60 | Akhir yang bahagia

662K 34.1K 13.8K
                                    


Siap baca cerita Galang?

Selamat membaca Galang 🖤

"Karena menuju bahagia harus ada luka yang dirasa, agar kita bisa menikmati bahagia itu sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Karena menuju bahagia harus ada luka yang dirasa, agar kita bisa menikmati bahagia itu sendiri."

***

"Nggak tau apa kita itu mau nikmatin weekend di sana, jalanan malah macet," gerutu Ringgo sambil berjalan di rumah mewah bercat putih itu.

"Iya nih," Aji menyaut, dia tak kalah kecewanya karena terpaksa mereka harus memutar arah kembali ke Jakarta karena lalu lintas macet parah.

"Anggap aja rumah gue itu Bandung, oke?" ujar Gaisa menengahi, dia juga sama kecewa tapi mau bagaimana lagi dari pada menghabiskan berjam-jam di jalan raya dan tak sampai tujuan mending dia kembali ke rumah dan menggiring semua teman-temannya.

"Ca masuk kamar gue," ajak Gaisa, "kalian di kamar seberang aja kamarnya Galang, atau mau di kamar tamu juga nggak papa tapi ada di lantai tiga."

"Kamar Galang aja lebih nyaman," ujar Zigo dia sudah sering menginap di sini dulu waktu Galang belum pindah, jadi Zigo tau kamar Galang sangat nyaman.

"Oke, bentar deh gue liat takutnya berantakan," Gaisa berjalan menuju kamar Galang diikuti Caca dan yang lainnya.

Gaisa membuka pintu betapa terkejut mereka saat melihat pemandagan di atas umur ini, Galang dan Anara?

"Astaga gue nggak liat," Ringgo kaget begitupun yang lainnya.

"OMG." Gaisa menutup mulutnya tak percaya.

Kedua remaja itu terlonjak ke dua sisi, kaget melihat seseorang di depan pintu. Gaisa, itu yang Galang pikirkan. Sedangkan Anara temen-teman cowoknya itu.

"Jay tolong cubit gue dong," perintah Aji dia ingin memastikan apakah ini halusinasi atau nyata.

"Gila, gila, apaan ini," gumam Zigo.

Samuel dan Caca hanya berpandangan, dia tidak tau kalau Galang dan Anara akan tidur di sini. Bila mereka tau mungkin mereka akan mencari alasan agar tidak ke rumah Gaisa.

"Ku menangis membayangkannn... betapa kejamnya dirimu atas dirikuuu... kau beruwuan di depanku ini... kau bersamanyaaaaaa..." Ringgo bernyanyi lagu Rossa yang sering ada di tivi, lelaki itu mengganti lirik lagunya dengan nada fales. Jay memukul pelan Ringgo karena suasananya tidak cocok untuk bercanda.

Gaisa mendekat menatap aneh Anara dan Galang, sepasang sejoli itu tampak panik karena wajah Gaisa tak bersahabat dilihatnya.

"Apaan ini Lang? Tidur bareng?" tanya Gaisa dengan nada marah.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now