23 | Cemburu?

504K 31.7K 4.6K
                                    


NEXT CHAPTER AKAN DI PRIVATE, JADI FOLLOW DULU

***

"Haruskah ku ungkap yang ku rasa,
bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang."

-Sampaikan sayangku untuk dia-Iqbaal&Caitlin-

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Anara memasuki minimarket, sembari menunggu Galang datang perutnya perlu diisi dan bayinya pun butuh asupan.

Gadis itu mengambil keranjang belanjaan, lalu berjalan ke arah rak makanan ringan. Anara memasuki beberapa varian ciki-cikian, cukup untuk mengganjal perutnya.

"Ana?"

Nama itu, lagi-lagi disebut. Tapi ini bukan suara dari Pram, tapi suara perempuan. Anara menoleh, dia melirik gadis bersurai panjang dengan rambut ombrenya. Gadis itu memberi senyuman pada Anara, tapi butuh waktu untuk Anara mencernanya lalu tak lama Anara membalas senyumannya.

"Udah lama gak ketemu, iya, kan, Ana?"

"Stella, ngapain kamu di sini?" tanya Anara bingung, Stella sekolah di SMA Gayatri dan jaraknya tak berdekatan dengan SMA Kencana.

"Cowok gue sekolah di sini," jawab Stella sambil memandangi tubuh Anara di atas sampai bawah.

"Oh, apa kabar?" tanya Anara.

Stella menyeringai, menatap remeh Anara. "Seperti yang kamu liat, jauh lebih baik. Kayaknya kamu nggak baik-baik aja."

"Nggak aku baik, lama nggak ketemu kamu. Kapan-kapan mampir ke rumah udah lama nggak ngobrol bareng." Kata Anara seraya tersenyum tulus pada Stella.

"Liat nanti aja, oh iya badan kamu gendutan, ya?" Lagi-lagi tatapan meremahkan itu Stella layangkan pada Anara. Sebelum Stella pergi gadis itu berbisik sambil menepuk bahu Anara. "Diet Na, cowok nggak suka cewek yang berisi."

Anara melemas, keranjang belanjaannya lepas dari genggaman. Sikap Stella masih saja dingin dan canggung, padahal Anara bersikap biasa saja.

Drrttt

Ponselnya bergetar, tanpa membuka ponsel pun dia tau bahwa itu adalah pesan dari Galang, pasti lelaki itu sudah sampai. Buru-buru Anara ke kasir untuk membayar belanjaannya.

***

Warung Abah yang tadinya hening, tenang, tentram, menjadi berubah seketika karena gadis bersurai panjang dengan setengah ombre itu datang. Bila saja gadis itu tidak membawa makanan mungkin anak-anak Gloues akan mengusirnya.

"Berisik elah!" ketus Samuel yang sedang mengerjakan tugas matematika dari Bu Regita sebagai hukuman karena telah membolos.

"Kalo aja kagak bawa makanan dah gue usir lo," gumam Ringgo kesal, gadis itu cantik tapi seperti tidak punya otak.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now