13. Permulaan

2.9K 275 8
                                    

  Hari ini Ayu sedang mencari kemeja putih dan celana panjang berwarna hitam. Ia harus bersiap-siap untuk pergi ke Ajenrem  terdekat untuk melakukan pendaftaran ulang dan validasi.

  Setelah menemukan pakaiannya, Ayu segera memakainya. Tapi, ada hal aneh saat Ayu memakai pakaian itu. Tangannya gemetar, dan air matanya mulai menetes.

  "Mak. Ayu pake baju ini. Baju ini bakal jadi teman saat Ayu ikut tes yang lain," ujar Ayu dengan suara yang bergetar.

  "Iya. Ayu yang semangat ya nak, semoga, kamu nanti bisa menjadi taruni terbaik dan prajurit yang bertanggung jawab terhadap tugas, setia pada negara ya," ucap Mak sambil memeluk tubuh Ayu. Lalu Ayu pun mengangguk setuju, dan pada akhirnya Ayu berpamitan kepada kedua orang tuanya.

  Seperti biasa, diperjalanan menuju Ajendam Ayu kembali menjadi pusat perhatian para tentara yang sedang berada di mess. Kali ini bukan karena kecantikan Ayu, tapi karena pakaian yang dikenakan Ayu. Kemeja putih, celana panjang hitam, rambut sebahu. Persis seperti orang yang akan daftar jadi anggota TNI.

  "Hai, adek. Mau kemana pagi-pagi gini?" Tanya Morang yang sedang menyapu lantai.

  "Saya mau ke Ajendam, kak." Ujar Ayu sambil tersenyum. Lantas, semua tentara yang sedang ada diluar barak terkejut karena Ayu ingin pergi ke Ajenrem.

  "Lha? Adek mau jadi tentara macam kami ya?" Tanya Morang, lalu dianggukkan Ayu.

  "Bintara dek?" Tanya tentara lain yang ingin tau.

  "Bukan om, saya jalur perwira. Saya mau masuk Akmil," jawab Ayu yang membuat tentara tadi terkejut. Begitu juga dengan Morang, tapi ia bangga, ada pemudi yang tertarik mengabdikan dirinya pada negara.

  "Hebat dek, semangat ya. Om do'a in kamu lulus ya!" Seru tentara tadi. Morang pun ikut menyemangati Ayu, "semangat ya, adek."

  Sebelum pergi kesana, Ayu harus pergi ke tempat photo copy untuk memprint out formulir pendaftaran. Hari ini Ayu tak ditemani siapapun untuk pendaftaran ulang, karena Aris dan Rama sedang ada rapat bersama jajaran di batalyon.

  Tak apalah, mereka berdua sudah sangat membantu. Kini saat nya Ayu memberanikan diri untuk daftar sendiri. Ternyata, bukan hanya dia yang akan memprint formulir pendaftrannya. Ada sekitar lima orang yang berpakaian sama dengan Ayu untuk memprint formulir.

  "Aduuh, adek-adek ini mau pada ngapain sih? Baju nya pada sama, terus sama-sama juga nyetak formulir begini," tanya ibu pemilik photo copy itu.

  "Kita mau daftar ulang ke Ajendam. Kita itu mau daftar taruna Akmil, yang nantinya jadi perwira TNI, bu. Makanya pakaian kami semua itu sama," ujar pria yang sama-sama akan daftar ulang.

  "Ooh, hebat kali kalian ya. Mau pada jadi jendral, semoga kalian semua lulus ya. Mbak cantik ini juga semoga bisa jadi jendral wanita ya!" Seru ibu itu lalu Ayu pun tersenyum manis. Memang, para calon taruna yang tadi berlima ini semua nya laki-laki, hanya Ayu, wanita calon taruni Akmil.

  Setelah mereka berlima selesai memprint formulir, kini bagian Ayu untuk memprint. Ayu pikir lima orang tadi sudah pergi mendahuluinya, ternyata mereka menunggu Ayu yang sedang menunggu formulir nya.

  "Lho, kalian nungguin saya?" Tanya Ayu kebingungan.

  "Iya, kami nungguin kamu karena kamu juga sama-sama pejuang untuk bisa masuk ke Lembah Tidar nanti," jawab pria tadi. Ayu belum tau nama si pria itu, apa Ayu harus berkenalan?

  "Saya belum tau nama kalian.. Boleh kenalan? Nama saya Rahayu Kusuma," ucap Ayu sambil menyodorkan tangannya.

  "Saya Oka, sama kenal.." Ujar pria tadi.

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang