03. Tak Percaya

5.6K 508 24
                                    

  Ayu, Rama dan Aris pun akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan setelah mengajari Ayu. Tapi sebelum mereka berencana jalan-jalan, Rama dan Aris harus ke kamp karena mereka masih ada apel.

  Rama dan Aris pun saling memberikan lambaian tangan kepada Ayu setelah mereka mengantarkan Ayu kerumahnya.

  Sesampainya dirumah, Mak dikagetkan oleh Ayu yang tampak lusuh bercampur keringat yang mengalir deras di keningnya.

  "Astagfirullah.. Ayu? Ini Ayu?" Tanya Mak yang membuat Ayu bingung.

  "Iya mak, ini Ayu.. Mak kenapa? Kaget gitu?"

  "Ngaca, coba ngaca dulu!" Ujar Mak sambil menarik tangan nya menuju cermi .

  "Astagfirullah! Kok bisa gini Mak?" Ujar Ayu kaget setelah melihat bayangan diri nya dicermin. Rambut yang tadi pagi ia ikat jadi berantakan, baju juga kotor oleh tanah. Mungkin karena tadi jatuh.

  "Lho kok balik tanya?"

"Ohoho.. Ayu inget mak, tadi Ayu jatoh pas latihan sama Bang Rama dan Mas Aris. Gapapa kok Mak, yaudah Ayu mau mandi. Ayu diajak jalan-jalan sama Mas Aris," ujar Ayu sambil membawa handuk yang tergantung.

   Ayu pun bersiap-siap untuk pergi bersama teman tentaranya itu. Ayu lantas memilih dress selutut dengan motif floral dan rambut diuraikan. Rencananya, Ayu akan potong rambut supaya tak kesusahan saat latihan esok hari.

   Setelah memilih pakaian lalu ia pun bersolek sedikit dengan hanya menggunakan bedak dan lip tin. Tapi Ayu tetap cantik! Selesai lah semua urusan kecantikan, lalu Ayu pun memakai Sneakers hadiah dari temannya. Dan selesai! Ayu pun segera keluar dari kamarnya.

   Ayu pun berpamitan dengan Maknya, lalu ia pun berangkat menuju kamp Aris dan Rama, karena ia memang disuruh menunggu di kamp nya. Dan sampailah Ayu di kamp tentara tempat Rama dan Aris tinggal.

  "Gila, lama banget sih Mas Aris? Nanti pas aku jadi tentara juga bakal sering apel ya?" Batin Ayu. Tak lama ada suara langkah kaki khas sepatu tentara.

  "Selamat siang!"

  "Siap! Selamat siang!" Ujar Ayu yang spontan menjawab ala seorang tentara sambil mengangkat tangan hormat.

   Seketika Ayu kaget, dia pikir seorang tentara lain yang jaga menyapanya. Ternyata itu Aris dan Rama yang iseng menjahili Ayu.

  "Udah pantes kok, jadi tentara," lirih Rama. Ayu sungguh terpesona melihat mereka berdua tatkala mereka menggunakan pakaian dinas hariannya. Lengkap dengan aksesorisnya.

  "Bang, nanti kalo aku udah jadi perwira dan ditempatkan di daerah tertentu, aku bakal pake baju gitu kan?" Tanya Ayu.

   "Yoi!" Jawab Rama. Lalu mereka bertiga pun berangkat menggunakan mobil milik Aris. Rama dan Aris duduk didepan sementara Ayu duduk di belakang. Ayu seperti anak kucing disana.

   "Bang Rama! Masa aku duduk dibelakang sih?? Kayak anak tiri aja aku!" Seru Ayu yang kesal karena keisengan Rama.

   "Abang gak mau kita kecelakaan, karena kamu pasti mau deket-deket Aris kan? Dan entar kamu ngerecokin Aris," tandas Rama yang membuat Aris memerah. Jangan tanyakan Ayu bagaimana, ia sungguh malu. Sehingga ia menutupi wajahnya dengan rambut panjangnya.

   "Jangan ditutupin mukanya gituu dek. Mas kan gak bisa liat wajah kamu," gumam Aris yang langsung membuat jantung Ayu berhenti sejenak.

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang