39. Perpisahan

2K 188 11
                                    

   Hari ini Ayu bersiap untuk berangkat menuju Akademi Militer lagi, ya, hari ini adalah hari pertama untuk tes tingkat pusat. Administrasi adalah awal dari tiap-tiap tes dan selalu ada disetiap tingkat panitia.

  Ayu pun kini tengah mengumpulkan berkas-berkas dengan teliti agar tidak ada kesalahan nanti nya. Ada hal lucu tentang Aris, karena pintu kamar Ayu rusak oleh dobrakan Aris jadinya pintu kamarnya tidak bisa dikunci. Maka dari itu Ayu menaruh kopernya yang lumayan berat dibelakang pintu saat pintu kamarnya ditutup.

  Meskipun Ayu tau bahwa Aris tak akan melakukan hal-hal diluar dugaannya, tapi Ayu hanya mawas diri saja pada keadaan yang terduga. Untuk Aris sendiri ada rasa kesal, jengkel dan lucu. Aris juga sedikit kesal karena Ayu tak percaya seratus persen kepadanya, tapi mau tak mau juga, ia harus memaklumi Ayu karena keadaan nya seperti ini untuk sementara.

  "Yu, mau mas bantuin? Daritadi kamu betah banget dikamar?" Tanya Aris dari depan kamar Ayu.

  "Enggak usah mas, sebentar lagi selesai kok. Tunggu sebentar lagi nanti aku masak kok, tenang aja," ujar Ayu.

   "Kalo kamu sibuk gausah masak. Mas beli dari luar aja," gumam Aris. Tiba-tiba Ayu pun membukakan pintu kamarnya dan segera menghampiri Aris. Ayu meletakkan jari telunjuk nya dibibir Aris yang membuat Aris terkejut.

  "Bilang apa kamu? Beli makan dari luar? Inget, tanggal 1 bulan nanti masih lama! Mau sok-sok an beli makan dari luar, kamu atau aku harus pinter-pinter hemat duit mas!" Seru Ayu yang membuat Aris tertegun. Lalu tiba-tiba tersenyum kepada Ayu yang membuat Ayu heran.

  "Yaudah. Mas gak jadi beli makan, mas tunggu kamu dibawah," jawab Aris bahagia. Ayu pun terheran-heran melihat tingkah Aris yang tak pernah Ayu lihat sebelumnya, "dimarahin kok malah seneng sih!?"

  Aris pun turun kelantai bawah untuk menonton televisi sambil menunggu Ayu turun. Hati Aris terasa berbunga-bunga melihat sikap Ayu tadi, karakter Ayu yang tegas tapi dibalut oleh perangai cuek dan kadang perhatian membuat Aris tertegun.

  "Hatiku kenapa bahagia banget ya? Emang aku suka sama dia, tapi rasanya tadi... Gak tau juga sih, tapi pas dia nasehatin tadi rasanya dari hati banget gituu? Hmm, jangan baper sangat kamu ini Aris!" Batin Aris. Ayu pun akhirnya turun dari kamarnya dan segera memasak untuk Aris dan dirinya.

  Setelah beres, Ayu dan Aris segera berangkat menuju Akademi. Tak seperti hari kemarin-kemarin, Aris dan Ayu banyak berbincang tentang kehidupan masing-masing.

  "Kamu tau gak? Hari ini adalah hari Pesiar para taruna," ujar Aris.

  "Bener? Terus kenapa mereka belum keluar?" Tanya Ayu.

  "Nanti, mereka keluarnya jam empat sore," sahut Aris dan Ayu pun mengangguk. Saat suasana mulai sepi, tiba-tiba ponsel Aris berdering.

  "Komandan? Ada apa dia telepon?" Tanya Aris yang membuat Ayu sedikit penasaran. Lantas Aris pun segera menjawab telepon dari komandan nya.

  "Halo, selamat siang..."

  "Siap, selamat siang Ndan!"

   "Sebelumnya kamu cuti untuk tiga hari kan?"

   "Benar Ndan."

   "Hari ini kamu harus segera pulang kesini, ada rapat bersama petinggi markas besar dan itu tak boleh tak dihadiri oleh prajurit lain."

  "Siap! Saya akan segera pulang."

  "Baiklah. Selamat siang."

  "Siap!"

  Aris pun menutup telepon nya dan segera fokus menyetir kembali. Ayu yang penasaran pun mencoba bertanya kepada Aris apa yang terjadi.

  "Mas, ada apa komandan kamu telepon?" Tanya Ayu.

  "Mas hari ini harus pulang, karena besok ada rapat bersama petinggi dari batalyon. Mas mungkin gak bisa nemenin kamu untuk hari berikutnya, mungkin sore nanti mas gak bisa jemput kamu. Maaf ya, mas harus melaksanakan perintah komandan," gumam Aris, sementara Ayu hanya mengangguk saja mendengarkan perkataan Aris.

  "Gapapa. Aku udah hafal jalan nya kok, kamu berangkat aja," lirih Ayu mempersilahkan.

"Hhmm. Mas bakalan sering hubungi kamu kok, ayo segera masuk sana."

  Tak disangka, mereka berdua sudah sampai di depan gerbang Akmil. Ayu pun keluar dari mobil Aris dan segera pergi menuju barisan para Catar.

Saat waktu sudah menunjukkan jam yang ditentukan panitia, barisan para catar pun perlahan bergerak memasuki wilayah Akademi Militer. Saat barisan Ayu yang giliran masuk, Ayu melihat seorang Poltar yang sedang melihat dengan fokus kearah barisan yang silih berganti memasuki Akademi Militer.


   Poltar itu menatap Ayu dengan sorot mata nya yang sendu sehingga membuat Ayu gugup. Tapi Ayu tak menghiraukan, ia kembali fokus kedepan. Dan sampailah di aula kemarin, para Catar satu-persatu dipanggil namanya dan segera memasuki rik administrasi. Administrasi nya pun hampir sama seperti tingkat-tingkat sebelumnya.

  "Kamu pasti jadi milik saya.."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

  To be continue....

Haloo, Ayu bahagia nih Aris udah gak tinggal lagi sama Ayu. Memang gak boleh ya sebenarnya tinggal serumah sama yang bukan muhrim, tapi karena kondisi nya lagi terdesak lah ya, jadi maklum kan saja.. Terima kasih sudah membaca dan memasukan cerita saya ke reading list, see youuu

  

Tentara Wanita  [Segera Terbit]Where stories live. Discover now