15 | Awalan yang baru

530K 31.5K 8.9K
                                    

Dulu hanya jeda, bukan melepas.

***

Jam tujuh malam gadis bersurai panjang itu baru pulang. Galang, yang dua hari ini sudah menjadi suaminya berdiri di ruang TV sambil menatap Anara dengan sorot mata tajam.

"Dari mana?" tanya Galang dingin.

"Lo tau, ngapain nanya." Jawab Anara ketus.

"Lo nggak jadi jalan kan sama Gaisa? Kemana lo?"

"Bukan urusan lo!" Anara membentak, emosinya tidak terkendali ulah Pram tadi. Jadi dia melampiaskannya pada Galang yang tak tau apa-apa.

"Jelas urusan gue, lo istri gue. Tanggung jawab gue besar, kalo lo kenapa-kenapa gue yang susah!"

Anara menghela nafasnya, dia tidak boleh egois. Sekarang Galang adalah suaminya, dan dia harus ijin kemana pun dia pergi, Anara merasa bersalah karena telah menemui lelaki lain di belakangnya.

"Lo udah makan? Mau gue masakin?" tanya Anara lalu berjalan menuju dapur, satu kewajiban lagi dia harus melayani suaminya.

"Mata lo kenapa?" Galang mengikuti Anara sampai ke dapur, "abis nangis?"

"Nggak." Jawab Anara cepat.

"Lo nggak pinter bohong, Ra."

"Gue cuma kangen aja sama Bunda, makanya gue nangis." Kilah gadis itu, dia tidak mau Galang banyak bertanya.

"Mau gue anter ke rumah lo?" tawar Galang namun gadis itu menggeleng, Arsi tidak membolehkan Anara berkunjung sering ke rumah. Anara tau Arsi menghindari kesedihannya.

Anara membuka kulkas, ternyata mereka belum mengisi kulkas dengan bahan makanan. "Lang gak ada makanan."

"Yaudah, pesen gofood aja."

"Jangan, kita itu harus hemat. Pengeluaran bukan buat makan aja." Anara memang sudah mandiri sebelum menikah.

"Uang gue gak akan abis sekalipun pesen gofood sehari sepuluh kali!"

"Anterin gue belanja, besok pagi kita gak mungkin makan garem." Ucap Anara lalu dia berjalan menuju kamarnya, mengingat dia belum mengganti seragam sekolahnya.

Anara kembali dengan menggunakan kaos oversize dan celana pendek. Galang langsung menatapnya tidak suka.

"Ra lo mau buat gue masuk neraka?" tanya Galang kesal, berani-beraninya Anara menggunakan celana pendek keluar.

"Kenapa emang?"

"Dulu lo boleh aja pake celana pendek buat keluar, tapi sekarang lo itu istri gue. Kalo lo berani memamerkan paha lo, gue dosa, karena gue suami lo."

Anara diam, benar dia sekarang sudah bersuami. Dengan cepat Anara kembali ke kamarnya dan mengganti celana pendeknya dengan kulot panjang berwarna hitam.

"Sori gue kadang suka lupa kalo gue udah punya suami." Ucap Anara saat sudah kembali.

"Lo tunggu di luar, gue mau ambil jaket sama kunci mobil dulu."

Anara berjalan menuju garasi rumahnya dan berdiri di samping mobil mewah itu. Ponsel yang digenggamnya bergetar, ada satu notifikasi pesan di sana.

Apa yang udah aku genggam, ga akan aku lepas. Dulu hanya jeda bukan melepas.

Baru saja hatinya merasa tenang dan bisa melupakannya kembali, tapi setelah pesan itu datang hati Anara kembali berkecamuk. Tersirat sakit di hatinya kembali datang.

"Ra, masuk." Suara bariton itu membuyarkan segala pikiran tentang Pram. Dia segera mungkin memasang muka tenang, Galang tidak boleh tau masalah yang sedang dia hadapi sekarang.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now