias criam vida. Descubra agora