Part 22

5K 462 49
                                    

You Actually Specials

.

Cast : All member BTS

Genre : Family, Brothership

Rate : T+

(beberapa kalimat mungkin agak sedikit yah...begitulah. ga terlalu keras sih, tapi ya agak serem juga. jadi hati-hati ya😊)

.

.

.

Part 22

.

.

.

Author Pov

Dendam. Perasaan itu akan terus menggerogoti hati manusia jika terus dirawat. Menyimpan benci, marah, iri akan hidup seseorang, dan perasaan ingin menyakiti, membuat dendam tersebut tanpa tersadar tengah dihimpun agar semakin besar. Dan secara tidak sadar manusia semakin menumbuhkan sifat buruknya tanpa tau akibat yang akan ditimbulkan.

Tangan perempuan itu masih bergetar setelah melepas benda berat nan indah itu dari atap kampusnya. Pandangan mata yang tidak fokus, serta keringat dingin yang mengalir dipelipisnya menunjukkan perasaan ketakutannya. Bukankah seharusnya ia senang? Bukankah membalas dendam itu adalah kesenangannya? Lantas kenapa ia malah memasang raut khawatir yang kentara diwajahnya?

Inha memang selalu mengganggu Seokjin. Membuat hidupnya menderita, dengan tingkah usil serta bullyan yang ia lakukan saat melihat Seokjin dihadapannya. Ia hanya akan diam saat ada dosen saja. Selepas itu, Inha akan memberikan neraka untuk Seokjin. Bukan hanya dia seorang, karena memang hampir sebagian anak kampus Big Hit suka bermain dengan Seokjin yang jelas tidak akan pernah melawan. Itulah yang membuatnya senang kala melihat Seokjin terdiam menerima semua ulahnya.

Namun 2 tahun ini, Inha sama sekali tidak menyangka akan melakukannya sejauh ini. Masih terbayang jelas ulahnya barusan yang bisa saja merenggut nyawa Seokjin. Inha sama sekali tidak pernah membayangkannya. Ya, Inha lah yang menjatuhkan guci agar mengenai Seokjin, untuk melukainya. Ia bahkan masih terengah setelah semua yang terjadi, meskipun ia tau Seokjin selamat.

Inha berusaha bangkit namun kakinya lemas hingga membuatnya kembali terduduk di lantai. Matanya melihat area sekitar seolah meyakinkan bahwa tidak ada orang yang melihatnya melakukan tindakan kejahatan barusan. Inha takut. Tidak. Ia tidak mau dituduh melakukan kejahatan.

“Tidak. Aku tidak sengaja menjatuhkannya. Aku juga tidak tau kalau ada Seokjin dibawah. Tanganku licin, jadi guci itu tanpa sengaja terjatuh. Ini kecelakaan. Ya, ini hanya kecelakaan.” Inha tersenyum. Iya tangannya licin karena berkeringat, saat memegang guci itu.

“Kecelakaan berencana maksudmu?” seketika senyum Inha menghilang. Tampak dari balik pintu atap kampus Euna yang sedang berdiri. Raut wajahnya tampak datar namun memandang Inha tajam.

Inha yang masih terduduk memundurkan dirinya hingga menabrak tembok pembatas. Wajahnya semakin ketakutan saat Euna semakin mendekat, “Apa maksudmu... aku... aku... tidak...”

“Berhenti bertingkah menjijikkan Park Inha. Apa yang kau lakukan barusan sudah menjadi bukti kelakuanmu itu. Jadi tidak usah pura-pura mengelak”

You Actually Specials ✓ [TERBIT]Where stories live. Discover now