Part 3

6.9K 586 15
                                    

You Actually Specials

.

.

.

author pov

.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.30. Hari ini sama seperti pagi sebelumnya, hanya saja Seokjin bersiap untuk olahraga pagi. Seokjin ada kuliah siang, dia hanya ingin menikmati paginya dengan jalan-jalan sebentar menikmati udara segar. Celana panjang dengan balutan sweater biru muda membungkus tubuh Seokjin, memakai sepatunya dan membuka pintu perlahan.

"Hah...segar sekali" ucapnya saat dia mulai keluar dari apartemennya dan berjalan menuju taman dekat apartemennya.

"Sudah lama aku tidak jalan pagi seperti ini" Senyum terpatri diwajahnya ketika angin dipagi hari menerpa wajahnya. Menikmati jalnnya dengan bersenandung pelan.

.

.

.

Pagi ini taman tampak ramai. Banyak orang yang berkeliling disekitar taman. Tampak terlihat ada yang sedang berlari mengitari taman, bersepeda, atau sekedar berjalan seperti dirinya. Banyak juga orang tua yang tengah duduk santai sekedar menikmati udara pagi.

Seokjin memakai headseatnya dan memulai jalannya lagi,

.

' Ni kkumeul ttaraga like breaker '

.

Lagu itu mengiri jalannya. Lagu seseorang yang membuatnya percaya akan jalannya. Lagu temannya - Suga. Mengingat nama panggilan itu membuatnya tersenyum tipis akan betapa hebatnya salah satu temannya itu.

.

'Buseojindaedo oh better '

.

Seokjin masih cukup muda saat dia memilih menjalani hidupnya sendiri, tanpa hadirnya keluarga ataupun temannya. Pilihan hidupnya sendiri saat kedua orang tuanya meninggalkan Seokjin untuk selama-lamanya.

.

' Ni kkumeul ttaraga like breaker '

.

Setelah kematian orang tua Seokjin, mereka harap Seokjin tinggal dengan mereka semua agar Seokjin tidak kesepian menjalani hidupnya. Mereka begitu menyayangi Seokjin, berharap Seokjin tetap bersama mereka. Tapi keteguhan Seokjin akan pilihannya membuat mereka seolah menutup mulut rapat-rapat untuk menahan Seokjin pergi.

.

'Muneojindaedo oh dwiro daranajima never '

.

Hingga jalannya memimpin Seokjin untuk memilih pergi dan seolah dia hanya hidup sendiri didunia ini. Pikiran hinggap dikepalanya untuk tak merepotkan keluarganya yang lain, hingga sebuah permintaan dari mulut Seokjin membuat seolah ada tembok penghalang antara mereka semua untuk dekat dengan Seokjin. Karna Seokjin begitu berharga bagi mereka - Seokjin tidak tau betapa berharganya dia- hingga akhirnya mereka semua memilih menyetujuinya.

Alunan nada itu berakhir saat Seokjin memilih duduk untuk mengistirahatkan tubuh, hati dan juga pikirannya. Lagu itu membuat kenangannya merambat keluar dari ingatan Seokjin. Lagu buatan temannya itu sangat berpengaruh bagi Seokjin. Karna lagu itu awal dari Seokjin menemukan mimpinya dan memutuskan hal besar lainnya, dan memilih hidup didunia kecilnya yang jauh dari kata sempurna.

You Actually Specials ✓ [TERBIT]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें