41. Jalan bersama

1.9K 184 5
                                    

  Terbilang 3 hari Ayu berada di Magelang membuat ia rindu akan sang mak dikampung. Baru saja tiga hari kan? Apalagi kalau sudah empat tahun dan ditugaskan jauh dari kampung halaman.

  Sebelum berangkat ke Akademi Militer, Ayu ingin menelepon mak terlebih dahulu. Apalagi hari ini ada tes mental ideologi yang soal-soal atau pertanyaannya menjebak.

  "Halo mak, assalamualaikum..."

  "Waalaikum salam... Ayu? Gimana kabar nya? Udah tes nya?"

  "Alhamdulillah baik mak. Belum selesai mak tes nya, tinggal beberapa hari lagi dan setelah itu kalo lulus itu panthukir terus sidang panpus. Kalo lulus semuanya, tinggal dijemput sama pihak Akmil buat pembukaan pendidikan bulan depan."

  "Ooh begitu. Mak doain kamu biar kamu lulus ya, kamu juga jangan lupa rajin shalat dan berdoa."

  "Iya mak. Yaudah, Ayu berangkat ke sana dulu ya, assalamualaikum..."

  "Hati-hati. Waalaikum salam."

  Setelah selesai menelepon mak, Ayu segera berangkat ke Akademi Militer dengan menggunakan ojol. Setelah sampai di Akademi, Ayu segera mengikuti barisan untuk masuk ke dalam sana.

  Seperti biasa pula, para catar berbaris menuju wilayah Akademi Militer. Sebenarnya ada yang membuat Ayu sedikit tak fokus, ia tak melihat sama sekali Reggi disana. Kemana dia?

  "Tumben kak Reggi gak ada? Baguslah, merinding deket-deket dia," Batin Ayu sambil berjalan menuju Akademi.

-Skip to Ayu test

  Tes psikologi lapangan dan mental ideologi adalah tes hari ini yang harus dilalui para Catar. Tes mental ideologi lah yang akan menyambut para Catar terlebih dahulu. Disinilah ideologi para catar di uji. Dan para Catar juga harus berhati-hati dengan pertanyaan yang diajukan petugas karena pertanyaan itu menjebak kalau kita tak teliti.

  Untuk tes satu ini menurut Ayu adalah tes yang paling mencekam dibanding tes yang lain. Dan kali ini giliran Ayu yang sedang di tes mental ideologi didalam sebuah ruangan yang hanya berisi petugas dan dirinya. Untuk waktu sendiri, tak terlalu lama. Hanya lima belas menit untuk menjawab pertanyaan nya.

   Setelah selesai, para Catar kembali disuguhkan dengan tes psikologi lapangan. Ada kerja kelompok dan wawancara juga, ini membuat Ayu bisa berkenalan dengan peserta lain dari daerah yang berbeda. Menurut Ayu tes mental ideologi merupakan hal yang mencekam, tapi menurut Oka tidak. Ia malah suka sekali dengan tes itu, entahlah tidak semua orang itu sama kan?

   Setelah selesai menjalani tes hari ini, besok adalah tes akademik untuk melihat akademik para Catar ini. Dan di tingkat ini akan ada sistem ranking, Catar yang memperoleh nilai terbaik sudah pasti akan mendapatkan ranking dan sistem gugur masih berlaku.

  Kini tinggal beberapa langkah lagi menuju awal dari cita-citanya Ayu untuk mengabdi kepada negara. Ayu harus banyak belajar dan berdoa agar ia bisa menggapai cita-citanya.

  Pulang dari Akademi Militer, Ayu langsung mandi dan memasak untuk dirinya. Ada kelegaan saat tak ada Aris disini, tapi hati kecil Ayu merasa rindu kepada Aris. Lantas setelah makan Ayu akan menghubungi Aris untuk memuaskan keinginan hati kecil nya.

   Saat Ayu akan menelepon Aris, tiba-tiba ja mendapatkan pesan dari nomor tak dikenal.

  +6208657xxxxx

Dek, ini kakak yang minta nomor kamu. Reggi, masih inget kan?

  Kak Reggi? Iya, saya masih inget. Ada apa kak?

  Jam empat nanti saya pesiar nih, mau nemenin saya ngabisin waktu pesiar enggak? Kalo gak mau gapapa

 
  Ayu sebenarnya tak mau berjalan-jalan bersama Reggi, tapi karena Ayu tak enak. Lantas ia menyanggupi untuk jalan bersama Reggi.

  Oke, saya tunggu dimana kak?

Kamu datang aja ke Akademi

  Oh ok. Saya berangkat sekarang

  Makasih adek

  Ada hal yang membuat Ayu jengkel. Kenapa bisa Reggi tega menyuruh Ayu untuk menunggu disana? Harusnya Reggi yang menjemput Ayu. Tapi tak apalah, hanya untuk satu hari saja Ayu menyanggupi ini.

  04 : 00 PM

  Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya barisan taruna dan taruni senior mulai bergerak keluar dari Akademi. Pandangan Ayu terus mencari keberadaan Reggi, tapi ia tak melihatnya. Kemana Reggi?

   "Baa! Nyariin ya?" Seru Reggi mengejutkan Ayu dari belakang. Ayu kaget lantaran Reggi sudah ada dibelakang nya.

  "Bikin kaget aja kak. Yok, kita jalan kemana?" Tanya Ayu.

  "Kakak terlalu formal dek. Panggil aja abang! Lebih akrab aja gituu," gumam Reggi yang dianggukkan oleh Ayu. Lantas mereka berdua pun berjalan bersama menuju kafe yang sering didatangi para taruna Akmil saat pesiar.

  Ayu dan Reggi pun memesan makanan di kafe itu. Sesekali juga Ayu bercerita tentang cita-cita nya, "abang tau darimana nama saya?"

  "Kamu kenal Jane? Jane Jillian?" Tanya Reggi kepada Ayu. Ayu diam sejenak mengingat-ingat nama Jane, dan akhirnya Ayu pun ingat.

  "Ya! Yang daftar jadi catar kan?" Tanya Ayu lalu dianggukkan oleh Reggi, "dia adik saya."

  Pernyataan Reggi membuat Ayu kaget. Ternyata Reggi adalah kakak dari Jane, "Jane cerita banyak tentang kamu, katanya kamu itu baik terus suka memotivasi orang lain. Makanya saya mencoba kenal sama kamu."
 
  "Ahaha, biasalah itu!" Canda Ayu sambil tertawa. Tiba-tiba Reggi menggenggam tangan Ayu yang tergeletak diatas meja.

  "Kamu udah punya pacar?" Tanya Reggi yang membuat Ayu menepis tangan Reggi dengan kuat. Ayu sebenarnya tak nyaman ada disamping Reggi, tapi ia juga merasa tak enak karena Reggi adalah kakak dari temannya.

  "Enggak. Saya enggak punya, kenapa?" Tanya Ayu serius.

   "Saya cuma tanya aja," sahut Reggi dingin. Lantas  mereka berdua pun melanjutkan acara makan hingga selesai. Setelah selesai makan, Reggi dan Ayu melanjutkan perjalanan menuju tempat lain.

  Di lain sisi, ternyata ada seseorang yang tak sengaja melihat Ayu bersama Reggi di kafe itu.

  "Ayu? Jalan bareng sama taruna?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continue...

Halo!! Ayu udah mulai menjalani tes terakhir menuju panthukir nih!! Kira-kira siapa ya yang lagi ada di Magelang selain Ayu??? Hmmm, tunggu part besok yaaa^^ see youu

             
 
   

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang