07. Graduation

3.7K 336 31
                                    

Saat yang ditunggu-tunggu siswa-siswi SMA kelas 12 ini pun akhirnya sampai juga. Hari ini adalah hari untuk merayakan kelulusan sekaligus pembagian rapor dan ijazah. Untuk para siswi diwajibkan menggunakan kebaya, baik itu yang bisa dipadu padankan dengan hijab ataupun tidak. Sedangkan para siswa juga diwajibkan menggunakan setelan jas hitam.

Ayu hari ini menggunakan kebaya berwarna abu-abu dengan rambut disanggul. Ia nampak seperti wanita Indonesia pada jaman dahulu. Dari dandanan hingga kostum, Ayu ataupun orang tuanya tidak mengeluarkan biaya. Kebaya itu milik Mak saat masih muda. Ia sangat menjaga kebaya itu hingga sampai dipakai anaknya sekarang.

Untuk dandanan, Mak kembali juga yang ahli berdandan hasil dari ibunya Mak yang seorang perias pengantin dulunya. Tapi untuk sangul rambut, ada tetangga yang baik hati membantu Ayu untuk tampil maksimal saat hari kelulusan ini.

"Aaduuh!! Anak Mak cantik banget!!" Ujar Mak yang sangat bahagia karena berhasil membuat anaknya tampil sangat cantik.

"Iya dong. Anak siapa dulu??" Tanya Ayu.

"Mbak Ayu itu cantik toh, lho kok mau jadi tentara? Kan bisa saja jadi istri nya kan?" Tanya tetangga yang membantu Ayu, lalu Ayu hanya memberikan senyuman nya.

"Panggilan jiwa," jelas Ayu singkat. Lantas ia mengambil ponselnya dan memasukannya kedalam tote bag kecil. Dan ia siap untuk berangkat ke sekolah.

Seperti biasa, jalan menuju sekolah harus melewati mess tentara dulu. Ya sebenarnya bukan jalan ke sekolah saja, tapi mau ke jalan raya juga lewat sana. Hari ini Ayu sangat menyesal untuk pergi kesekolah. Hari ini mess kembali dipenuhi oleh tentara-tentara gagah itu. Ugh! Ayu sangat malu, sehingga ia menutupi wajahnya dengan tas yang ia bawa.

"Adek, mau kemana toh pake kebaya?" Tanya seorang tentara yang sedang menyapu halaman.


"Saya mau ke acara kelulusan om," jawab Ayu yang berusaha memepercepat jalannya tapi ia tak bisa. Karena sepatu yang ia pakai hak nya lumayan tinggi.

Saat Ayu melirik ke sebelah kanan dari mess yang berderet rapi ini, ia melihat sesosok pria yang sedang duduk sambil membersihkan senapan. Ayu kenal postur tubuh itu. Ya! Siapa lagi kalau bukan Aris, untung saja Rama nya tidak ada. Kalau Rama ada, pasti ia mengetahui bahwa yang sedang mengenakan kebaya itu adalah Ayu.

"Mati aku! Ada mas Aris. Mana liat nya kesini mulu lagi!!" Batin Ayu. Yang tak lama ada seorang tentara yang mengejutkan Aris.

"Hey, kau Aris. Jangan lah kau tengok dia macam tuh. Nanti itu senapan yang tengok kau!" Canda salah satu tentara yang tak sengaja Ayu dengar saat ia sedang berjalan.

Akhirnya, Ayu berhasil lolos dari para tentara itu tadi. Ayu pun duduk dikursi yang memang sudah disiapkan untuk para siswa siswi kelas 12.

Acara pembuka, pertama, kedua, acara utama, hingga acara terakhir telah dilalui para murid kelas 12 ini. Rapor dan ijazah telah berada ditangan mereka masing-masing, kini tinggal pengumuman juara umum. Juara satu, dua sudah diumumkan. Kini tinggal juara tiga yang akan segera diumumkan...


"Untuk juara tiga.... Dipersilahkan kepada...... Raaa... Raa.. Rahayu Kusuma!! Silahkan maju kedepan!" Ujar pembawa acara.

Ayu lantas kaget bukan main. Ia tak menyangka bisa masuk juara umum, ya meski itu juara tiga. Tapi itu setidaknya bisa menjadi kebanggaan tersendiri.

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Onde histórias criam vida. Descubra agora