Part 26

4.2K 416 138
                                    

You Actually Specials

.

All Member BTS
Family, Brothership

.

.

.

Part 26

.

.

.

Author Pov

Malam semakin memancarkan kegelapannya dan menenggelamkan sang mentari untuk menikmati waktu istirahatnya. Gelap memang. Tapi hal itu pasti akan terjadi karena bila siang sudah berakhir, malam akan menggantikannya untuk menyapa dunia. Tidak semuanya hal bahagia akan selalu mengisi kehidupan. Akan selalu ada hal buruk, cobaan, kesedihan, yang akan hadir melengkapi hidup ini. Setidaknya memberikan pelajaran bahwa hidup tak selamanya bahagia, dan tak selamanya akan membawa keburukan.

Seokjin merasa beberapa jam yang lalu ia seperti berada dalam mobil. Bergerak melewati jalanan, terdengar juga bunyi klakson memekakkan telinga. Namun saat ini, ia tidak tau ada dimana sekarang. Suasana nampak hening, ia juga terduduk dengan tali yang melingkar di tubuhnya. Dan tak lupa dengan seutas kain yang melingkar indah menutupi matanya.

Tak mampu melihat sekelilingnya ia hanya bisa bertahan sekarang. Sendirian. Terduduk dalam kegelapan yang tak pernah ia tau ada apa didalamnya, hanya mampu berangan-angan bahwa ia akan baik-baik saja. Terbesit jelas tentang dirinya yang mudah percaya dengan ucapan manis Jung Ahn yang jelas hanya ingin menipunya. Kata maaf yang membuat hatinya lemah, seolah memang hatinya tercipta hanya untuk menerima maaf orang. Tanpa berniat menelisik arti kata maaf itu sebenarnya.

Seokjin menundukkan kepalanya merutuki kebodohan yang ia lakukan. Sekarang ia tidak tau apa yang harus diperbuat. Ia juga tidak tau apakah adik-adiknya itu tau keberadaannya. Ia juga tidak tau bagaimana keadaan Minhyuk dan Hanbin yang tadi sempat menemaninya. Dan yang jelas ia tidak pernah tau, apa ia akan selamat atau tidak setelah ini.

Tapi sayup-sayup Seokjin mendengar suara beberapa orang dari luar sana. Sepertinya mereka orang suruhan untuk menjaganya. Tapi meskipun dijaga, bagaimana ia bisa keluar dengan kondisi tubuh terikat dan mata tertutup? Atau bukan dirinya yang mereka waspadai? Bolehkah Seokjin berharap adik-adiknya bisa menyelamatkannya? Meskipun sekali lagi, semua hal buruk yang terjadi ini adalah ulahnya sendiri.

Beberapa saat hanya hening, sebelum akhirnya suara pintu terbuka. Seokjin bisa mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya, dan tepat berhenti dihadapannya. Hingga sebuah tangan menarik penutup matanya membuatnya memejamkan mata menyesuaikan pencahayaan di ruangan tempatnya berada.

Kala penglihatannya sudah membaik, ia bisa melihat sosok yang tadi membuka penutup matanya tengah terduduk menatapnya. Ia berusaha memfokuskan pandangannya dan melihat namja paruh baya itu tersenyum.

“Paman Jung Ahn”

Senyum Jung Ahn semakin lebar, “Selamat malam Seokjin”

Seokjin bisa merasakan ada hal buruk yang tersimpan dibalik senyum itu. Seokjin nampak lebih tenang meskipun ia sadar hidupnya mungkin terancam. Saat melihat sekelilingnya ia berada di ruangan kosong yang cukup luas. Ada 2 pintu tepat didepannya dan dibelakang. Tidak ada jendela, hanya ada ventilasi kecil.

You Actually Specials ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now