29. Ada jarak

2.2K 209 13
                                    

Masih dihari yang sama, setelah Rama mengantarkan Ayu pulang.

Aris menunggu Rama pulang. Sudah cukup lama, Rama belum kembali ke mess setelah mengantarkan Ayu pulang. Ada rasa cemburu, gelisah dan khawatir yang Aris rasakan saat ini.

Dan penantian pun akhirnya kembali juga. Rama datang setelah ia mengantarkan Ayu, Aris menunggu Rama sudah hampir dua jam lebih. Rama pun memarkirkan motornya didepan mess nya, lalu Aris menghampiri Rama.

"Lama banget lo? Habis ngapain?" Tanya Aris kepada Rama yang sedang membuka helm full face nya.

"Emang kenapa? Lo khawatir?" Tanya Rama.

"Engg—" ujar Aris terpotong oleh kata-kata Rama.

"Tenang aja, gue nggak bakalan nikung lo kok. Gue ngerti, lo takut gue sama Ayu punya hubungan lebih karena gue sekarang gak punya pacar kan? Tadi gue lama dirumah dia habis makan dulu. Maklum, gue gak diajak sama lo kalo lo makan dirumah dia. Yaudah, gue mandi dulu ya!" Ucap Rama sambil menepuk bahu Aris. Aris hanya diam, ia juga bingung. Antara percaya atau tidak kepada Rama.

Melihat Rama yang Ayu anggap seperti kakaknya sendiri membuat Aris percaya. Tapi apa yang Aris lihat dua jam lalu, Ayu sangat bahagia dengan Rama, ia merasa tak percaya.

-Esoknya

Ayu akan menjalani tes mental ideologi. Ayu sempat bertanya-tanya, apakah tes ini seperti seseorang yang akan wawancara kerja? Karena ia kemarin searching, tes nya seperti itu. Tapi apapun tes nya, Ayu sudah siap.

Ayu sedang berjalan melewati mess tentara seperti biasa. Tapi ada yang tak biasa. Ayu mencium parfum pria didekatnya, tapi ia melihat tidak ada tentara yang menggunakan pakaian dinas, malah mereka sedang bersih-bersih.

Tak menghiraukan nya, Ayu kembali meneruskan perjalanan nya sampai disebuah gang, ia merasa diikuti oleh seseorang. Ayu curiga karena bau parfum nya terus tercium. Mana mungkin kan Ayu yang memakainya?

Ayu masih tetap berjalan dengan waspada dan sampailah ia melihat ada bayangan pria di belakangnya. Ayu sungguh terkejut, dugaan nya ternyata benar. Lantas Ayu menyiapkan kemampuan bela dirinya sambil berjalan. Dan sampailah, Ayu menoleh kebelakang sambil menghajar orang yang mengikuti nya itu.

"Siapa kamu!" Bentak Ayu sambil mengunci orang itu dengan jurus bela diri yang Ayu punya.

"Lepas! Lepas! Ini mas, Ayu ini mas!" Rengek pria itu. Dan ternyata itu Aris yang iseng membuntuti Ayu yang akan pergi menuju tempat tes. Mimpi apa coba Aris semalam, ia tiba-tiba dihajar dari depan oleh wanita yang disukai nya.

"Mas Aris?" Tanya Ayu sambil melepaskan kunciannya kepada Aris. Lalu Aris mencoba berdiri sambil sesekali batuk.

"Lain kali kalo mau hajar orang itu bilang-bilang kek. Jadi aja muka mas bonyok gara-gara kamu!" Gerutu Aris sambil meraba pipinya yang berdarah akibat pukulan Ayu.

"Kamu juga mas. Ngapain ngikutin aku, kuker amat! Dan kamu kan tentara, kenapa nggak ngelak?" Tanya Ayu sambil mencoba mengoles luka dipipi Aris dengan saliva Ayu.

"Hihi, kamu ngapain itu?!" Tanya Aris jijik.

"Ini bisa mencegah kotoran menginfeksi luka kamu mas. Makanya, tuhan menciptakan saliva, kalo ada manfaatnya," ungkap Ayu. Aris masih saja tidak mau.

"Jijik ih! Jorok!"

"Yaudah! Punya kamu aja!!" Seru Ayu sambil mengoleskan saliva nya ke celana miliknya. Tapi Aris masih tidak mau, "enggak mau ah! Jorok!"

Tanpa basa-basi, Ayu mengoleskan saliva yang tadi ia ambil kearah luka dipipi Aris. Aris yang tak menebak Ayu hanya bisa pasrah, ya pasrah. Ayu pun selesai dengan masalah itu dan Aris mencoba meraba luka pipinya itu tapi keburu Ayu tepis.

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Where stories live. Discover now